Balaibahasajateng, 10 Lagu Wajib Nasional Tangga Nada Minor – Kamu pernah merasa sedih ketika mendengar beberapa lagu? Atau kamu merasa lagu tertentu terasa lebih emosional? Perasaan kita ketika mendengar lagu dipengaruhi oleh tangga nada dari lagu tersebut. Tangga nada adalah susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada. Jadi dalam suatu tangga nada, terdapat satu nada dasar yang selanjutnya diikuti oleh nada-nada lainnya. Nada-nada ini disusun dengan pola interval tertentu, sehingga membentuk sebuah karakter khas dari tangga nada itu sendiri.
Dalam seni musik tangga nada dibagi menjadi dua, diantaranya yaitu tangga nada pentatonis dan diatonis. Tangga nada pentatonis merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada dan juga pilihan nada yang didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang memakai pelog dan slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini ialah gamelan. Sementara tangga nada diatonis merupakan tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yaitu satu dan juga setengah. Lagu-lagu yang kamu dengar pada umumnya bertangga nada diatonis.
Tangga nada diatonis ada beberapa macam yaitu tangga nada diatonis mayor yang susunan nada-nadanya berjarak 1–1–½–1–1–1–½ dan tangga nada diatonis minor yang susunan nada-nadanya berjarak 1–½–1–1–½–1–1. Sebagai contoh tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’. Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik keenam dalam tangga nada mayor.
Tangga nada minor seringkali dianggap menghasilkan bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor. Bagi orang awam yang tidak terlalu paham musik dapat merasakan lagu-lagu dengan tanda nada minor dengan mengenali ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari nada minor adalah adalah bersifat sedih, kurang bersemangat serta kebanyakan diawali dan diakhiri dengan nada La = A. Berikut adalah sepuluh contoh lagu wajib nasional tangga nada minor yang sedih dan terdengar melankolis:
1. Hymne Guru – Karya: Sartono
Lagu yang satu ini tentu sangat melekat di ingatan para pelajar. Liriknya yang menggambarkan pengabdian seorang guru membuat lagu ini biasanya diperdengarkan di acara formal pada Hari Guru.
2. Kasih Ibu – Karya: S. M. Mochtar
Bercerita tentang kasih ibu yang tak terkira sepanjang masa, lagu yang satu ini termasuk dalam lagu dengan nada minor.
3. Ibu Kita Kartini – Karya: W.R. Supratman
Siapa yang tak kenal dengan Ibu Kartini? Pahlawan perempuan asal Jepara ini merupakan figur yang mempelopori gerakan emansipasi perempuan di Indonesia. Perannya yang begitu vital ini diabadikan dalam lirik lagu karya W.R. Supratman yang berjudul Ibu Kita Kartini.
4. Indonesia Pusaka – Karya: Ismail Marzuki
Indonesia Pusaka adalah lagu Indonesia yang diciptakan oleh Ismail Marzuki. Lagu ini biasanya dimainkan pada perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Apa yang dimaksud dengan Musik Kontemporer
5. Mengheningkan Cipta – Karya: Truno Prawit
Lagu wajib Nasional yang satu ini biasanya diputar dan diperdengarkan dalam seremoni peringatan Hari Pahlawan di tanggal 10 November setiap tahunnya.
6. Gugur Bunga – Karya: Ismail Marzuki
Nuansa kesedihan menjadi karakter utama dari lagu “Gugur Bunga”. Hal ini tercermin dari iriknya yang penuh kepiluan akan kehilangan pahlawan pembela bangsa. Lagu berjudul lengkap “Gugur Bunga di Taman Bakti” ini ditulis Ismail Marzuki pada 1945, tidak lama setelah Indonesia merdeka.
7. Syukur – Karya: H. Mutahar
Syukur adalah lagu nasional Indonesia yang ditulis oleh Husein Mutahar, dan dirilis pada bulan Januari tahun 1945.
8. Tanah Airku – Karya: Ibu Sud
Lagu nasional ini ditulis oleh seorang seniman musik pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, yakni Ibu Soed (Sud).
9. Bagimu Negeri – Karya: R. Kusbini
Ini merupakan lagu wajib perjuangan karya Kusbini yang ditetapkan sebagai lagu nasional Indonesia pada tahun 1960.
10. Ibu Pertiwi – Karya: Ismail Marzuki
Lagu patriotik Indonesia populer yang satu ini diciptakan oleh komponis kenamaan Indonesia, Ismail Marzuki.
Kalau kamu masih penasaran contoh lagu-lagu lain yang bernada minor, kamu bisa belajar dasar-dasar nada minor. Hal pertama yang perlu kamu pahami adalah tanda mula nada minor. Nada minor memakai tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor. Tanda mula yang sesuai dengan pola interval suatu nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk nada minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang ada tanda mula sama disebut sebagai relative.
Jadi tangga nada C mayor adalah mayor relatif dari tangga nada A minor dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada Es mayor. Tangga nada mayor relatif dari suatu nada minor ditentukan dengan menaikkan nada tonika nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Bila tanda mula suatu tangga nada misalnya G mayor terdiri dari satu kres, maka nada minor relatifnya E minor, juga ada satu kres sebagai tanda mula. Selanjutnya, kamu perlu tahu kalau ternyata nada minor terdiri atas beberapa jenis yaitu nada minor melodi menurun, nada minor melodi meningkat, dan nada minor harmonis.
Nada minor melodi menurun dihasilkan hanya dari kunci signature perbandingan mayor yang kadang kala diketahui sebagai natural minor. Tangga nada natural minor teringkas adalah A natural minor: A B C D E F G A’. Perbedaan ini kadangkala diketahui sebagai nada minor melodi menurun karena sering digunakan secara menurun dari tonik. Nada minor melodi meningkat diproduksi dengan meningkatkan tangga nada not ke 6 dan ke 7 atau dengan meratakan tahap ketiga dari tangga nada utama. Perbedaan ini digunakan khususnya untuk garis meningkat, karena terdapat kecenderungan untuk musik tonik. Sebagai contoh dalam kunci A minor, melodi minor meningkat menjadi A B C D E F# G# A’.
Nada minor harmonis diproduksi dengan meningkatkan nada minor pada not ke-7. Sebagai contoh dalam nada A minor, harmonik nada minor adalah A B C D E F G# A’. Nada ini digunakan untuk menghasilkan harmoni karena nada tersebut mengandung kord dominan utama dan sub-dominan minor.
Nah, jika kamu semakin memahaminya akan semakin banyak lagu-lagu bernada minor yang kamu ketahui. Mendengarkan lagu bernada minor yang sedih dan melankolis seperti lagu-lagu di atas sebenarnya memiliki manfaat bagi tubuh kita. Manfaatnya antara lain:
- Meningkatkan produksi hormon oksitosin dan prolaktin
- Menenangkan hati dan pikiran
- Melepaskan perasaan negatif
- Belajar memahami sudut pandang lain
- Meningkatkan rasa empati
- Sebagai dukungan emosional bagi diri sendiri
Baca juga: Komposisi Tari: Tata Desain Panggung, Musik, Rias dan Busana
Sebagian besar orang mengakui bahwa setelah mendengarkan musik yang sedih dan melankolis seperti contoh lagu tangga nada minor di atas membuat perasaan mereka menjadi lebih baik.