Balaibahasajateng.web.id, Pengertian Keluarga beserta Fungsi, Peran, ciri dan Jenisnya – Berbicara mengenai pengertian keluarga, pasti sebagian besar orang akan langsung mengaitkannya dengan ayah, ibu, anak, dan suasana hangat rumah tangga. Hal-hal tersebutlah yang memang menjadi faktor utama dari dasar terbentuknya sebuah keluarga.
Tanpa ada salah satu dari keempat hal tersebut, tentunya sebuah keluarga tidak akan memiliki fungsi yang baik sebagaimana mestinya. Karena itulah keempat pokok dasar tersebut harus ada dalam sebuah keluarga.
Pada dasarnya, rasanya setiap orang di dunia ini pasti telah mengenal tentang pengertian keluarga. Namun pada prakteknya, masih banyak yang belum mengetahui definisi sebenarnya dari sebuah keluarga dan bagaimana menjalankan fungsi keluarga sebenarnya.
Pengertian Keluarga
Sederhananya, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa anggota yang berkumpul dan tinggal di sebuah tempat di satu atap dan saling ketergantungan.
Keluarga diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Kulawarga yang berarti lingkungan yang memiliki beberapa orang yang memiliki hubungan darah.
Pengertian keluarga juga bisa sebagai kelompok sosial yang mana terdiri atas beberapa individu, yang saling memiliki hubungan, adanya ikatan, kewajiban, serta tanggung jawab dalam individu tersebut.
Sehingga bisa disimpulkan jika pengertian keluarga bukan sesederhana ayah, ibu, anak dan rumah tangga saja.
Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli
Setelah melihat penjelasan mengenai pengertian keluarga secara umum, ada pula beberapa pengertian keluarga lainnya menurut ahli.
1. Bailon Dan Maglaya (1978)
Pengertian keluarga yang dijelaskan menurut Bailon Maglaya adalah dua atau bahkan lebih individu yang hidup di dalam 1 rumah tangga dikarenakan adanya hubungan darah, perkawinan, maupun adopsi.
Saling berinteraksi satu sama lainnya serta mempunyai peran masing-masing dan juga mempertahankan suatu budaya.
2. Menurut Salvicion dan Celis (1998)
Menurut Salvicion dan Celis, dalam sebuah keluarga memiliki dua atau bahkan lebih pribadi yang tergabung dikarenakan adanya hubungan darah, perkawinan, atau pengangkatan.
Hal ini terjadi dalam satu rumah tangga berinteraksi satu sama lainnya serta memiliki peran masing masing serta menciptakan dan mempertahankan sebuah kebudayaan.
3. Burgess (1962)
Keluarga terdiri atas kelompok orang yang memiliki ikatan perkawinan, keturunan, maupun hubungan darah ataupun hasil adopsi.
Anggota tinggal bersama di dalam satu rumah, anggota saling berinteraksi dan komunikasi dalam peran sosial dan memiliki kebiasaan yang berasal dari masyarakat namun mempunyai keunikan tersendiri.
4. Gillis (1983)
Keluarga merupakan sebagaimana kesatuan kompleks dan atribut yang dimiliki namun terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki sebagaimana individu.
5. Bussard dan Ball (1996)
Pengertian keluarga adalah lingkungan sosial yang sangat dekat kaitan atau hubungannya dengan seseorang. Dalam keluarga tersebut seseorang dibesarkan, memiliki tempat tinggal berinteraksi dengan lainnya, dibentuknya nilai-nilai kebiasaan, dan pola pemikiran.
Dan keluarga memiliki fungsi sebagai saksi segenap budaya luar serta mediasi hubungan anak dengan lingkungan.
6. Raisner
Raisner memiliki pendapat mengenai pengertian keluarga yaitu kelompok yang mana terdapat 2 orang atau lebih, yang masing-masing memiliki hubungan kekerabatan terdiri atas bapak, ibu kakak, dan nenek.
7. Spradley dan Allender
Pengertian keluarga yang dijelaskan Spradley dan Allender adalah satu atau lebih orang yang tinggal bersama sehingga memiliki ikatan emosional serta mengembangkan dalam interelasi sosial, tugas dan peran.
8. UU. No.52 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Menurut UU No.52 Tahun 2009, dijelaskan pengertian kleuarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat, yang mana terdiri atas suami istri, atau suami, istri serta anaknya, atau ayah dengan anak ataupun ibu dengan anak
9. BKKBN (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional)
Menurut BKKBN, pengertian keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat yang mana terdiri atas suami istri ataupun suami istri beserta anak anaknya ataupun ibu dan anak anaknya.
