Teknik dan Jenis Konservasi Tanah dengan Metode Vegetatif

Konservasi Tanah dengan Metode Vegetatif

Balaibahasajateng, Teknik dan Jenis Konservasi Tanah dengan Metode Vegetatif – Sebagaimana kita tahu bahwa konservasi  tanah bertujuan untuk mencegah atau mengurangi dampak erosi tanah.

Sedangkan teknik yang digunakan sendiri bermacam macam ada teknik konservasi kimiawi, mekanik, dan juga teknik vegetatif.

Pada dasarnya teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah teknik yang mengurangi erosi tanah dengan memanfaatkan tanaman ataupun sisa-sisa tanaman.

Guyuran air hujan dapat menyebabkan erosi tanah. Maka tanaman tersebut berfungsi sebagai tameng terhadap pukulan air hujan dan menahan daya angkut air pada permukaan tanah atau disebut runoff.

Selain itu, tanaman ini berfungsi untuk menyerap air dalam tanah sehingga dapat memberikan cadangan air dan mengurangi erosi. Adapun beberapa teknik konservasi dengan metode vegetatif yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.

Kanopi Pohon

Penggunaan tanaman ini juga sebagai kanopi alami atas tanah yang ada di bawahnya. Kanopi alami ini berfungsi menahan laju butiran air hujan agar tenaga kinetiknya dapat dikurangi.

Sedangkan tanah akan mendapat guyuran butiran air yang melewati tanaman terlebi dahulu.

Untuk konteks di Indonesia, hal ini menjadi penting karena sebagian besar erosi tanah yang terjadi di Indonesia adalah akibat dari guyuran air hujan.

Semakin rapat kanopi tanaman, semakin kecil resiko hancurnya agregat tanah yang diakibatkan air hujan.

Batang pada tanaman yang difungsikan sebagai kanopi dapat megalirkan air hujan yang jatuh agar meresap ke dalam tanah.

Hal ini selain berguna untuk mereduksi daya angkut air yang akan membawa partikel tanah, juga dapat menyimpan cadangan air. Maka dari itu kanopi pohon ini dianjurkan untuk ditanam dengan jarak yang rapat.

Sedangkan keberadaan sisrem akar tanaman diharapkan mampu memperbaiki sifat tanah karena penetrasi akar ke dalam tanah yang baik dapat membuat habitat mikroorganisme terbentuk dengan baik sehingga kesuburan tanah dapat terjaga dengan baik.

Selain itu, akar tanah yang menghujam dengan cengkeraman yang kuat ini mampu membuat tanah stabil dalam mempertahankan posisinya.

Sistem perakaran tanaman membantu memantapkan agregasi tanah sehingga lebih menyokong pertumbuhan tanaman dan mencegah erosi.

Baca juga: Hutan Jati: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Ancaman

Penghutanan kembali

Teknik konservasi tanah dengan penghutanan kembali merupakan teknik konservasi yang umum ditemui.

Hal ini terutama banyaknya lahan yang dahulunya rimbun rusak oleh aktifitas manusia.

Dampak kebakaran, penebangan liar, hingga bencana alam dapat membuat hutan menjadi gundul. Hal ini selain mengurangi pasokan oksigen untuk kehidupan, juga mengakibatkan lahan tersebut terkena erosi tanah.

Penghutanan kembali atau reforestation secara umum dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi hutan yang gundul ke keadaan semula.

Walaupun usaha ini tidak sepenuhnya dapat mengganti hutan yang gundul, setidaknya dampak dari erosinya dapat dikurangi, kondisi ekologi dan hidrologi suatu lahan gundul dapat diperbaiki, dan kadar bahan organik dalam tanah dapat kembali membaik sehingga mendukung kesuburan tanah.

Wanatani

Wanatani  atau Agroforestry adalah salah satu usaha konservasi dengan menanami lahan dengan pepohonan atau komoditas yang berbeda-beda pada saat yang berbeda.

Misalnya saat musim penghujan lahan ditanami padi, maka saat musim kemarau lahan ditanami tanaman lain yang tahan kemarau seperti jagung, tebu dan lain sebagainya.

Hal ini selain lahan dapat dimanfaatkan dengan maksimal, juga kesuburan tanah akan meningkat.

Setiap tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda. Jika suatu lahan ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara akan dikuras habis.

Sedangkan unsur hara yang tidak dibutuhkan akan tidak terpakai. Dengan metode wanatani maka kebutuhan unsur hara akan bermacam-macam sesuai tanaman yang ditanam.

Tanaman tahunan dapat mengurangi erosi lebih baik daripada tanaman semusim karena tanaman tahunan mempunyai sistem perlindungan energi kinetik air hujan dengan mengalirkan air lewat batang atau stemflow.

Baca Artikel Lainnya : Bagaimana Konservasi Tanah Secara Crop Rotation?

Sedangkan tanaman semusim memberikan perlindungan terhadap tanah dengan area penutupanya yang luas dan merata sehingga energi kinetik air hujan dapat diredam dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *