Balaibahasajateng.web.id, Jenis Jenis Tanah – Dalam pembahasan jenis jenis tanah yang ada di Indonesia, tentunya dipegaruhi oleh letak geografis dan astronomi dari masing-masing wilayah atau daerah tertentu.
Tanah sendiri terbentuk dari bebatuan yang telah mengalami proses pelapukan yang cukup lama, bahkan sampai ratusan tahun lamannya.
Di Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan mecam-macam tanah yang beragam. Ada banyak macam tanah yang tersebar luas di wilayah Indonesia.
Tanah yang berada di wilayah Indonesia ini terbentuk atau telah mengalami beberapa proses yang beragam, mulai dari tanah yang asal mulanya dari batu yang telah lapuk dan menjadi salah satu jenisnya.
Nah, dalam artikel kali ini kami akan membagikan informasi atau bisa dibilang dengan materi mengenai jenis-jenis tanah dan persebarannya.
Simak yuk, pembahasannya berikut ini.
Jenis Jenis Tanah
Sebelum melanjutkan dalam pembahasan semakin ke dalam perlu teman-teman ketahui mengenai apa itu tanah?
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi dan tersususn atas beberapa mineral dan bahan organik lainnya. Tanah merupakan salah satu dari penunjang yang dapat membantu dalam kehidupan semua makhluk hidup tanpa terkecuali manusia.
Itulah devinisi dari pengertian tanah.
Berlanjut ke dalam pembahasan mengenai macam-macam tanah yang akan kami bahas. Sebutkan jenis-jenis tanah?
1. Tanah Aluvial
Jenis-jenis tanah yang peratama dalam pembahasan kali ini yaitu tanah aluvial.
Tanah aluvial adalah tanah yang terbantuk dari pengendapan lumpur di sungai dan berada di dataran paling rendah karena terbawa oleh aliran air. Tanah aluvial ini sangat cocok untuk lahan pertanian karena bisa dibilang tanah subur.
Tanah aluvial terbentuk dari endapan bahan seperti aluvial dan koluvial yang berasal dari berbagai macam. Tanah aluvial tergolong sebagai tanah yang muda karena terbentuk dari endapan halus aliran sungai.
Adapun karakteristik dari jenis tanah ini bisa teman-teman tanami beberapa tanaman hijau karena teksturnya yang lembut dan mudah untuk dikerjakan dan tidak membutuh kantenaga yang amat keras dalam mencangkulnya.
Adapun tanaman yang bisa tumbuh, seperti padi, palawija, tebu, kelapa, buah-buahan dan tumbuhan lainya.
Teman-teman bisa menjumpai jenis tanah ini karena wilayah persebarannya berada di tanah Indonesia meliputi Sumatra bagian timur, Jawa, kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Ciri-ciri dari jenis tanah aluvial adalah:
- Berwarna cokelat.
- Lebih banyak megandung meniral.
- Mudah menyerap air.
- Berbentuk seperti tanah liat.
- pH tanah dibawah 6.
- Memiliki jumlah fosfor dan kalium sangat rendah pada wilayah dengan curah hujan rendah.
- Mudah dalam megolah tanah.
- Biaya dalam megolah tidak mahal.
- Mengandung tekstur tanah liat.
- Epipedon tanah aluvial tidak memiliki struktur.
- Terdiri atas bahan induk, yaitu tanah aluvial pasir, lempung, kapur, basa dan asam.
Manfaat tanah aluvial sebagai salah satu jenis tanah yang dapat melancarkan irigrasi, berfungsi sebagai lahan pertanian, dapat menyimpan cadangan air, memudahkan dalam mengolah tanah untuk ditanami dan bercocok tanam.
2. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan material cair maupun padat yang keluar dari letusan gunung berapi. Tanah vulkanik banyak mengandung unsur hara yang tinggi, sehingga tanah vulkanik cocok sekali digunakan sebagai lahan kegiatan pertanian pada daerah tertentu karena kesuburannya.
Tanah vulkanik persebarannya berada pada wilayah lereng gunung berapi.
Ciri-ciri tanah vulkanik adalah:
- Memiliki banyak unsur hara seperti N, P, K, Fe dan Al. Sumber dari unsur hara ini berasal dari lava gunung barapi.
- Pada lapiasan atas tanah memiliki warna hitam pekat dan pada lapisan bawah berwarna cokelat, kemerahan dan kuning. Lapisan ini terbentuk dari lava yang berpijar akibat dari letusan gunung berapi yang telah mengalami proses pendinginan sehingga terbentuklah lapisan yang berwarna-warni.
- Struktur dari tanah vulkanis rentan dengan erosi.
- Sangat bagus untuk dipergunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan karena tanah ini mengandung banyak unsur hara.
- Kandungan pH tanah 4-7.
- Tanah memilik tekstur yang gembur sehingga mudah dalam mengurainya.
- Tanah ii tersebar pada sekitar gubung berapi.
Adapun manfaat tanah vulkanik dalam bidang pertanian adalah:
- Menyuburkan Tanah
Tanahyang subur banyak megandung unsur hara dan sangat membantu dalam memenuhi nutrisi pada tumbuhan. Dengan tanah yang subur sehingga hasil panen akan melimpaah.
- Meningkatkan kasil penen.
Dengan adannya lahan yang subur tanaman akan mudah tumbuh dengan tambahan kandungan nutrisi yang masih baik. Nutrisi tumbuhan yang telah terpenuhi dengan baik maka akan juga meningkatkan hasil panen.
- Sebagai tempat wisata alam.
Wilayah gunung berapi tentunya terdapat tanah vulkanik dengan karakteristik tertentu, oleh sebab itu membuat inovasi baru dapat menjadi salah satu cara memannfaatkan kondisi alam dengan baik sebagai obyek tempat wisata.
3. Tanah Latosol
Tanah latosol adalah jenis tanah yang banyak mengandung zat besi dan alumunium, memiliki banyak ciri-ciri utama berwarna kemerah-merahan, kecoklatan hingga kuning. Tanah latosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik yang memiliki warna merah sampai kuning.
Ciri-ciri tanah latosol adalah warnannya yang merah hngga kuning, tekstur tanahnya lempung dan memiliki solum horizon.
Untuk persebarannya tanah latosol berada pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi berkisar 300-1000 meter dari permukaan laut.
Seperti pada wilayah Indonesia di daerah Lampng, Sulawesi, Kalimantan timur, Papua dan Bali.
4. Tanah Regosol
Tanah regosol adalah saah satu jenis tanah yang merupakan butiran kasar yang berasal dari meterial erupsi gunung berapi. Tanah regosol merupakan tanah aluvial yang baru diendapkan.
Meterial dalam tanah jenis ini berupa abu vulkanik dan pasir vulkan.
Dengan demikian macam tanah ini merupakan salah satu hasil dari peristiwa tanah vulkanik.
Perlu teman-teman ketahui bahwa jenis-jenis tanah ini merupakan satu golongan dengan tanah vulkanis.
Ciri-ciri tanah regosol adalah:
- Memiliki butiran kasar.
- Belum menampakkan adannya lapisan horizontal.
- Memiliki beberapa variasi warna tanah seperti kunis, merah cokelat kemerahan, cokelat serta cokelat kekuningan.
- Peka dengan erosi.
- Cenderung gembur.
- Memiliki kandungan air yang tinggi.
Persebaran tanah regosol di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yaitu Jawa, Bali, Pantai Sumatra barat.
5. Tanah Grumusol
Jenis-jenis tanah yang selanjutnya adalah tanah grumusol.
Pengertian tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk dari pelapuakn batuan kapur dan tuffa vulkanik. Tanah grumusol ini hampir mirip dengan tanah grumusol namun perbedaan hanya pada tekstur seperti tanah kering dan biasannya berada di permukaan dataran rendah.
Karakterstik dari tanah grunusol ini adalah:
- Memilik tekstur tanah kering dan mudah pecah ketika musm kemarau.
- Memiliki warna hitam.
- Memiliki pH yang netral hingga alkalis.
Tanah ini biasannya berada di permukaan yang tidak lebih tinggi dari 300 meter dari pemukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang.
Pesebaran tanah grumusol di Indonesia adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Dengan tekstur tanah yang kerin tumbuhan yang cocok adalah tumbuhan jati.
6. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan dari daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal dengan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telkah mengalami perombakan oleh beberapa organisme dalam tanah.
Keunggulan dari tanah humus ini sangat subur dan sangat cocok untuk digunakan sebagai lahan dalam menanam tanaman.
Tanah humus mengandung unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukan tumbuhan hingga warnannya agak kehitaman.
Persebaran tanah humus ini terdapat pada beberapa wilayah di Indonesia yaitu daerah Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan Papua.
Karakteristik tanah humus adalah:
- Tanah berwarna gelap, sangat subur dan gembur.
- Memiliki tingkat daya serap air yang bagus.
- Terbentuk dari hasil pelapukan bagian tumbuhan seperti daun dan batang.
- Banyak ditemukan pada wilayah yang beriklim tropis.
Adapun manfaat tanah humus adalah tanah jenis ini mengandung sumber nutrisi yang bagus untuk tanaman, mampu meningkatkan zat-zat yang sifatnya toksik, membantu dalam meningkatkan kandungan air tanah, mencegah tanah untuk tergerus, dapat meningkatkan aerasi tanah serta dapat digunakan sebagai pupuk alami.
Aerasi adalah kelancaran pergerakan atau pertukaran udara di didalam tanah. Aerasi tanah berkaitan langsung dengan porositas tanah, perkembangan akar serta tingkat kesuburan tanah.
7. Tanah Inceptisol
Pengertian tanah inceptisol adalah salah satu jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf. Tanah inceptisol merupakan tanah yang memiliki epipoden okrik
Dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga bisa menopang pembentukan hutan yang asri.
Ciri-ciri atau karakteristik tanah inceptol yaitu:
- Memiliki warna agak kecoklatan dan kehitaman.
- Adannya horizon kambik yang kurag dari 25%.
Tanah ini cocok sebagai perkebunan kelapa sawit serta pekebunan karet.
Persebaran tanah inceptol di beberapa wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Sumatra dan Papua.
8. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang kehilangan kesuburan dan unsur hara karena larut dengan adannya air hujan dengan intensitas yang tinggi. laterit merupakan tanah yang kaya akan seskuioksida dan telah banyak megalami pelapukan yang lanjut.
Tanah ini sangat rendah dengan kandungan mineral dan mudah lapuk serta kandungan mineral resistem sangat tinggi.
Adapun karakteristik dan ciri-ciri tanah laterit adalah:
- Memiliki pH sehingga kadar asamnya tidak tinggi.
- Mengandung bahan organik yang tidak subur.
- Mudah menyerap air.
- Tanah memiliki umur yang sudah tua.
- Tanah hanya bisa ditanami oleh tanaman tertentu.
Itulah beberpa karakteristik dari tanah laterit.
Tanah laterit bisa ditemukan di beberapa wilayah Indonesia persebarannya yaitu Kalimantan, Lampung, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Berikut ini ada beberapa manfaat tanah laterit:
- Cocok untuk mendirikan bangunan, tekstur tanah ini yang padat dan kokoh.
- Sebagai lahan perkebunan tanah ini bisa digunakan sebagai lahan perkebunan.
- Sebagai bahan campuran.
- Untuk bahan kerajinan.
- Untuk cadangan air.
- Dapat digunakan untuk mengelola air limbah.
Itulah manfaat menggunakan tanah laterit.
9. Tanah Andosol
Tanah andosol adalah tanah yang mengandung mineral dan bahan organik tinggi. Tanah andosol berasal dari abu gunung api, tanah ini juga terdapat di lereng-lereng gunung api.
Selain itu tanah ini memiliki beberapa karakteristik khusus yaitu:
- Tanahnya gembur.
- Licin.
- Daya absorbsi sedang.
- Memiliki kelembapan yang tinggi.
- Berwarna cokelat hingga hitam.
Selain ciri-ciri tanah andosol yang lain juga memiliki unsur hara dan kandungan air yang bagus untuk tempat tumbuh tanaman.
Pesebaran tanah andosol tersebar pada wilayah yang berdekatan dengan gunung berapi.
10. Tanah Litosol
Berikut ini 10 jenis jenis tanah yang selanjtunya adalah litosol.
Pengertian tanah litosol adalah salah satu jenis-jenis tanah yang terbentuk melalui proses pelapukan batuan beku dan sedimen. Tanah litosol ini disebut juga dengan tanah berbatu-batu karena materi pembentukannya yang berasal dari batuan keras.
Ciri-ciri tanah litosol adalah:
- Memiliki butiran kasar dan kerikil.
- Memilikiunsur hara yang sedikit sehingga tidak subur.
- Cocok untuk tanaman besar di hutan.
Persebaran tanah andosol tersebar di beberapa wilayah Indonesia terutama di pulau Jawa, Bali, Sumatra dan Nusa Tenggara.
11. Tanah Terarosa (Kapur)
Pembahasan yang ke 11 jenis jenis tanah adalah tanah kapur.
Pengertian tanah kapur adalah jenis tanah yang berasal dari beberapa batuan kapur yang telah mengalami masapelapukannya. Tanah kapur tidak memiliki unsur hara sama sekali sehingga tanah ini termasuk tanah yang tidak subur.
Sifat tanah kapur ini tidak bagus untuk tanaman, namun masih dapat digunakan dalam pertanian seperti media dalam penurunan tingkat keasaman tanah menjadi netral kembali dengan pemakaian yang sesuai.
Jenis tanah kapur ini ada di daerah dataran tinggi, tanah kapur terbagi menjadi 2 bagian yaitu tanah renzina dan tanah mediteran.
Adapun 2 jenis tanah kapur yaitu:
- Tanah renzina penjelasannya yaitu tanah yang berasal dari proses pelpukan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi.
- Tanah mediteran yaitu tanah kapur yang terjadi dari hasil proses pelapukan bagutan kapur keras dan batuan sedimen.
12. Tanah Mergel
Penjelasan selanjutnya merupakan penjelasan yang ke 12 jenis tanah.
Tanah mergel yang disebut juga dengan tanah marbalit, tanah ini hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur namun bercampur dengan beberapa bahan lainnya, yang membedakan adalah tanah ini hampir mirip dengan pasir.
Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat serta mengalami pembentukan dengan bantuan hujan yang tidak merata.
Karakteristik dari tanah mergel adalah tanah yang subur dan bisa ditanami sebagai lahan persawahan, selain itu juga memiliki kandungan mineral dan air.
Persebaran tanah mergel ini banyak tesebar di wilayah Indonesia seperti daerah dengan daerah berdataran rendah seperti Solo, Jawa Tengah dan Madiun, Jawa Timur.
13. Tanah Organosol Atau Gambut
Tanah organosol adalah tanah yang kurang subur untuk masa proses pertumbuhan tanaman. Tanah organosol terbentuk dari bahan induk yang di dalamnya terkandung bahan organik yang berasal dari hutan gambut dan tanah rawa.
Tanah organosol terbagi menjadi 2 yaitu tanah humus dan tanah gambut.
Ciri khas dari tanah humus adalah tanah yang subur untuk lahan pertanian, sedangkan untuk tanah gambut adalah memiliki ciri-ciri:
- Memiliki kandungan unsur hara yang bisa dikatakan rendah.
- Kurang subur.
- Bersifat sangat asam.
- Memiliki warna gelap, cokelatkemerah-merahan atau cokelat tua.
Berikut ini adalah manfaat tanah gambut bagi kehidupan:
- Sebagai lahan pertanian.
Tanah humus masih bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang bisa tumbuh pada tanah gambut adalah kopi, kelapa sawit, karet.
- Dimanfaatkan sebagai usaha peternakan.
Peternakan yang cocok untuk lahan ini adalah unggas dan sapi.
- Sebagai sumber air.
Tanah gambut dapat menampung air hujan dengan baik sehingga dapat digunakan sebagai air yang banyak dimanfaatkan.
- Mencegah global warming.
Tanah gambur bisa mencegah global warming hal ini dikarenakan lahan gambut dapat menahan gas-gas rumah kaca sehingga lahan tersebut mampu meminimalisir terjadinya global warming.
- Sumber energi.
Tanah gambut bisa diguakan untuk tenaga listrik.
Itulah manfaat dari tanah gambus dalam kehidupan sehari-hari.
14. Tanah Oxisol
Tanah oxinol adalah tanah yang kaya akan zat besi dan aluminuim oksida. Tanah oxinol merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami beberapa serangkaian pelapukan yang disebabkan oleh gaya-gaya alam.
Tanah jenis ini juga sering kita temui di daerah iklim tropis di Indonesia dari daerah desa hingga perkotaan.
Karakteristik atau ciri-ciri tanah oxisol adalah memiliki solum yang dangkal dan ketebalannya hanya kurang dari 1 meter.
Warnannya cenderung merah hingga kuning dan memiliki tekstur halus seperti tanah liat.
Persebarannya di Indonesia tersebar di wilayah yang beriklim tropis basah dan cocok untuk perkebunan subsistem seperti tebu, nanas, pisang dan tumbuhan lainnya.
15. Tanah Padas
Pengertian tanah padas adalah jenis tanah yang cukup keras sehingga menyerupai batuan. Kepadatan tanah padas terjadi karena kandungan mineral yang ada di dalamnya dikeluarkan oleh air yang berada pada lapisan paling atas.
Karakteristik tanah padas adalah hal ini karena kandungan air didalamnya hampir tidak ada karena tanah padas sangat padat bahkan tidak ada air.
Unsur hara yang berada di dalamnya sangat rendah dan kendungan organiknya sangat rendah bahkan hampir tidak ada.
