Balaibahasajateng, 1 Ampere berapa watt? – Listrik merupakan salah satu energi penting yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan, kini listrik semakin menguasai berbagai macam teknologi, mulai dari alat telekomunikasi, personal computer, alat memasak nasi, alat pengering rambut, bahkan kini berkembang teknologi mobil listrik yang digalakkan untuk mendukung pengurangan emisi karbon di dunia. Nah, dengan perannya yang penting dan erat dengan kegiatan kamu sehari-hari, ada baiknya kamu memahami dan mempelajari secara umum apa sih listrik sebenarnya.
Listrik atau energi listrik merupakan energi yang muncul akibat adanya muatan listrik yang dihasilkan. Dalam mengukur suhu kita mengenal satuan suhu yaitu celcius dan fahrenheit yang umum digunakan. Begitu pula dengan listrik, listrik memiliki beberapa satuan listrik yaitu watt, ampere, dan voltase (volt). Yang kerap kali jadi pertanyaan adalah “1 ampere berapa watt sih?” atau “1 ampere itu berapa volt sih?”. Untuk memahami satuan listrik beserta dengan cara menghitung konversinya kamu perlu mengenal lebih dulu watt, ampere, dan volt itu sendiri nih.
Pengertian Watt, Ampere, dan Volt
Watt
Watt merupakan salah satu satuan listrik yang sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu dapat menemukan satuan watt dalam instalasi listrik di rumah, sekolah, hingga kantor, atau pada barang-barang elektronik. Watt merupakan salah satu satuan listrik untuk menunjukkan besar daya dari berbagai peralatan listrik.
Kita perlu berterima kasih dengan Bapak James Watt nih, seorang penemu berkebangsaan Skotlandia, yang berhasil menemukan satuan Watt ini. Dengan hadirnya satuan Watt, kita bisa mengukur besar daya sebuah peralatan listrik, mulai dari lampu, charger handphone, mesin cuci, dan lain sebagainya. Kesimpulannya, Watt merupakan satuan listrik yang menunjukkan besaran daya sebuah peralatan listrik ya.
Lihat juga: Apa Saja Perbedaan Antara CV Dan Resume?
Ampere
Ampere merupakan satuan listrik juga yang kerap digunakan untuk menunjukkan besar arus listrik yang mengalir pada peralatan listrik. Jika kamu melihat peralatan listrik seperti setrika, kamu akan menemukan tulisan “220 watt/1 Ampere”. Maksud dari tulisan tersebut adalah bahwa setiap satu ampere listrik dapat menyediakan listrik hingga 220 watt.
Kalau Watt ditemukan oleh Bapak James Watt, penemu satuan arus listrik Ampere adalah Bapak Andre-Marie Ampere, seorang ilmuwan asal Perancis yang juga merupakan ahli fisika dan matematika. Pada tahun 1881, salah satu konvensi internasional pun menetapkan ampere sebagai standar satuan pengukuran listrik dan sebagai pengakuan atas temuan Bapak Ampere dalam bidang ilmu kelistrikan. Jadi, kesimpulannya adalah Ampere merupakan satuan arus listrik yang menunjukkan besar arus yang mengalir pada saat sebuah alat listrik nyala.
Voltase
Terus, Voltase gimana? Nah, Voltase sendiri juga merupakan satuan listrik untuk menunjukkan besar dari sebuah tegangan listrik baik yang dihasilkan maupun dibutuhkan dari sebuah sumber listrik. Di Indonesia, tegangan listrik ini sudah diatur dalam Peraturan Permen ESDM No. 4 Tahun 2009 tentang Aturan Distribusi Tenaga Listrik. Pasti udah akrab dong dengan tulisan “220V”? Ternyata standar tegangan 220V merupakan standar tegangan listrik dari Belanda yang pada saat itu digunakan untuk pabrik gula dan pabrik teh.
Maksud dari tegangan listrik sendiri itu apa sih? Tegangan listrik adalah jumlah energi yang dibutuhkan oleh energi listrik untuk memindahkan muatan listrik dari sumber listrik ke peralatan listrik. Jadi, ketika kamu menemukan tulisan “220V” pada sebuah alat, maka alat tersebut membutuhkan energi sebesar 220V untuk memindahkan listrik dari sumber ke alat tersebut. Sederhananya, Voltase digunakan untuk menunjukkan berapa tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan sebuah peralatan listrik.
Relasi Watt, Ampere, dan Volt
Untuk mengetahui relasi antara Watt, Ampere, dan Volt kita akan berangkat dari Voltase, yaitu tegangan listrik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tegangan listrik merupakan energi yang dibutuhkan untuk memberikan energi listrik pada sebuah peralatan. Tegangan listrik dihasilkan dari Gaya Gerak Listrik dari pembangkit listrik. Tegangan listrik yang telah dihasilkan kemudian dialirkan ke berbagai Tegangan Jepit. Dari Tegangan Jepit, listrik yang kemudian dialirkan kepada alat-alat kelistrikan dapat kita sebut sebagai Ampere.
Kemudian, suatu alat kelistrikan tentu memiliki batasan berapa besaran energi listrik yang dapat diterima, hal ini yang kemudian kita sebut sebagai Watt. Sehingga, dapat disimpulkan hubungan antara Watt, Ampere, dan Volt sebagai berikut.
- Semakin kecil daya atau Watt yang dibutuhkan alat listrik, semakin kecil arus listrik atau Ampere yang dihasilkan, namun besar tegangan listrik atau Volt akan tetap;
- Semakin besar Watt yang dibutuhkan alat listrik, semakin besar Ampere yang dihasilkan, namun besar tegangan listrik akan tetap;
- Semakin besar sebuah Voltase yang digunakan, semakin kecil Ampere yang dihasilkan, namun Watt yang dibutuhkan tetap;
- Semakin kecil sebuah Voltase yang digunakan, semakin besar Ampere yang dihasilkan, namun Watt yang dibutuhkan tetap
Untuk memahami kesimpulan di atas, berikut adalah pembahasan perhitungannya.
Case 1: Suatu alat listrik memiliki nilai resistan sebesar 300Ohm dengan aliran tegangan listrik 220 Volt, berapa besar arus listrik yang mengalir dalam alat listrik tersebut?
Jawaban:
Hukum Ohm adalah Voltase = Ampere (I) x Resistance Ohm (R)
Maka, 220Volt = I x 300Ohm
I = 220Volt : 330Ohm
I = 0,67 Ampere
Case 2: Suatu alat kelistrikan memiliki tegangan 220 Volt dengan arus listrik 0,67 Ampere, berapakah besar Watt yang dibutuhkan?
Rumus Daya (Watt) adlaah P = Voltase x I (Ampere)
Maka, P = 220Volt x 0,67 Ampere
P = 147,4 Watt
Baca juga: Berapa Jumlah Pemain Sepak Bola?
Nah, itu dia contoh perhitungan dan penjelasan dari satuan kelistrikan. Semoga bisa membantu kamu yang sedang kesulitan menentukan 1 Ampere berapa Watt ya!