Balaibahasajateng.web.id, Daur Hidup Lalat – Lalat merupakan salah satu jenis serangga dari demikian banyaknya serangga yang ada di dunia ini. Serangga kecil ini berasal dari ordo Diptera berasal dari bahasa Yunani yang berarti dua dan petra (sayap).
Perlu sobat ketahui bahwa terdapat perbedaan antara lalat dan jenis serangga ordo lainnya. Perbedaan yang paling mudah untuk dilihat terletak pada sepasang sayap terbang dan sepasang halter yang berasal dari sayap belakang metatoraks lalat.
Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang daur hidup lalat yang mungkin belum Anda ketahui. Lalat merupakan serangga yang sering kita temukan di sekitar kita, namun jarang sekali kita pikirkan tentang proses hidup mereka. Dari telur hingga mati, lalat mengalami proses yang cukup rumit dan menarik untuk diketahui.
Selain itu, lalat juga berperan penting dalam ekosistem. Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan bagaimana daur hidup lalat mempengaruhi dunia di sekitarnya dan menjelaskan mengapa mereka sangat penting bagi keberlangsungan hidup. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang daur hidup lalat dan fakta-fakta menarik yang akan kami bagikan dalam artikel ini.
Tahapan Daur Hidup Lalat
Tahapan daur hidup lalat dimulai dari telur lalat yang menetas, kemudian akan tumbuh memasuki fase larva dan berkembang menjadi pupa. Selanjutnya pupa akan berubah menjadi lalat dewasa serta akan melakukan perkawinan dan menghasilkan generasi lalat berikutnya.
Untuk metamorfosis yang dialami oleh lalat adalah metamorfosis sempurna, artinya lalat akan mengalami 4 tahap atau fase dalam siklus daur hidup. Proses tersebut berupa fase telur, larva, pupa dan imago (lalat dewasa).
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini penjelasan secara lengkap untuk sobat tentang 4 fase tersebut:
Fase Telur
Seperti yang sudah saja jelaskan sedikit diatas bahwa siklus daur hidup lalat atau metamorfosisnya diawali oleh fase telur. Pada fase pertama ini, telur dihasilkan dari proses perkawinan antara lalat jantan dan lalat betina, dan dapat menjadi telur saat pembuahan oleh spermatozoa berhasil.
Meskipun lalat sudah melakukan perkawinan, akan tetapi spermatozoa tidak membuahi sel indung maka bibit telur tidak akan dapat terbentuk.
Lalat betina pada umumnya akan meletakkan telurnya secara berkelompok, biasanya di tempat yang kotor seperti lingkungan sampah, bangkai binatang atau kotoran manusia. Tempat-tempat kotor itulah yang menjadi tempat favorit bagi lalat setelah telur-telur mereka menetas nantinya.
Tempat yang kotor tersebut biasanya terdapat sumber makanan bagi lalat, serta menjadi tempat yang dianggap aman dari serangan para predator.
Bentuk telur lalat pada umumnya adalah lonjong bulat dan memiliki warna putih dengan ukuran panjang mencapai 1 hingga 2 mm. Pada fase pertama ini, telur lalat akan mulai mentas dalam jangka waktu cukup singkat, yaitu hanya sekitar 1 hari atau 24 jam yang kemudian akan memasuki fase kedua berupa larva.
Fase Larva
Setelah telur lalat menetas, maka akan memasuki siklus daur hidup yang kedua, yakni berupa larva atau sering disebut sebagai belatung. Bentuk metamorfosis lalat pada fase kedua ini sangat menjijikkan (kecil putih) dan banyak memakan kotoran disekitarnya.
Larva akan tumbuh serta mengalami beberapa kali pergantian kulit (instar). Seiring berjalannya waktu, tubuh dari larva akan semakin besar dan mengeras.
Pada siklus daur hidup lalat fase kedua ini juga tergolong terjadi sangat cepat, hanya berlangsung sekitar 2 hari saja sudah melewati fase ini. Ketika lalat mengalami pergantian kulit yang terakhir, larva akan segera mencari tempat perlindungan yang jauh dari para predator.
Setelah melalui fase larva, maka siklus daur hidup lalat akan masuk pada fase ketiga, yaitu berupa pupa.
Tahap Pupa
Setelah melalui tahap larva, maka lalat akan memasuki fase lanjutan berupa pupa. Lalat akan mencari tempat berlindung untuk menjalani fase ketiga ini.
Tempat yang dipilih oleh larva adalah berupa tempat gelap dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Tubuh larva yang awalnya lembek secara perlahan-lahan akan menjadi keras dan berwarna coklat.
Pada fase ini, struktur tubuh larva pun akan berubah menjadi kokon.
Larva akan mengalami fase pupa selama kurang lebih 7 hingga 1 minggu. Pada fase inilah tubuh larva akan terus mengalami perkembangan dan perubahan bentuk.
Ketika sudah menginjak hari ke 3 hingga ke 6, maka sayap akan mulai tumbuh pada pupa. Pada tahap akhir pada fase ketiga ini, maka ia akan membelah dan kemudian terbang menjadi imago atau lalat dewasa.
4. Fase Lalat Dewasa (Imago)
Setelah ketiga siklus daur hidup lalat atau metamorfosisnya terlewati, maka fase yang terakhir adalah berupa lalat dewasa (imago). Lalat dewasa yang telah berhasil keluar dari selubung (kokon) akan mulai terbang untuk mencari makanan.
