Balaibahasajateng, Bahasa Daerah di Indonesia dengan Penutur Terbanyak – Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam Budaya dan Bahasa. Setiap pulai memiliki Bahasa daerahnya sendiri. Setiap bulan Oktober Bangsa Indonesia memperingati Bulan Bahas. Munculnya bulan Bahasa ini adalah penghargaan diakuinya Bahasa Indonesia yang ada pada sumpah pemuda.
Tentu Indonesia adalah Negara yang kaya akan Bahasa. Bahkan memiliki hampir 726 Bahasa dari berbagai etnis (menurut data Erhnologue). Di bawah ini adalah 9 Bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak.
Bahasa Jawa (84.300.000 jiwa)
Bahasa Jawa dituturkan oleh masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur. Penutur – penutur Bahasa Jawa ada sampai di luar negeri seperti Malaysia, Kaledonia Baru, Singapura, dan Suriname.
Dalam Bahasa Jawa ada tingkatan-tingkatan seperti Ngoko, Madya, dan Krama. Selain itu, Bahasa Jawa juga memiliki beberapa dialek, seperti dialek Banyumas, Blora, Banten, Bumiayu, Brebes, Kedu, Cirebon, Malang, Madiun, Panturan Timur (Jepara, Rembang, Demak, Pati, Kudus), Pekalongan, Pantura Jawa Timur (Tuban, Bonjonegoro), Serang, Surabaya, Suriname, Tegal, Surakarta, dan Semarang.
Baca juga: Mengenal Ragam 10 Tari Jawa Timur: Dari Tari Remo hingga Tari Gandrung
Bahasa Sunda (34.000.000 jiwa)
Bahasa Sunda dituturkan oleh masyarakat Jawa Barat Indonesia. Selain di Pulau Jawa bagian Barat, Bahasa ini juga dituturkan di berbagai pulu lain di Indonesia. Hal itu disebabkan banyanya warga yang bertutur Sunda berimigran ke Pulau lain. Seperti halnya Bahasa Jawa, Bahasa Sunda juga memiliki beberapa dialek. Diantaranya, dialek Utara (Bogor dan sekitarnya), dialek Barat (Banten Selatan), dialek Selatan atau dialek Priangan (Bandung dan sekitarnya), dialek Timur laut (Kuningan dan sekitarnya), dialek tenggara (Ciamis dan sekitarnya), dan dialek Tengah Timur (Majalengka dan sekitarnya).
Bahasa Madura (13.600.000 jiwa)
Dituturkan olah masyarakat Indonesia di Pulau Madura dan kawasan pantai Utara Jawa Timur seperti Probolinggo dan sekitarnya. Selain di Pulau Madura sendiri, Bahasa Madura ini juga dituturkan di Malang dan sekitarnya, Surabaya dan sekitarnya, KePulauan Masalembo, sampai ke Kalimantan.
Bahasa Madura ini sebetulnya banyak dipengaruhi oleh Bahasa lain seperti Bahasa Melayu, Tionghoa, Bugis, Jawa, dan lain sebagainya. Bahasa Madura memiliki beberapa kata yang merupakan hasil serapan dari Bahasa Melayu hingga Bahasa Minangkabau. Bahasa Madura juga memiliki beberapa dialek, yaitu Bangkalan, Sampang, Sumenep, Kangean, dan Pamekasan.
Bahasa Minangkabau (5.530.000 Jiwa)
Bahasa Minangkabau dituturkan oleh masyarakat Indonesia di Provinsi Sumatera Barat, Negeri Sembilan, Malaysia dan bagian Barat Riau. Selain di daerah yang disebutkan tadi, Bahasa Minangkabau juga ada di berbagai daerah lainnya. hal itu terjadi karena masyarakat Minangkabau banyak yang ke luar daerah untuk merantau.
Seperti halnya Bahasa daerah lain, Bahasa Minangkabau juga memiliki banyak dialek, seperti Bahasa Minangkabau baku (dialek Padang), Padang Panjang, Ludai, Pariaman, Kurai, Sungai Batang, Mandahiling Kuti Anyie, Kuranji, Rao-rao Batusangkar, dan Salimpaung Batusangkar.
Bahasa Musi (3.930.000 jiwa)
Bahasa Musi dituturkan oleh masyarakat yang ada di sepanjang hilir dan hulu sungai musi, Provinsi Sumatera Selatan. Bahasa Musi juga memiliki beberapa dialek, seperti penukal pegagan, rawas, Musi Sekayu, Kelingi, Palembang, Merajat, Palembang lama, Belide, Burai, Panesak, dan Lematang llir. Selain itu, Bahasa musi juga dikenal sebagai Bahasa Sekayu dan Bahasa Palembang.
Bahasa Bugis (3.500.000 jiwa)
Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Bahasa Bugis juga dituturkan di Kalimantan, Papua, Sabah (Malaysia), Maluku, dan di Sulawesi selain Sulawesi Selatan. Dialek yang dimiliki Bahasa bugis adalah dialek Camba, Pasangkayu, Soppeng, Barru, Luwu, Pangkep, Bone, Sinjai, Wajo, Sidrap, dan Swawitto.
Bahasa Banjar (3.500.000 jiwa)
Bahasa Banjar merupakan Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Kalimantan Selatan, tepatnya di suku Banjar. Selain di suku Banjar, Bahasa ini juga dituturkan di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan kabupaten indrgiti hilir (riau).
Bahasa Banjar banyak dipengaruhi oleh Bahasa melayu , dayak, dan Jawa. Bahasa ini juga dituturkan oleh suku Banjar yang ada di Malaysia. Bahasa Banjar memiliki dialek utama yaitu, dialek Hulu dan Kuala. Untuk dialek Hulu dituturkan oleh masyarakat daerah hulu sungai, segangkan dialek Kuala dituturkan oleh masyarakat Martapura, Banjarmasin, dan Pelaihari.
Bahasa Aceh (3.500.000 jiwa)
Bahasa Aceh dituturkan oleh masyarakat suku Aceh yang terdapat di pesisir, sebagian kePulauan Aceh, dan sebagian pedalaman. Di 3 kecamatan di Aceh Timur dan 1 kecamatan di Aceh Barat tidak menggunakan Bahasa Aceh, melainkan Bahasa Gayo dan Kluet. Dialek yang dimiliki Bahasa Aceh ada tujuh. Diantaranya, Bueng, Tunong, Daja, Pidie (pedir, timu), Pase, Baruh, dan Banda Aceh
Bahasa Bali (3.330.000 Jiwa)
Bahasa Bali tentu dituturkan oleh masyarakat di Pulau Bali. Namun di Lombok bagian Barat dan ujung Timur Pulau Jawa juga menggunakan Bahasa Bali ini. Di daerah Lombok terutama Mataram, masyarakatnya menggunakan Bahasa Bali. Sedangkan di Pulau Jawa hanya dituturkan di beberapa desa di Banyuwangi.
Sama seperti Bahasa Jawa, Bahasa Bali juga memiliki tingkatan. Diantaranya, Bali kasar, Bali madya, dan Bali alus. Bahasa Bali sedikit sama dengan Bahasa sasak dan beberapa Bahasa di Sumbawa. Dialek yang dimiliki Bahasa Bali adalah dialek dataran tinggi Bali (“Bali Aga”), dialek dataran rendah Bali (Buleleng, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Jembrana, Kaarangasem, dan Badung), dan dialek Nusa Penida.
Baca juga: Tari Kecak: Sejarah, Pola Lantai, Makna, Gerakan dan Properti yang digunakan
Itulah beberapa Bahasa daerah Indonesia yang memiliki banyak penutur. Selain Bahasa daerah di atas, Indonesia masih memiliki banyak Bahasa daerah lainnya.