Candi Prambanan

letak candi prambanan

Balaibahasajateng.web.id, Candi Prambanan : Sejarah, Relief, Legenda, Cerita, asal-usul – Mungkin jika mendengar candi Prambanan sudah terlintas dipikiran kalian tentang cerita legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang yang dalam kisah cinta tak sampainya. Ya, memang benar akan adanya cerita tersebut, tapi apakah sobat sudah mengetahui sejarah candi Prambanan secara singkat?

Nah, pada kesempatan kali ini akan saya bagikan sedikit tentang deskripsi candi Prambanan secara lengkap untuk sobat serta asal-usul, bentuk relief, cerita mitos dan legenda dari candi ini.

Oke sobat langsung saja kita masuk pembahasan kita.

Asal-usul Sejarah Candi Prambanan

Sejarah singkat candi Prambanan adalah termasuk salah satu candi yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Candi Prambanan terletak di Jl. Raya Solo – Yogyakarta Nomor 16, Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu candi yang sangat terkenal dan melegenda. Bukan hanya itu saja, candi Prambanan terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y).

Sejarah Candi Prambanan ini di mulai dengan pembangunan sekitar pada abad ke-9 Masehi. Pembuatan candi Prambanan merupakan sebagai bentuk persembahan kepada tiga dewa utama agama Hindu atau Trimurti yang terdiri dari Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Jadi candi Prambanan peninggalan sejarah bercorak agama Hindu, atau merupakan contoh dari kebudayaan Hindu.

Menurut tulisan yang terdapat di prasasti Siwahrga, candi Prambanan mulai dibangun sekitar pada tahun 850 Masehi yang didirikan oleh Rakai Pikatan. Lalu, pembangunan candi itu lantas diteruskan serta diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa Kerajaan Medang Mataram.

Ketika saat pembangunan candi Prambanan, para petugas pekerjaan umum juga melakukan perubahan tata air. Terdapat proyek pemindahan aliran sungai di dekat candi agar tidak membahayakan terhadap kontruksi candi dan menimbulkan erosi.

Pada pembangunan awal itu terus disempurnakan oleh raja-raja Kerajaan Medang Mataram selanjutnya, seperti Raja Daksa dan Tulodong. Pembangunan Candi Prambanan semakin diperluas hingga terdapat ratusan candi-candi tambahan disekitar candi utama.

Pada saat kejayaannya, fungsi candi Prambanan sebagai candi agung dimana berbagai upacara penting dilakukan. Selain itu juga, ratusan pendeta beserta muridnya berkumpul di Candi Prambanan dalam rangka mempelajari Kitab Weda dan melakukan upacara.

Penemuan Dan Pemugaran Candi Prambanan

Candi Prambanan yang memiliki bentuk yang sangat megah dan besar tersebut ternyata pernah tidak terawat. Sekitaran tahun 930 Masehi, raja Medang Mataram, Mpu Sindok memerintahkan pemindahan ibu kota ke daerah Jawa Timur. Dengan adanya perintah tersebut, menjadikan candi Prambanan terlupakan.

Sebabnya, dengan adanya perpindahan ibu kota Kerajaan saat itu candi Prambanan menjadi tidak terawat. Akhirnya bangunan-bangunan candi pun mengalami kerusakan dan runtuh secara perlahan karena ditinggalkan dan tidak yang mengurusnya lagi.

Selain rusak yang disebabkan tidak ada yang merawat, terdapat juga bencana alam seperti gempa bumi yang berperan dalam kerusakan candi Prambanan. Sekitar abad ke-16 diketahui ada sebuah gempa bumi yang dahsyat membuat bangunan candi Prambanan benar-benar mengalami runtuh. Walaupun begitu, para warga sekitar masih mengetahui keberadaan candi Prambanan.

Namun, sebab tidak ada warga lokal yang mengetahui pasti asal-usul candi tersebut, munculah kisah tentang keberadaan candi tersebut. Candi Prambanan kembali ditemukan sekitar tahun 1733 oleh seorang warga kebangsaan Belanda bernama C.A Lons.

Penemuan candi Prambanan pada saat itu sangat menarik perhatian ketika Jawa Tengah di bawah pemerintahan Britania Raya. Salah satu bawahan Gubernur Letnan Sir Thomas Stamford Raflles yang bernama Colin Mackenzie, menemukan Prambanan. Setelah mengetahui hal tersebut, Thomas yang tertarik dengan sejarah dan budaya Jawa memerintahkan penyelidikan lebih lanjut.

Walaupun telah ada perintah untuk penyelidikan, reruntuhan candi masih tetap terantar. Sebab penggalian yang tidak serius pada tahun 1880-an tercatat dilakukan. Namun, praktek penggalian tersebut membuat banyak penjarahan terjadi. Candi Prambanan pun menjadi korban para pencuri artefak seperti yang terjadi di candi Borobudur.