Lihat Juga: Pengertian Hukum dari beberapa ahli
Peran & Fungsi
Setiap keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing bagi anggota keluarga di dalamnya. Adapun fungsi dan peran keluarga bisa dijelaskan dibawah ini.
Peran sebuah keluarga menggambarkan perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berkaitan akan individu tersebut di dalam situasi tertentu. Ada berbagai peranan yang ada di dalam keluarga oleh masing-masing anggota keluarga yaitu:
1. Peran Ayah
Ayah merupakan suami dari istri dan orang tua anak-anak, memiliki peran sebagai pencari nafkah, pelindung, pendidik, dan yang memberikan rasa aman.
Ayah berperan sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, dan juga anggota masyarakat dari lingkungannya,
2. Peran Ibu
Ibu merupakan istri dan ibu untuk anak-anak, ibu memiliki peranan mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak-anak, serta sebagai pelindung.
Ibu juga menjadi salah satu kelompok sosial dan sebagai anggota dari lingkungannya. Disamping itu pula, peran ibu juga dapat sebagai pencari nafkah tambahan di dalam keluarganya.
3. Peran Anak-Anak
Anak-Anak memiliki peranan psiko-sosial yang mana sesuai tingkat perkembangan, baik fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Fungsi Keluarga
Sedangkan untuk fungsi keluarga, terdapat 8 pokok fungsi antara lain adalah:
1. Fungsi Agama
Memang benar adanya jika agama menjadi pedoman dalam bertindak baik. Hal ini pun juga tak terlepaskan dari keluarga. Agama yang akan mengerjakan tentang membimbing serta mengajarkan dan untuk menciptakan keharmonisan di dalam keluarga
2. Fungsi Sosial Budaya
Yang dimaksud dengan fungsi sosial budaya disini yaitu menanamkan kepada anggota keluarga tentang segala sesuatu yang baik dengan cara mengajari pola tingkah laku dan nilai serta norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Kehidupan yang ada di dalam masyarakat menuntut kita untuk memahami dan mengerti tentang hal-hal yang berkembang di sana. Tingkah laku dan usia sangat berpengaruh, sehingga jangan sampai mengalami penuaan secara psikologis ketika usia masih muda
Budaya di dalam sebuah keluarga yang baik tentunya akan menghasilkan keluarga harmonis pula, misalnya saja dengan membiasakan makan bersama anggota kerja di meja makan.
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Sudah bukan sebuah rahasia jika pondasi dalam membangun keluarga yaitu berdasarkan cinta dan kasih sayang.
Adanya cinta yang besar tentunya akan terlihat di dalam keluarga. Rasa empati dan keinginan membahagiakan keluarga akan muncul di sela-sela kebersamaan.
Contoh fungsi cinta dan kasih sayang di dalam keluarga adalah seorang ibu yang selalu berdoa dan berusaha untuk hal terbaik bagi anaknya. Meskipun kondisi ibu mungkin sedang tidak memungkinkan.
4. Fungsi Perlindungan
Keluarga harmonis tentunya akan menciptakan rasa aman di dalam sebuah keluarga. Rasa aman ini akan muncul dengan sendirinya. Kebiasaan yang diciptakan dalam keluarga secara tidak langsung membuat seseorang terbiasa dan nyaman dalam zona tersebut.
Jika sudah merasa tenang dan nyaman, kebahagiaan dan keharmonisan akan tercapai di dalam sebuah keluarga. Sehingga intinya, seberapa besarpun masalah yang kamu hadapi, maka keluarga adalah tempat untuk kembali maupun sekedar bercerita.
Karena itulah, banyak yang mengatakan jika tempat terbaik untuk kembali pulang dna berkeluh kesah adalah keluarga
5. Fungsi Reproduksi
Sudah menjadi kodrat manusia yaitu menyukai lawan jenis. Dan jika sudah saling menyukai, maka sudah semestinya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan dan membuat keluarga.
Di dalam keluarga, kunci keharmonisan yang patut dijaga adalah hubungan seksual. Keluarga tentunya akan merasa bahagia jika fungsi reproduksi dapat tercapai, dan kemudian menghasilkan generasi penerus.
Tentunya ini akan menjadi kebahagiaan yang tidak terkira rasanya jika kita melihat betapa lucunya rupa anak-anak kita nantinya.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Sebagai makhluk sosial, sudah sewajibnya manusia untuk bersosialisasi satu sama lainnya. Dan sebagai keluarga tentunya kamu akan memiliki tetangga di sekitar lingkunganmu.
Jika kita bisa akrab kepada tetangga di lingkunganmu, maka ini juga menambah keharmonisan sebuah keluarga.
Fungsi lainnya adalah fungsi pendidikan. Keluarga merupakan media pembelajaran yang paling pertama. Karena pada dasarnya semua berawal dari mencontoh kebiasaan orang-orang terdekat yaitu keluarga.
Bisa dikatakan keluarga menjadi pendidik informal, selain formal yang terdapat di bangku sekolahan.
7. Fungsi Ekonomi
Yang dimaksudkan dengan fungsi ekonomi adalah pembagian tugas. Pembagian tugas seperti ayah yang bertugas mencari nafkah dan seorang ibu yang bertugas mengurus rumah tangga
Semua hal tersebut berkaitan dengan ekonomi. Ibu bertugas mengatur keuangan di dalam rumah tangga. Jika tugas tersebut tidak dilakukan seefisien mungkin, maka ini juga akan menyebabkan tidak harmonis di dalam rumah tangga
Asas keterbukaan inilah yang akan membuat semua menjadi lebih mudah ketika menjalankan fungsi keluarga. Ayah dengan terbuka bisa menjelaskan tentang pekerjaannya serta berapa pendapatan yang dihasilkan.
Ibu juga harus terbuka dengan memaparkan seberapa besar uang yang dihabiskan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Dan anak juga mampu secara efektif dalam memanfaatkan uang yang diberikan orang tua dengan baik untuk hal-hal positif.
8. Fungsi Lingkungan
Yang dimaksudkan dengan fungsi lingkungan disini yaitu agar sebuah keluarga mampu mengajarkan tentang bagaimana hidup dalam lingkungan aman, sehat dan bersih. Menjelaskan dampak yang diakibatkan jika tidak menjaga lingkungan.
Apabila lingkungan dapat terkondisikan dengan baik, maka yang akan menikmatinya tentu saja diri kita sendiri. Misalnya saja lingkungan yang bersih, tentunya memberikan dampak harmonis kepada keluarga saat berlibur di tempat yang bersih tersebut.
Baca Juga: Jenis jenis koperasi yang ada
Ciri-Ciri Keluarga
Adapun ciri-ciri keluarga yang dapat diketahui antara lain adalah:
- Sebuah keluarga terdiri atas individu-individu yang disatukan dalam sebuah ikatan perkawinan, darah, dan adopsi.
- Biasanya anggota keluarga hidup bersama di dalam satu rumah tangga ataupun jika terpisah maka mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut adalah rumah bagi mereka
- Anggota keluarga saling berinteraksi dan berkombinasi dengan satu sama lainnya dalam peran sosial keluarga, semisal suami istri, ayah dan ibu, anak-anak, dan lain sebagainya
- Keluarga menerapkan budaya yang sama, yang mana diambil dari masyarakat dengan memiliki ciri tersendiri
Jenis-Jenis Keluarga
Secara umum, jenis keluarga dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu keluarga inti, konjugal, dan keluarga luas.
1. Keluarga Inti
Keluarga inti merupakan jenis keluarga paling dasar sekaligus yang paling terkecil cakupannya. Meskipun begitu keluarga inti adalah jenis keluarga yang memiliki peranan terbesar dalam kehidupan setiap orang.
Jenis keluarga inti hanya terdiri atas ayah, ibu , dan anak anak.
2. Keluarga Konjugal
Keluarga konjugal adalah jenis keluarga yang didalamnya terdiri atas ayah, ibu, anak, dan dilengkapi interaksi atau keberadaan dari orang tua ayah ataupun juga ibu yaitu kakek dan nenek
Dibandingkan dengan jenis keluarga inti, keluarga konjugal memiliki cakupan yang jauh lebih luas dan juga lebih kompleks.
3. Keluarga Luas
Keluarga luas merupakan jenis keluarga yang memiliki jumlah personil dan juga luas cakupan yang paling besar.
Keluarga luas terdiri atas anggota keluarga konjugal yang dilengkapi dengan kehadiran kerabat yang lebih kompleks seperti kakek, nenek, paman, bibi, keponakan, sepupu, dan personel keluarga lainnya
Jika lebih dirincikan lagi, keluarga dapat terbagi menjadi beberapa elemen diantaranya adalah:
Berdasarkan Kekuasaan
Jika berdasarkan pada kekuasaan, Keluarga dapat dibedakan menjadi:
- Patriakal, sebuah keluarga yang dominan dan juga memegang kekuasaan di dalam keluarga yang berada pada pihak ayah
- Matriakal, sebuah keluarga yang mana dominan dan memegang kekuasaan di dalam keluarga yang berada pada pihak ibu
- Equalitarium, sebuah keluarga yang mana ayah dan ibu menjadi pemegang kekuasaan
Berdasarkan Jenis Anggota
Jika berdasarkan pada jenis anggota keluarga yang ada di dalamnya, keluarga terbagi menjadi:
- Keluarga Inti atau Nuclear Family, adalah sebuah keluarga yang anggotanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak
- Keluarga Besar atau Extended Family, adalah sebuah keluarga inti dan juga ditambahkan kehadiran sanak saudara seperti kakek nenek, paman bibi, sepupu, keponakan, dan lainnya
- Keluarga Berantai atau Serial Family, adalah sebuah keluarga yang mana wanita dan pria menikah lebih dari 1 kali dan merupakan satu keluarga inti
- Keluarga Duda/Janda atau SIngle Family, adalah sebuah keluarga yang disebabkan akibat perceraian atau kematian
- Keluarga Berkomposisi atau Composite, adalah sebuah keluarga yang mana didalamnya terdapat perkawinan dengan sistem poligami dan hidup bersama-sama
- Keluarga Kabitas atau Cahabitation adalah sebuah keluarga yang mana susunan didalamnya terdiri atas 2 orang namun tanpa adanya pernikahan akan tetapi membentuk sebuah keluarga
Baca Juga: Apa itu Fatamorgana? Pengertian dan Proses Terjadinya
Berdasarkan Pemukiman
Berdasarkan pada pemukiman, keluarga terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
- Patrialokal, yaitu sebuah keluarga yang terdiri ataupun terbentuk atas suami istri, tinggal bersama-sama ataupun dekat dengan keluarga sedarah suami.
- Matrilokal, yaitu sebuah keluarga yang terdiri ataupun terbentuk atas suami istri, yang tinggal bersama-sama ataupun dekat dengan keluarga sedarah suami
- Neolokal, yaitu sebuah keluarga pasangan suami istri yang tinggal berjauhan dari keluarga suami maupun istri
Berdasarkan Jenis Perkawinan
Keluarga juga dapat terbagi atas jenis perkawinannya, yaitu:
- Monogami, sebuah keluarga yang didalamnya terdapat sepasang suami dan istri
- Poligami, sebuah keluarga yang di dalamnya terdapat seorang suami dan istri yang jumlahnya lebih dari satu
Berdasarkan Garis Keturunan
Dan yang terakhir, keluarga bisa didasarkan pada garis keturunan yaitu:
- Patrilinear, sebuah keluarga yang mana terdapat keturunan sedarah terbentuk dari sanak saudara sedarah pada beberapa generasi. Yang mana hubungan tersebut disusun melalui garis ayah
- Matrilinear, sebuah keluarga yang mana terdapat keturunan sedarah terbentuk dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi. Dimana hubungan tersebut disusun melalui garis ibu
Tugas Keluarga
Pada dasarnya, terdapat 8 tugas pokok dari sebuah keluarga antara lain adalah:
- Memelihara fisik keluarga dan anggota keluarga lainnya
- Memelihara sumber daya di dalam sebuah keluarga
- Membagi tugas kepada masing-masing anggota sesuai kedudukannya masing-masing
- Bersosialisasi bersama dengan anggota keluarga
- Mengatur jumlah anggota keluarga
- Memelihara ketertiban para anggota keluarga
- Menempatkan anggota keluarga tersebut di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas
- Membangkitkan dorongan dan juga semangat dari anggota keluarga
Baca Juga: Pengertian Etika Beserta Contoh, Ciri ciri dan Manfaatnya
Dapat disimpulkan jika pengertian keluarga merupakan beberapa individu yang tergabung di dalam sebuah rumah tangga dikarenakan hubungan darah, perkawinan, maupun hal lainnya.
Secara umum,pengertian keluarga akan selalu jadi tempat utama dan pertama bagi seseorang untuk berbagi kasih sayang, saling mengatasi masalah bersama, dan membentuk karakter diri pada masing-masing individu
Penutup
Dalam kesimpulannya, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak mereka. Keluarga adalah tempat di mana individu belajar mengenai nilai-nilai sosial, etika, moralitas, dan adab. Keluarga juga memberikan dukungan emosional dan fisik yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Selain itu, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas dan kepribadian seseorang, serta membantu seseorang dalam mengatasi masalah dan tantangan dalam hidup.
Namun, definisi keluarga telah mengalami perubahan seiring perkembangan masyarakat. Keluarga tidak lagi terbatas pada pasangan suami-istri dan anak-anak mereka, tetapi juga dapat mencakup keluarga yang terdiri dari orangtua tunggal, pasangan yang tidak menikah, atau keluarga dengan anggota yang tidak memiliki hubungan darah.
Penting untuk diingat bahwa setiap keluarga unik dengan dinamika dan tantangan mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menghargai perbedaan dalam keluarga, serta menghormati setiap individu yang terlibat dalam keluarga tersebut. Dalam kesimpulannya, keluarga adalah bagian integral dari kehidupan kita yang harus diperhatikan dan dihargai dengan baik untuk menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan dalam masyarakat.