Makanan lalat dewasa umumnya berupa zat-zat organik yang membusuk dan biasanya mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Pada fase ini, panjang umur lalat hanya sekitar 21 hari saja. Walaupun demikian, ketika imago betina sudah berhasil dibuahi, maka ia akan bertelur dan menghasilkan kurang lebih 900 butir telur selama hidupnya.
Baca Juga: Daur Hidup Nyamuk
Faktor yang Mempengaruhi Daur Hidup Lalat
Siklus daur hidup lalat atau metamorfosisnya juga memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhinya:
Suhu
Siklus daur hidup lalat atau metamorfosisnnya akan berlangsung secara optimal dalam jangka waktu 8 hingga 11 hari saja. Hal tersebut terjadi apabila suhu ditempat tersebut adalah 25 hingga 28 C°.
Sedangkan waktu yang diperlukan untuk perkembangan telur menjadi dewasa sekitar 7 hari pada suhu 28 hingga 30 C°, namun akan lebih cepat lagi ketika suhunya berada diatas 30 C°. Sedangkan jika suhunya rendah, maka perkembangan menuju lalat dewasa akan berlangsung lama, bahkan membutuhkan waktu sekitar 50 hari.
Cahaya
faktor intensitas cahaya juga ikut berperan dalam siklus daur hidup lalat yang berada di fase larva. Pada umumnya lalat akan lebih menyukai tempat yang remang-remang, dimana cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
Sedangkan apabila cahayanya terlalu tinggi akan mempengaruhi keterlambatan pada fase bertelur. Ketika cahayanya terlalu gelap, maka akan mempengaruhi juga dalam pertumbuhannya.
Makanan
Makanan yang dikonsumsi oleh lalat juga berpengaruh untuk jumlah dan perkembangan telur tersebut. Ketika lalat semakin banyak mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, maka semakin cepat dan besar juga lalat dewasa, begitu pula sebaliknya.
Terdapat beberapa kasus yang menyatakan bahwa larva yang kurang nutrisi akan gagal menjadi lalat dewasa yang sempurna.
Medium
Faktor medium yang dimaksud disini adalah tingkat kekentalan dari media media tempat lalat tersebut bertelur. Ketika medium tersebut terlalu encer, maka akan memberikan dampak pada jumlah telurnya, tetapi tidak memberikan pengaruh pada siklusnya.
Dai berbagai penelitian yang telah dilakukan, terdapat pernyataan bahwa lamanya waktu hidup suatu lalat baru akan lebih sedikit ketika lalat dewasanya berada di medium yang encer.
Klasifikasi Ilmiah Lalat
Untuk sobat setelah mengetahui siklus daru hidup lalat atau metamorfoisnya, saya akan memberikan sedikit informasi tentang klasifikasi atau taksonomi lalat dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasannya:
Kingom | : | Animalia |
Filum | : | Arthropoda |
Kelas | : | Insecta |
Subkelas | : | Ptertgota |
Infrakelas | : | Neopatra |
Subordo | : | Endopterygota |
Ordo | : | DipteraLinnaeus, 1758 |
Baca Juga: Daur Hidup Ayam
Perbedaan Lalat Jantan dan Betina
Untuk sobat yang masih belum mengetahui perbedaan jenis lalat jantan dan betina dapat sobat lihat dalam 4 hal. Berikut ini penjelasannya.
- Ukuran, pada lalat jantan ukuran tubuhnya cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan lalat betina.
- Sayap, jenis lalat betina memiliki sayap yang lebih panjang jika dibandingkan dengan sayap lalat jantan.
- Abdomen, pada jenis lalat jantan terdapat 3 buah ruas abdomen, sedangkan untuk jenis lalat betina terdapat 6 buah ruas adomen. Abdomen lalat betina ujungnya berbentuk runcing, sedangkan pada lalat jantan ujung abdomennya tumpul.
- Sex Combo, pada jenis lalat betina tidak mempunyai sisir kelamin (sex combo), sedangkan pada jenis lalat jantan terdapat sisir kelamin (sex combo) yang ditemukan di bagian kaki yang terdapat rambutnya.
Cara Mencegah Gangguan Lalat
Jika sobat merasa terganggu dengan adanya lalat, maka kalian dapat melakukan pencegahan lalat seperti berikut ini:
- Gunakanlah wadah yang sebesar diameter sebuah piring, kemudian tuangkan sabun cair diatasnya.
- Gunakanlah tanaman herbal berbau harum yang membuat lalat tidak suka.
- Isi dan gantung plastik yang berisi air.
- Gunakan alat perangkap lalat modern (lebih simpel).
- Selalu membersihkan kotak sampah kalian, agar tidak mengundang kedatangan lalat.
- Tutuplah jalur fentilasi rumah dengan jaring nyamuk.
Baca Juga Daur Hidup Capung
Penutup
Nah, bagaimana sobat ? Sudah jelas atau belum keterangan yang saya berikan? Sebenarnya, proses metamorfosis dan daur hidup itu sama saja, dalam artian suatu tahap yang dilalui oleh makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan.
Daur hidup lalat memiliki banyak fakta menarik dan penting yang perlu diketahui. Proses hidupnya yang rumit dan perannya dalam ekosistem menunjukkan betapa pentingnya lalat bagi dunia. Kami harap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang daur hidup lalat dan meningkatkan kesadaran akan perannya dalam dunia.
Selain itu, kita juga harus berperan dalam menjaga lingkungan agar lalat dapat berkembang dengan baik. Ingatlah, setiap makhluk hidup memiliki peran penting dalam ekosistem dan kita harus bekerja sama untuk melindunginya.