Usaha restorasi akhirnya dilakukan terus menerus, hingga sekitar tahun 1953 pemugaran candi Siwa di selesaikan dan diresmikan oleh Presiden Soekarno saat itu. Candi Prambanan banyak mengalami kehilangan batu aslinya, sehingga banyak bagian yang harus diganti dengan batu baru. Selain itu, sebagian candi kecil tidak dibangun ulang sebab alasan bangunan yang tersisa tidak mencapai 75 persen.

Saat ini, candi Prambanan yang rusak akibat gempa Yogyakarta tahun 2006 masuk dalam salah satu situs warisan dunia. Artinya, c

andi Prambanan merupakan salah satu situs bersejarah yang dilindungi UNESCO. Candi Prambanan saat ini juga menjadi tempat wisata dan tempat berlangsungnya event-event besar.

Baca Juga : Sejarah Candi Borobudur

Kompleks Candi Prambanan

Setelah kita membahas tentang sejarah candi Prambanan, selanjutnya kita akan membahas kompleks yang ada disekitar Candi Prambanan.

Candi Prambanan memiliki kompleks yang unik dibandingkan dengan bangunan bersejarah lainnya. Kompleks candi Prambanan tidak hanya berisi satu candi saja, tetapi terdapat banyak candi yang memiliki ukuran yang berbeda.

Kompleks candi Prambanan mempunyai 3 Candi Trimurti yang dipersembahkan untuk tiga dewa utama yaitu Siwa, Wisnu, dan Brahma, serta 3 Candi Wahana yang terdiri atas candi Nandi, candi Garuda, dan candi Angsa.

Kemudian, terdapat dua candi Apit yang terletak di barisan candi Trimurti dan Wahana. Serta 4 candi Kelir yang terletak di empat penjuru mata angin. Empat candi Patok terdapat di empat sudut halaman dalam dan 224 candi Perwara yang terletak dalam susunan empat barisan konsentris. Sehingga, total dari keseluruhan kompleks candi Prambanan adalah 240.

1. Candi Siwa

Candi Siwa merupakan candi utama yang memiliki bangunan terbesar dan sekaligus tertinggi. Pada candi Siwa terdapat bentuk relief yang menceritakan kisah Ramayana. relief kisah tersebut terukir pada dinding dalam pagar Langkan.

2. Candi Brahma Dan Candi Wisnu

Dua candi ini merupakan candi yang dipersembahkan kepada Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Pada candi tersebut terdapat Arca Dewa Brahma dan Dewa Wisnu yang diperkirakan mempunyai ketinggian mencapai tiga meter.

3. Candi Wahana

Candi ini terletak di depan candi utama Trimurti, serta memiliki tiga bagian. Candi Wahan adalah candi yang dibangun dengan berisikan para wahana tiga dewa. Misalnya, angsa milik Brahma, garuda milik Wisnu, dan Nandi milik Siwa.

4. Candi Apit, Candi Kelir dan Candi patok

Pada barisan candi-candi utama, terdapat candi Apit yang memiliki ukuran sama dengan candi Perwara. Selain itu, terdapat juga 8 candi kecil berupa kuil kecil untuk tempat menaruh sesajen. Dari 8 kuil kecil tersebut, terdiri dari atas empat candi Kelir dan candi Patok.

5. Candi Perwara

Candi Perwara adalah barisan candi pengawal atau pelengkap yang mengurung dua halaman dalam. Candi Perwara terletak sesuai empat penjuru mata angin. Candi Perwara terdiri dari 224 candi yang berada dalam empat baris konsentris.

Bentuk dari candi Perwara dirancang sama dan kecil-kecil mengelilingi candi utama dengan ukuran sekitar dengan memiliki ukuran sekitar 6×6 meter dengan tinggi sekitar 14 meter. Berhubungan dengan jumlahnya yang diposisikan dalam empat baris, banyak yang menghubungkannya dengan sistem empat kasta dalam agama Hindu yaitu kasta brahmana, ksatria, sudra, dan waisya.

Relief Candi Prambanan

relief candi prambanan
Relief Candi Prambanan / Unsplash

Setelah kita membahas sejarah candi Prambanan dan juga kompleks candinya, sekarang masuk pada bagian relief candi Prambanan.

Berhubungan dengan relief candi Prambanan, memiliki bentuk relief yang naratif yang kental dengan karya sastra agama Hindu, Ramayana dan Krishnayana. Untuk bisa membaca relief ini sebaiknya dari bagian kiri ke bagian kanan searah jarum jam mengitari candi.