Tanah ini tidak cocok dengan tanah untuk bercocok tanam.
Pesebaran dari jenis tanah padas adalah hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
16. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah hasil dari pelapukan batuan yang terjadi secara alami, tanah yang berasal dari batuan beku dan batuan sedimen yang terdiri atas butiran kasar dan ada juga batu kerikil. Tanah pasir merupakan tanah dengan partikel yang cukup besar.
Tanah pasir memiliki kapasitas serat air yang rendah karena tanah ini sebagian besar tersusun atas partikel berukuran 0,002 sampai 2 mm.
Ciri-ciri tanah pasir adalah sebagai berikut ini:
- Mengandung banyak butiran pasir.
- Sangat mudah dalam menyerap air.
- Sangat jarang untuk dijumpai tubuhan karena tanah pasir ini sulit untuk ditanami.
- Tanah pasir pada umumya lebih sering di manfaatkan sebagai bahan bangunan rumah, kantor dan bangunan yang lainnya.
Karakteristik tanah pasir yaitu tanah pasir sering bisa kita jumpai pada wilayah pantai atau wilayah kepulauan. Tanah pasir tidak memiliki kandungan air dan mineral karena teksturnya yang sangat lemah. Tanah akan mudah ditemukan pada wilayah yang berpasir pada wilayah Indonesia.
Sebagai negara yang berkepulauan, Indonesia adalah salah satu negara denga jumlah tanah pasir terluas di dunia.
Salah satu tanaman yang cocok dengan tanah pasir adalah umbi-umbian.
Pesebaran tanah pasir ini merupakan tanah yang hampir tersebar di seluruh Indonesia.
17. Tanah Podzolik
Tanah podzolik adalah tanah yang terdapat pada daerah pegunungan yang memiliki curah hujan tinggi dan bersuhu rendah. Tanah podzolik berada di daerah yang memiliki iklim basah dengan curah hujan yang lebih tinggi dari 2500 mm per tahunnya.
Pada umumnya tanah podzolik memiliki wilayah persebaran pada wilayah Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Ciri-ciri tanah podzolik:
- Mengadung sedikit unsur hara.
- Tidak subur.
- Tanah berwarna merah hingga kuning.
Tanah jenis ini bisa untuk dimanfaatkan dalam menanam buah jambu mente.
Selain itu tanah jenis ini juga cocok untk ditanami tanaman semusim karena kandungan unsur K, Ca dan Mg rendah. Bahan-bahan organik yang terkadung di dalam tanah yang rendah dan hanya bisa dijumpai pada permukaan tanah saja.
Bahkan tanah ini hanya dapat menyimpan sedikit air sehingga mudah untuk mengelami kekeringan.
18. Tanah Podsol
Pengertian tanah podsol adalah jenis tanah yang memiliki beberapa campuran tekstur mulai bentuk pasir sampai batuan kecil. Tanah podsol merupakan tanah yang mengandung A2 atau abu-abu dengan warna pucat.
Tanah ini terbentuk sebab terdapat pengaruh dari curah hujan tinggi serta suhu udara yang rendah.
Karakteristik dari tanah podsol anatara lain tidak memiliki perkembangan profil, warnanya kuning hingga keabuan serta memiliki tekstur pasir hingga tekstur lempung.
Kandungan organiknya sangat rendah karena terbentuk dari curah hujan yang tinggi namun tingkat suhu yang rendah.
Persebaran tanah di wilayah Indonesia antara lain Kalimantan Utara, Sulawesi dan Papua.
19. Tanah Podsolik Merah Kuning
Pengertian tanah podsolik merah kuning adalah jenis tanah mineral tua dengan ciri warna kekuningan atau kemerah-merahan. Tanah ini bisa ditemukan di seluruh wilayah yang ada di Indonesia karena persebarannya yang hampir rata.
Karakteristik tanah podsolik merah kuning memiliki warna kuning dan kandungan organik serta mineralnya akan sangat mudah mengalami pencucian oleh air hujan.
Oleh karena itu untuk menyuburkan tanah ini harus ditanami tumbuhan yang memberikan zat organik untuk kesuburan tanah serta pupuk baik hayati maupun hewani.
Pesebarannya sendiri tersebar di beberapa wilayah Indonesia bisa ditemukan di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Papua.
20. Tanah Liat
Pembahasan yang ke 20 jenis-jenis tanah adalah tanah liat.
Tanah liat atau lempung adalah campuran dari alumunium dan juga silikat yang mempuyai diameter 4 kilimeter ke bawah. Tanah liat memiliki memiliki leburan silikat yang sangat halus.
Tanah ini terbentuk karena adannya proses pelapukan pada batuan silikat yang dikerjakan oleh asam karbonat dan juga dihasilkan oleh berbagai aktifitas bumi.
Ciri-ciri tanah liat yaitu:
- BIsa digunkaan atau manfaatnya sebagai kerajinan.
- Tanah liat terbentuk dari adannya proses pelapukan batuan silika yang dilaukan oleh asam karbonat dan sebagian diantannya dihasilkan dari aktivtas panas bumi.
Peserbarannya tanah liat hampir tersebar di seluruh wilayah yang ada di Indonesia namun yang membedakan hanya kedalaman tanah.
21. Tanah Entisol
Tanah entisol merupakan tanah yang berasal dari pelapukan yang berasal dari letusan gunung berapi.
Induk penyusun dari tanah entisol ini antara lain debu, pasir, lahar dan lapili.
Material tersebut yang menjadi pemicu dalam kesuburan tanah entisol. Persebarannya hanya tersebar di sekitar gunung berapi.
Adapun manfaatnya sebagai lahan untuk pertanian dan perikanan.
22. Tanah Mediteran
Jenis-jenis tanah yang ke 22 adalah tanah mediteran.
Tanah mediteran adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah dan terbentuk dari proses pelapukan batuan kapur.
Persebaran dari tanah mediteran di Indonesia tersebar si daearah Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ciri-ciri atau karakteristik dari tanah mediteran adalah:
- Batuan induk berbentuk batuan baku kapur.
- Mengandung banyak senyawa karbonat yang tinggi.
- Warna tanah merah kekuningan dan abu-abu.
- Tanah sering bisa dijumpai di wilayah hutan.
- Banyak mengandung air.
- Tekstur tanahnya lempung dan memiliki sifat asam.
Tanah ini memiliki bahan induk batuan kapur dengan pH yang cukup tinggi, karena ada faktordari proses pengendapan bahan induk tanah, vegetasi alam kedalaman tanah dan yang lainnya.
Tanah ini memiliki pH lebih dari 7 sehingga termasuk dalam tanah alkalis dan dapat mengikat fosfat. Beberapa tanaman yang dapat tumbuhan tumbuh anatara lain jati, tembakau, palawija dan jambu mente.
itulah 22 Jenis jenis tanah berdasarkan teksturnya dalam pembahasan ini.
Jenis Jenis Tanah di Indonesia
Adapun 10 jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia adalah:
- Tanah Alivial
- Tanah Andosol
- Tanah Humus (Bunga Tanah)
- Tanah Organosol (Tanah Gambut)
- Tanah Inceptisol.
- Tanah Kapur.
- Tanah Pasir.
- Tanah Podzolik.
- Tanah Grumusol.
- Tanah Liat.
Jenis Jenis Tanah USDA
Dalam pembagian klasifikasi tentang tanah dengan berbagai karakteristiknya yang berbeda dari setiap macamnya.
Salah satu sistem klasifikasi tanah yang masih tetap terpakai hingga saat ini adalah sistem USDA atau kepanjangannya United States Departement of Agriculture.
Pada tahun 1975 USDA telah didirikan atau dimiliki oleh Amerika Serikat.
USDA mengkalsifikasi tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut.
Ada 12 jenis-jenis tanah meurut USDA yang akan kami sebutkan yaitu:
- Tanah Entisol.
- Tanah Vertisol.
- Tanah Inceptisol
- Tanah Aridisol.
- Tanah Mollisol.
- Tanah Spodosol.
- Tanah Alfisol.
- Tanah Ultisol.
- Tanah Oxisol.
- Tanah Histosol.
- Tanah Andisols.
- Tanah Entisol.
Itulah 12 jenis jenis tanah menurut USDA yang ada dalam penjelasan kami.
Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Asalnya
Jenis-jenis tanah berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tanah organik dan tanah anorganik.
Dari 2 macam tanah ini memiliki arti yang tidak sama dalam devinisinya.
Pengertian tanah organik adalah tanah yang berasal dari pelapukan dan sisa-sisa dari tnaman bisa juga berasala dari kulit organisme yang telah mati.
Sedangkan tanah anorganik adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan baik secara kimiwi maupun secara bentuk fisik yang terjadi.
Tanah organik memiliki ciri-ciri yang bisa kita amati sebagai berikut ini:
- Tanah organik memiliki tekstur tanah yang lunak.
- Warnannya yang tua.
- Mudah untuk berubah bentuk ketika dilakukan penekanan pada tanah.
Selain hal tersebut tanah organik memiliki sifat plastisitas yang bisa dikatakan rendah, contohnya seperti yang dapat teman-teman temukan pada tanah gambut.
Sedangkan dalam contoh tanah anorganik yang telah berkembang adalah terjadi pada tanah liat, tanah entisol, oxisol, ultisol dan yang lainnya.
Tanah anorganik memilii bermacam-macam warna mendasar, sepeti warna hitam pekat, kecoklatan, merah bata dan kuning. Warna yang ada pada tanah anorganik ini bergantung pada kandungan meineral yang memang terkandung di dalamnya.
Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Tingkat Kesuburannya
Dalam jenis-jenis tanah berdasarkan tingkat kesuburannya, kesuburan tanah merupakan suatu kondisi atau suatu keadaan diamana tanah tersbut bisa mendukung dalam pertumbuhan tanaman.
Dengan beberapa komponen yang ada didalamnya seperti kimia, biologi dan fisika.
Tanah humus merupakan tanah yang cukup lama dalam proses pembentukannya, sebab tanah ini trbentuk dengan proses pelapukan daun dan batang pohon pada hutan hujan tropis.
Secara umum banyak orang yang bakal menduga bahwasanya tanah humus ini memiliki kesamaan dengan tingkat kesehatan pada tanah.
Namun pada dasarnya berbeda, mengapa? karena kesehata tanah itu sendiri lebihcenderung dapat diartikan dengan kondisi suatu tanah yang memang mendukung dan menjamin tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tan[a adannya gangguan dari berbagai aspek lainnya.
Tingkat kesuburan tanah dapat ditandai dengan:
- Kadar pH netral, dimana kondisi tanah yang seperti ini dapat merupakan tanah yang baik dengan kadar pH normal yaitu antara 6 sampai 8 dan pada kondisi terbaik adalah pH 5.5 sampai 7.5. Hal ini akan berdampak pada ketersediaannya bebrapa unsur dalam tanah supaya seimbang.
- Tanah memilik tekstur lempung yang berguna dalam meningkatan berbagai mineral sehingga tidak mudah untuk terbawa oleh air.
- Cocok dalam berbagai jenis tanaman, kondisi ini untuk mendeteksi dalam tingkat kesuburan tanah. Secara tidak langsung mudah untuk dilihat dari vegetasi tnamana diatas tanah tersebut.
- Tanah memiliki warna yang kecoklat kehitaman, cara ini merupakan teknik yang paling mudah dalam penerapan ketika melihat tingkat kesubaran tanah. Namun cara yang satu ii juga tidak dianjurkan sebagai patokan yang sifatnya utama atau pokok dalam pengelompokan kesuburan tanah tersebut.
- Mengandung unsur mineral, dimana tanah yang subur memiliki kandungan mineral yang bagus untuk tingakat kesuburan tanah. Mengapa demikian? karena kandungan mineral di dalam tanah sangat berguna untuk tingkat kesuburan pada tumbuhan.
Kembali kepada pembasan yan teman-teman, bahwasanya jenis-jenis tanah bedasarkan tingkat kesuburannya dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
- Tanah yang berumur muda, pada tanah ini memiliki karakteristik dengan mengandung unsur hara yang sedikit sehingga tingkat kesuburannya bisa dikatakan kurang subur.
- Tanah dewasa, jenis tanah ini merupakan tanah siap atau tanah subur dan sangat cocok untuk dimanfaatkan dalampertanian. Megapa hal ini bisa terjadi? karena tanah pada tingkat dewasa mengandung banyak unsur dalam hara dan nutrisi yang bagus untuk pertumbuhan tanaman.
- Tanah tua, pada tingkat kesuburannya tanah ini memiliki mulai berkurang. Hal ini dapat terjadi karena jumlah unsur hara yang berada pada tanah sudah mulai berkurang.
- Tanah sangat tua atau mbah-mbaj tanah (ibarat kata begitu lah ya hehe). Pada jenis tanah ini memiliki tingkaat kesuburan yang sudah tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman, karena unsur hara yang terkandung pada tanah jenis ini hanya tertinggal sedikit dan hampir habis.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis tanah bedasarkan tingkat kesuburannya.
Baca juga: Hal Yang Perlu diperhatikan membuat Kolam Tanah dalam budidaya Lele
Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Ukuran Butir
Dalam pembahasan mengenai jenis-jenis tanah berdasarkan ukuran butiran. tanah dapat digolongkan menurut ukuran butiran-butiran yang menyusunnya.
Menurut sifat-sifat fisisnya atau perilakunya tanah secara alami kandungan yang ada pada tanah dapat berubah-ubah dari setiap waktunya.
Seorang ahli kontraktor pasti akan memperhtikan beberpa hal mengenai butiran tanah tersbut, hal ini dibagi menajdi 5 yaitu: kerikil, pasir lumpur, lempung dan bahan organik.
Batas dari ukuran butiran tanah banyak digunkan dan berikut ini penjelasannya:
- Kerikil (gravel) adalah salah satu bahan batuan yang butiran-butirannya lebih besar dari ¼ in atau 0,6 mm.
Ukuran-ukuran yang lebih besar dari 10 in bukanlah baru kerikil lagi melainkan batu.
- Pasir (sand) adalah batuan yang hancur yang butir-butirannya memiliki ukuran yang beragam mulai dari 0,002 in atau 0,005 mm. Pasir adalah salah satu bahan yang tidak terikat atau tidak kohesif dengan kekuatannya serta tidak dipengaruhi oleh kandungan kelembapan.
- Lumpur (silt) adalah pasir yang sagat halus, dan dengan ukurannya yang sangat kecil merupakan suatu bahan berbutir memiliki tingkat kebutiran yang lebih kecil dri 0,005 mm. Lumpur merupakan bahan yang sangat sukat untuk memadat.
- Lempung (clay) adalah bahan yang kohesif dengan butiran-butirannya berukuran sekecil mikroskopik, ukurannya kurang dari 0,005 mm. Lem[pung mengalami perubahan volume yang cukup besar dengan kandungan kelembapannya. Apabila tanah lempung dikombinasikan dengan tanah berbutir, maka tingkat kekuatan pada tanah akan bertambah besar.
- Bahan organik (organic) adalah bahan tumbuh-tumbuhan yang sebagian kecil telah hancur. Apabila bahan ini berada pada tanah yang digunakan sebagai konstruksi, maka bahan ini seharusnya disingkirkan dan digantikan dengan tanah yang lebih cocok.
Sifat Sifat Tanah
Di permukaan bumi kita ini memilik berbagai macam-macam tanah, seperti yang telah kami sampaikan dalam artikel diatas.
Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai sifat-siaft tanah.
Berdasarkan induknya tanah merupakan materi utama dari tanah yang bentuk oleh beberapa faktor yang melalui beberapa proses kimiawi.
Ada beberapa bahan induk tanah secara umum yaitu Kalsit (CaCO³), Quartz (SiO²), Feldspar dan Biotit.
Itulah bahan induk penyusun tanah.
Kembli kedalam pembahasan mengenai sifat-sifat tanah, dalam sifat-sifat tanah bisa dibedakan dengan 3 jenis yaitu:
- Fisik.
- Kimia.
- Biologi.
a. Sifat Sifat Fisik Tanah
Sifat-sifat fisik dari tanah meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanahnya, strukturnya, konsistensi tanah, warna, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah dan drainase tanah.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan dan parikel debu, pasir serta lempung dalam suatu massa tanah.Tekstur ini sangat berpengaruh sebagai daya serap air, ketersediaan aiar dalam tanah, infitrasi serta leju pergerakan air.
Struktur Tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan dari butir-butir tanah yang membentuk agregat tanah dalam berbagai bentuk ukuratn, serta kemantapannya.
Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah merupakan sifat-sifat tanah yang menunjukkan besar kecil gaya dari kohesi dan adhesi pada berbagai kelembapan.
Konsistensi tanah ini dapat dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar bahan organik dari tanah, kadar koloid dan lengas tanah.
Warna Tanah
Warna tanah merupakan suatu hal yang bisa menjadi petunjuk dari beberapa sifat tanah lain. Semakin tinggi kendungan bahan organik, maka tanah akan semakin gelap warnannya.
Suhu Tanah
Suhu tanah merupakan saah satu faktor yang dapat mempengaruhi terhadap kegiatan mikrobiologi dan perkecambahan dari biji tumbuhan.
Secara umum, semain tinggi suhu suatu tanah hingga bisa mencapai titik tertentu, maka akan semakin meningkat pula kegiatan mikrobiologi serta perkemcambahan.
Langas Tanah
Sifat-sifat tanah yang selanjutnya adalah lengas tanah atau kelembapan tanah.
Lengas tanah adalah kandungan air yag mengisi sebagian atau secara keseluruhan pori-pori tanah yang terdapat di atas permukaan air tanah. Pada dasarnya seberapa keringnya tanah, didalam tanah tersebut selalu terkandung lengas tanah.
Permeabilitas Tanah
Pemeabilitas tanah merupakan kecepatan air dalam proses merembas ke dalam tanah baik secara vertikal atau horizontal melalui pori-pori tanah.
Kecepatan dalam peresapan tanah ini dipengaruhi oleh tekstur tanah.
Porositas Tanah
porositas tanah merupakan perbandingan dari beberpa pori-pori dalam tanah terhadap voluime massa tanah. Dalam porositas tanah tanah yang mamapu degan mudah dalam melakukan proses peresapan air maka disebut dengan porous, karena memiliki rongga pori-pori yang dominan.
Tanah yang memilik sifat porous contohnya adalah tanh yang berpasir, sedangkan tanah yang tidak bersifat porous adalah tanah lempung.
Drainase Tanah
Drainase tanah adalah kemampuan tanah dalam megalirkan serta mengatuskan kelebihan air yang berada di dalam tanah atau di permukaan
Tanah yang mengandung sifat ini akan menyebabakan air yang cenderung menggenang dan lam untuk terserap.
b. Sifat Sifat Kimia Tanah
Sifat tanah yang selanjutnya adalah sifat kimia. Sifat kimia pada tanah meliputi bahan organik, unsur hara dan pH tanah.
Berikut ini penjelasannya.
Bahan Organik
Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sida tananam serta hewan yang telah terkubur di dalam bumi, puuk hijau, pupuk kandang, kompos, kotoran dan lendir cacing, serangga serta beinantang yang lainnya.
Tanah yang memilii banyak bahan organik maka akan memiliki efek terhadap warna tanah, dan tanah akan cenderung berwarna cokelat huingga hitam.
Unsur Hara
Unsur hara dalam sifat tanah merupakan sifat kimiawi yang diperluan untuk tumbuhan.
Unsur hara yang disediakan oleh tanah bisa dimanfaatkan dengan baik ole tumbuhan sebagai bahan makanan atau nutrisinnya.
Sebab tumbuhan memerlukan unsur hara (esensial), disamping itu tingkat kebutuhan oakan oksigen dan kabondioksida.
pH Tanah
Sifat tanah merupakan sifat kimiawi yang menunjukkan derajad keasaman tanah tersebut.
pH tanah dapat disebut dengan tanah yang normal denga tingkat pH sebesar 6,5 sampai 7,5. Apabila pH pada tanah kurang dari 4,0 maka reaksi kimia seperti unsur Al, Mn dan Ge sehingga memiliki konsentrasi yang lebih tinggi.
Akibatnya malah akan meracuni tanah.
c. Sifat Sifat Biologi Tanah
Sifat biologis tanah terbentuk dengan adannya zat pada tanah yang berupa partikel tanah, bahan-bahan organik serta beberpa organisme yang ada pada tanah.
Sifat biologi tanah dipengaruhi oleh beberapa unsur, yaitu:
Mikroorganisme Tanah
Tingkat mikroorganisme tanah yang begitu banyak dan terkadung dalam tanah sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.
Ketersediaan mikroorganisme yang ada pada tanah ini menujukkan adannya keseimbangan komponen di dalam tanah. Komponen yang dimaksud meliputi suplai makanan, energi serta temeratur yang cukup.
Respirasi Tanah
Total respirasi tanah merupakan pengukuran dari tingkat aktivitas mikroorganisme tanah. Apabila tingkat srkulasi tanah yang semaikn tinggi, maka secara umum akan bertambahnya jumlah organisme tanah yang juga semakin banyak.
Fungi atau Jamur Tanah
Jumlah fungi atau jamur tanah merupakan ketersediaan dari jamur tanah yang memilii peran dalam membantu dekompisis bahan organik pada tanah yang bersifat asam.
Bakteri Pelarut Fosfat (P)
Jumlah bakteri pelarut fosfat ini merupakan bakteri tanah yang berperan dalam mempengaruhi perubahan organik dengan cara melarutkan kandungan fosfat yang berada di dalam tanah.
Faktor Pembentuk Tanah
Berikut ini merupakan faktor pembentukan tanah.
Faktor faktor pembentuk tanah dalam materi geografi ini, ada 5 faktor pembentuk tanah. Apa saja 5 fakrot pembentuk tanah itu?
T = F (I, O, B, T, W)
Keterangan:
T = Tanah.
F = Faktor.
I = Iklim.
O = Organisme.
B = Bahan induk.
T = Topografi.
W = Waktu.
a. Iklim
Adapun faktor faktor pembentuk tanah yang pertama adalah faktor iklim.
Mengapa iklim dapat menjadi faktor pembentuk tanah? Karena iklim memliki unsur-unsur yang dapat mempengaruhi dalam proses pembentukan tanah dengan adanya suhu dan curah hujan.
Suhu dapat mempengaruhi proses pelapukan yang terjadi pada bahan induk pembentuk tanah.
Dengan adanya suhu, terutama suhu yang tinggi maka proses dalam pembentukan tanah juga akan lebih cepat.
Namun dengan curah hujan yang dapat mempengaruhi dalam kekuatan erosi serta pencucian tanah.
Tapi juga harus Anda ketahui bahwa pencucian tanah menjadi asam atau pH tanah akan semakin rendah, sehingga proses dalam pembentukan tenah akan semakin cepat.
b. Organisme
Organisme seperti vegetasi dan jasad renik memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap proses pembentukan tanah. Nah, dalam proses pembentukan tanah dalam faktor organisme ini, ada beberapa pengaruhnya, seperti:
- Membantu dalam proses pelapukan, terkhussu lagi pada pelapukan organik.
- Membantu proses pembentukan humus.
- Jenis vegetasi sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
- Kandungan unsur-unsur kimia yang ada pada tanaman dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah.
c. Bahan Induk
Faktor-faktor pembentuk tanah yang ke 3 adalah bahan induk.
Apa yang dimaksud dengan bahan induk tanah?
Bahan induk tanah adalah bahan pembentuk utama atau asak dari tanah tersebut. Bahan ini terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf.
Proses pembentukan tanah dapat terjadi karena bahan tersebut hancur dan menjadi bahan induk, lalu mengalami pelapukan dan kemudian menjadi tanah.
d. Topografi
Keadaan relief dari suatu wilayah atau daerah dapat mempengaruhi pembentukan tanah. Pengarug topografi ini seperti:
- Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Dalam hal ini, daerah atu wilayah dengan topografi yang miring dan berbukit maka laisan tanah di atasnya akan menjadi lebih tipis akibat erosi.
- Sistem drainase atau pengaliran. Daerah atau wilayah tertentu yang memiliki sistem drainase yang cukup jelek biasannya akan lebih sering tergenang air.
e. Waktu
Adapun faktor pembentuk tanah yang terkahir adalah waktu.
Tanah merupakan salah satu benda yang sangat unik, mengapa? karena tanah terus mengalami masa-masa perubahan.
Perubahan yang terjadi diakibatkan oleh pelapukan dan penyucian yang terjadi secara terus menerus.
Proses yang terus berangsung ini menyebabkan tanah akan menjadi semakin tua dan kurus.
Nah itulah 5 faktor faktor pembentuk tanah.
Baca juga : Rotasi dan Revolusi Bumi
Cara Merawat Tanah
Tanah merupakan bagian paling penting dalam permukaan bumi kita. Karena setiap makhluk membutuhkannya, bahwa manusia saja juga terbuat oleh tanah dan akan kembali menjadi tanah.
Ada beberapa kondisi tertentu supaya tanah bisa dimanfaatkan dan diolah secara baik supaya tanah subur.
Tanah yang subur adalahg tanah yang mengandung banyak unsur hara, seperti air dan bahan pendukung yang lainnya sehingga dapat membantu dalam proses petumbuhan pada tanaman-tanahaman hijau.
Perlu teman-teman ketahui bahwa kondisi tanah ini, juga bisa kacau dalam arti rusak, oleh sebab itu diperlukannya cara merawat tanah agar subur.
Walaupun pada dasarnya tanah bisa berupaya dalam memperbaiki dirinya sendiri, tanah juga memperlukan upaya khusus dalam memperbaiki kondisinya.
Ada beberapa tahapan yang bisa teman-teman lakukan untuk cara merawat tanah supaya subur.
1. Mengadakan Pemupukan
Upaya yang pertama dalam cara untuk menyuburkan tanah adalah melakukan pemupukan.
Dalam proses pemupukan akan berguna dalam menambah unsur hara yang terandung dalam tanah. Hal ini bisa terjadi karena kualitas tanah akan semakin menurun jika tidak terdukung dengan adannya penambahan unsur secara sengaja atau manual.
Pempukan sebagai upaya untuk penyuburan tanah bisa dilakukan dengan memiliih pupuk yag berbahan organik, sepeti pupuk kompos dan pupuk hijau.
Pemupukan dengan bahan alami akan menambah kinerja dan tingkat kesuburan tanah yang bagus dan optimal.
2. Pengolahan Tanah
Dalam pengolahan tanah harus dilakukan karena tanah mulai kehilangan tingkat kesuburannya akibat dari terlalu lama ditanami tanaman hijau.
Pengolahan tanah bisa dilakukan dengan cara penggemburan tanah yang biasa para petani lakukan dengan menggunaan cangkul atau alat yang lainnya. Penggemburan ini memiliki tujuan dalam memperbaiki tekstur dan struktur pada tanah supaya bisa menampung air dan unsur hara secara optimal.
3. Pengairan dan Pengendalian Gulma
Cara merawat tanah yang ke 3 dapat dilakuka dengan pengairan secara rutin.
Kandunga hara yang ada pada tanah akan terus tercukupi dengan adanya pengairan yang baik. Selain pengendalian gulma juga sangat penting dalam mengurangi hilangnya tingkat kesuburan pada tanah.
[su_quote]Gulma adalah tanaman liar yang tumbuh secara alami.[/su_quote]
Gulam bisa dikendalikan dengan dicabit atau dengan malkukan pembalikan supaya tanah mendapat pupuk hijau tanah.
4. Penghijauan
Upaya yang paling efektif dalam penyuburan tanah dapat dilakukan dengan penghijauan. Penghijauan yang dimaksud disini adalah penanaman kembali lahan-lahan yang kosong dan tidak memiliki vegetasi.
Penghijauan ini akan berguna untuk melindungi lapian atas tanah dari kerusakan yang disebabakan oleh air hujan, memperkaya bahan organik dan dapat meghambat terjadinnya erosi.
5. Mengurangi Pencemaran Tanah
Jutaan orang itdak menyadari bahwa secara tidak langsung telah melakukan pencemaran pada tanah.
Contohnya sperti pembuangan sampah yang bukan organik dan dilakukan secara sembarangan. Hal ini menjadi pemicu dalam kerusakan tanah, kenapa? kerana tekstur dan struktur tanah aka terganggu .
Alangkah baiknya supaya dapat megolah sampah dengan memilah sampah organik dan onorganik supaya bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
6. Rotasi Tanaman dan Tumpangsari
Cara menjaga tanah yang yang tekahir dapat dilakukan dengan upaya rotasi dan tumpangsari.
Upaya ini dilakukan dengan memvariasikan jenis tanaman pada setiap pergantiang musim tanaman. Apabila dalam satu ladang tanah tertanami oleh satu jenis tanaman saja tanah akan jenus da kandunga unsur yang ad pada tanah juga terus menurun.
Melakukan metode tumpang sari ketersediaan hara dalam tanah akan terus tersedia salama tanaman yang ditanami mampu bersimbiosis untuk meghasilkan unsur hara tertentu.
Baca juga: Perbedaan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik
Mungkin itu saja meteri tentang jenis-jensi tanah dalam pembahasan kami, semoga dari 22 jenis tanah ini bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bumi.
Semoga bisa bermafaat.