Aturan ini sesuai dengan ritual pradaksina atau ritual mengelilingi bagi para peziarah

Relief candi prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita Ramayana dan Krishnayana yang menceritakan bagaimana kisah Sinta istri dari Rama yang diculik oleh Rahwana. Kemudian dilanjutkan dengan bagaimana Hanuman datang ke Kerajaan Alengka membantu Rama hingga akhirnya dapat membawa kembali Sinta pulang.

Selain bentuk relief Ramayana dan Krishnayana, terdapat pula bentuk relief Lokapala, Brahmana dan Dewata. Bentuk relief ini terpasang di atas tembok tubuh candi. Relief ini merupakan gambaran para dewata, resi brahmana dan arca dewa-dewa lokapala.

Dewa Lokapala merupakan surgawi penjaga penjuru mata angin yang dapat dilihat pada candi Siwa. Sedangkan arca para brahmana terdapat di candi Brahmana dan arca dewata yang diapit oleh dua  bidadari kayangan bisa dengan mudah ditemukan pada candi Wisnu.

Sementara pada dinding luar candi dihiasi oleh barisan ceruk yang menyimpan arca singa yang diapit oleh dua panil yang menggambarkan kalpataru atau pohon hayat. Kalpataru adalah pohon yang dianggap dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia dalam kepercayaan  Hindu-Budha.

Candi Lain Di Sekitar Prambanan

Kawasan situs sejarah candi Prambanan bukan hanya memiliki satu candi saja. Terdapat banyak candi di sekitar Prambanan yang masuk dalam kawasannya yang luas. Untuk dapat mengunjungi candi-candi tersebut, para pengunjung biasanya menaiki sepeda, kereta kelinci dan juga berjalan kaki.

Hal ini dikarenakan jarak antara satu candi dengan lainnya tidak begitu jauh. Selain candi yang masih satu kawasan di sekitar Prambanan, di luar kawasannya juga terdapat candi dan situs bersejarah lainnya. Berikut ini beberapa candi yang bertempat tidak jauh dari candi Prambanan.

1. Candi Lumbung

Candi Lumbung adalah kompleks percandian Budha yang uniknya berada satu kawasan dengan wisata candi Prambanan. Dengan adanya Wisata candi Prambanan, kalian juga dapat melihat candi Lumbung yang berada agak jauh di belakangnya.

2. Candi Bubrah

Selain dekat dengan candi Lambung, candi Prambanan juga masih berada satu kompleks dengan candi Bubrah. Candi ini dinamakan Bubrah sebab kondisinya yang sudah rusak. Candi ini diperkirakan di bangun pada sekitar abad ke-9 Masehi tidak terpaut jauh dari candi Prambanan.

3. Situs Ratu Boko Atau Candi Boko

Jika kalian berwisata ke candi Prambanan, pada bagian loket akan ada penawaran untuk berwisata juga ke situs Ratu Boko. Jarak antara situs ini dengan candi Prambanan memang cukup dekat.

Situs bersejarah ini diperkirakan digunakan pada masa Kerajaan Medang Mataram Hindu sekitar abad ke-8. Situs Ratu Boko ini paling indah jika kalian melihatnya saat matahari akan terbenam.

4. Candi Sewu

Candi Sewu letaknya berada di dalam kompleks wisata candi Prambanan. Letak candi ini berada di belakang agak jauh dari candi Prambanan sendiri. Umumnya, wisatawan menggunakan sepeda serta kereta kelinci untuk mengunjungi candi satu ini.

Tetapi, bagi para wisatawan yang berjalan kaki di dalam kompleks wisata candi Prambanan terkadang melewatkan candi Sewu yang indah ini. Mungkin karena letaknya yang agak jauh dan dekat dengan pintu belakang.

Baca Juga : Sumber-Sumber Sejarah

Mitos Candi Prambanan

Sama halnya dengan situs sejarah lainnya, candi Prambanan juga menyimpan berbagi cerita mitos yang kental. Namun, uniknya mitos di candi Prambanan salah satunya berkaitan dengan kepercayaan tentang asmara wisatawan yang datang berkunjung.

Sudah tidak lagi menjadi rahasia umum, jika candi Prambanan terkenal dengan mitos berhubungan cinta Bandung Bondowoso yang kandas. Oleh sebab itu, terdapat mitos barang siapapun sepasang kekasih yang bersama-sama memasuki ruangan Roro Jonggrang di candi Prambanan dipercaya akan mengalami putus hubungan dalam kurun waktu beberapa hari setelah berkunjung di candi Prambanan.

Selain mitos tersebut, candi Prambanan juga menyimpan mitos cahaya arca Dewi Durga. Menurut cerita yang beredar, jika ada cahaya misterius yang muncul dari arca Dewi Durga akan mendekatkan jodoh bagi mereka yang masih single atau belum memiliki pasangan yang terkena pancaran cahaya tersebut.

Candi Prambanan juga mempunyai mitos bagi para pengunjung disarankan bersikap sopan di area candi Prambanan. Menurut cerita masyarakat, jika tidak bersikap sopan seperti membuang sampah sembarangan, maka akan terjadi kejadian aneh yang cukup menyeramkan seperti kesurupan.

Legenda Candi Prambanan

Candi Prambanan ini sangat terkenal dengan legenda kisah cinta Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Legenda tersebut mengisahkan tentang kisah cinta tak sampai akibat kegagalan memenuhi syarat yang mustahil dilakukan.

1. Cerita Bagian Pertama

Cerita berawal saat dahulu kala terdapat sebuah kerajaan bernama Prambanan yang rakyatnya hidup tenteram, Tetapi, suatu hari kerajaan Prambanan diserang oleh negeri Pengging. Lalu kedamaian dan ketentramannya pun terganggu.

Kerajaan Pengging ternyata mempunyai seorang pangeran yang sakti mandraguna bernama Bandung Bondowoso. Saking terkenal saktinya, Bandung Bondowoso bahkan mempunyai pasukan dari jenis jin yang menyerang Prambanan.

Kerajaan Prambanan yang tidak memiliki persiapan apapun akhirnya mengalami kekalahan dan tidak berhasil menyelamatkan wilayahnya. Raja Baka yang ikut turun berperang secara langsung memimpin pasukan Kerajaan Prambanan juga tewas dalam perang tersebut.

Setelah perang berakhir, Bandung Bondowoso menempati istana di Kerajaan Prambanan. Singkat ceritanya, Bandung Bondowoso lalu jatuh cinta pada putri negeri Kerajaan Prambanan, yaitu Roro Jonggrang karena kecantikannya. Bandung Bondowoso ingin meminang Roro Jonggrang sebagai istrinya.

Tetapi, pernyataan Bandung Bondowoso itu justru membuat Roro Jonggrang bimbang sebab dipinang oleh orang yang membunuh sang ayah saat terjadi peperangan. Roro Jonggrang kemudian mendapatkan ide agar Bandung Bondowoso gagal untuk menikahinya.

2. Cerita Bagian Kedua

Roro Jonggrang akhirnya memberikan sebuah syarat yang cukup berat pada Bandung Bondowoso. Ia meminta untuk dibangunkan seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam saja. Bandung Bondowoso yang mendengar syarat tersebut pun lalu menyanggupinya. Dia merasa percaya diri sebab memiliki pasukan tentara jin.

Pada saat malam hari, Bandung Bondowoso pun mengumpulkan pasukan tentaranya dan memerintahkan mereka untuk mengerjakan permintaan Roro Jonggrang. Pasukan tentara itu melakukan pekerjaan dengan sangat cepat. Ketika mengetahui hal itu, Roro Jonggrang pun panik dan mencari ide lain untuk menggagalkan Bandung Bondowoso.

3. Cerita Bagian Ketiga

Roro Jonggrang akhirnya mendapat ide tipuan curang dengan membuat seolah-olah suasana telah pagi hari. Dia mengumpulkan para dayang agar membakar jerami dan membunyikan lesung dan menaburkan bunga agar berbau wangi.

Bau wangi dari bunga tersebutlah yang kemudian membuat ayam berkokok dan semakin meyakinkan suasana telah pagi. Pemandangan langit yang terlihat kemerahan akibat bakaran jerami bunyi lesung dan ayam berkokok pun membuat pasukan tentara Bandung Bondowoso pergi karena menyangka telah pagi.

Ketika melihat kepergian pasukan tentaranya Bandung Bondowoso pun marah. Tetapi, Bandung Bondowoso tidak lagi didengar dan pasukan tentaranya tetap pergi. Akhirnya, Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat Roro Jonggrang.

Sebab hal tersebut, Roro Jonggrang pun bahagia dan mengatakan jika Bandung Bondowoso gagal memenuhi syaratnya. Mendengar perkataan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso semakin marah sebab merasa dicurangi. Bandung Bondowoso pun mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca yang ke seribu dan menyempurnakan candi seribu. Dengan kesaktiannya perkataan kutukan Bandung Bondowoso itu pun terjadi.

Baca Juga: Sejarah Virus dan Ciri-cirinya

Penutup

Nah, mungkin hanya itu saja yang dapat saya bagikan tentang sejarah candi Prambanan, asal-usul, penemuannya, relief, mitos, dan legendanya kepada sobat. Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan juga menambah pengetahuan sobat semua. Cukup sekian dan salam dari penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *