Pranata Sosial : Pengertian, Fungsi, Contoh, Ciri-Ciri, Tipe, dan proses muncul

Pranata Sosial

Balaibahasajateng.WEB.ID, Pranata Sosial : Pengertian, Fungsi, Contoh, Ciri-Ciri, Tipe, dan proses muncul – Apakah kalian pernah mendengar kata pranata sosial itu? Mungkin sudah tidak asing lagi istilah ini pada pelajaran sosiologi. Pranata sosial merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menjaga kesetabilitasan nilai dan norma yang berperilaku pada masyarakat, agar tidak terjadi disorganisasi dan dapat menjadi pengendali sosial.

Pada kesempatan kali ini akan saya jelaskan sedikit tentang apa itu pranata sosial untuk sobat. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, proses munculnya serta fungsi pranata sosial.

Oke sobat langsung saja kita masuk pada pembahasan utama.

Pengertian Pranata Sosial

Pranata sosial adalah sebuah sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Istilah pranata sosial berasal dari Bahasa Inggris yaitu “social institution“yang artinya nilai dan norma sosial yang berharga serta dianggap penting dalam masyarakat.

Para ahli juga mengartikan pranata sosial dengan istilah-istilah yang berbeda, ada yang mengatakan lembaga kemasyarakatan, bangunan sosial, ataupun lembaga sosial.

Pranata sosial juga dapat diartikan sebagai, seperangkat aturan dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan sosial, masyarakat dan kepedulian masyarakat terhadap kepentingan umum.

Pengertian Pranata Sosial Menurut Para Ahli

  • Kornblum (1998:60)

Mendefinisikan pengertian pranata sosial sebagai, suatu struktur status yang diarahkan ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat.

  • Koentjaraningrat

Mendefinisikan pranata sosial sebagai, suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang terpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupan masyarakat.

  • Bruce J. Cohen

Mendefinisikan pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapid an relative bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.

  • Roucek dan Warren

Mengatakan bahwa pranata sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai suatu kedudukan tetap untuk dapat mempertemukan bermacam kebutuhan  manusia yang timbul dari kebiasaan-kebiasaan.  Melalui cara mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang tidak bisa dipungkiri lagi, untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan juga menghasilkan suatu struktur.

  • Leopold Von Wies

Mwngatakan bahwa pranata sosial adalah suatu jaringan dari proses hubungan antara manusia dan kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara berbagai hubungan dan juga pola-polanya yang sesuai dengan kepentingan manusia dan kelompok.

  • Mayor Polak

Mendefinisikan pengertian pranata sosial sebagai, suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan
dan juga adat istiadat yang dapat memelihara nilai- nilai penting.

  • Soerjono Soekanto

Mengatakan bahwa pranata sosial adalah himpunan dari norma dan perilaku dari segala tindakan yang berkisar pada kebutuhan-kebutuhan pokok didalam kehidupan bermasyarakat.

  • R.M. Mac Iver dan CH.

Mengatakan bahwa pranata sosial adalah bentuk-bentuk atau kondisi-kondisi prosedur yang sudah tersusun. Selanjutnya akan menjadi karakteristik bagi aktivitas dalam kelompok. Kelompok yang akan melakukan patokan-patokan tersebut disebut dengan asosiasi.

Baca Juga : Perubahan Sosial Budaya

Ciri-Ciri Pranata Sosial

  • Mempunyai lambang-lambang atau simbol tertentu.
  • Mempunyai aturan atau tradisi.
  • Mempunyai satu atau beberapa tujuan.
  • Mempunyai tingkat kekekalan yang cenderung lama.
  • Adanya kelengkapan alat untuk mencapai sebuah tujuan.
  • Mempunyai sebuah nilai.

Fungsi Dan Tujuan Pranata Sosial

Umumnya, pranata sosial mempunyai tujuan utama yaitu, untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, serta untuk mengatur bagi kehidupan sosial warga masyarakat agar dapat berjalan tertib dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Contohnya, pada pranata keluarga mengatur bagaimana keluarga harus memelihara anak. Sedangkan, pranata pendidikan mengatur bagaimana sekolah harus mendidik anak-anak hingga dapat menjadi lulusan yang handal.

Jika tidak adanya pranata sosial, kehidupan manusia hampir bisa dikatakan akan tidak teratur sebab jumlah prasarana dan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia relatif terbatas. Sedangkan, jumlah warga atau masyarakat yang membutuhkan justru semakin lama semakin meningkat.

1. Fungsi Pranata Sosial Menurut Soerjono Soekanto (1970)

Menurutnya, pranata sosial di masyarakat harus dilaksanakan dengan fungsi-fungsi sebagai berikut.

  1. Fungsi pranata sosial harus dapat memberi pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku atau bersikap di dalam usaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
  2. Pranata sosial berfungsi menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atas disintegrasi masyarakat.
  3. Fungsi pranata sosial untuk dapat memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).

2. Fungsi Pranata Sosial Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Selain pendapat dari Soerjono Seokanto, terdapat juga fungsi pranata sosial menurut pendapat ini, sebagai berikut:

  • Fungsi Pranata Sosial Manifes (Nyata), fungsi ini merupakan tujuan lembaga yang diakui. Contohnya, lembaga ekonomi harus menghasilkan atau memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok serta mengarahkan arus modal ke pihak lain yang membutuhkan.
  • Fungsi Pranata Sosial Laten (Terselubung), adalah hasil yang tidak di kehendaki dan mungkin tidak di akui, atau jika di akui dianggap sebagai hasil sampingan. Contohnya, dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendalian sosial dari perilaku menyimpang.

3. Fungsi Pranata Sosial Menurut Koetjaraningrat (1979)

Selain dari 2 fungsi diatas, terdapat juga fungsi pranata sosial menurut Koenjaraningrat sebagai berikut:

  1. Berfungsi memberi pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku atau bersikap di dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya fungsi ini sebab pranata sosial telah siap dengan berbagai aturan atau kaidah sosial yang dapat digunakan oleh anggota masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.
  2. Memberikan pegangan dalam melakukan pengendalian sosial (social control). Berbagai sanksi atas pelanggaran norma sosial merupakan sarana agar setiap warga masyarakat konformis (menyesuaikan diri) terhadap norma sosial itu.
  3. Berfungsi menjaga kebutuhan masyarakat (integrasi sosial) dari ancaman perpecahan (disintegrasi sosial).

Secara singkatnya fungsi pranata sosial adalah sebagai pedoman anggota masyarakat dalam bertingkah laku, memelihara keutuhan masyarakat dan mengatur pengendalian masyarakat.

Baca Juga : Penyimpangan Sosial

Jenis-Jenis Pranata Sosial

Secara umumnya, terdapat 5 jenis pranata sosial sebagai berikut:

1. Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi merupakan kaidah yang mengatur tingkah laku individu dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Pranata ekonomi memiliki fungsi sebagai lembaga yang menjalankan proses yang akan memenuhi kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan sekunder, kebutuhan primer, dan kebutuhan tersier.

Unsur-Unsur Pranata Ekonomi, antara lain:

  1. Budaya simbolis berupa merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu komersial.
  2. Kode spesialisasi berupa kontrak, lisensi, hak, monopoli, dan akte perusahaan
  3. Pola Perilaku berupa efisiensi, penghematan, professional, dan mencari keuntungan.
  4. Budaya manfaat berupa toko, pabrik, pasar, kantor, blanko, dan formulir

2. Pranata Agama

Pranata agama adalah sebuah pranata yang mempunyai [peran penting dalam menuntun atau mengatur jalan hidup seseorang manusia.

Menurut seorang ahli, yaitu Paul B. Horton berpendapat bahwa pranata agama atau lembaga agama adalah suatu sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang sudah dilakukan dan dirumuskan, serta dianut oleh masyarakat karena dipandang penting dan benar.

Pranata agama merupakan pranata yang berperan penting untuk menjaga harmoni sosial di muka bumi dan mempersiapkan umat beragama supaya selamat didunia dan di akhirat.

Unsur-Unsur Pranata Agama, antara lain:

  • Umat, merupakan penganut masing-masing agama.
  • Simbol agama, merupakan identitas agama yang dianut umatnya. Misalnya, baju koko sebagai simbol umat islam.
  • Pengalaman keagamaan, merupakan berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganutnya secara pribadi. Misalnya, panggilan untuk menunaikan ibadah haji.
  • Politik agama, merupakan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya, serta hubungan horizontal atau hubungan antar umat beragama sesuai dengan ajaran agama. Hubungan vertikal, misalnya berdoa, puasa dan sembahyang. Hubungan horizontal misalnya saling tolong-menolong antar manusia.

3. Pranata Keluarga

Pranata keluarga adalah suatu sistem nilai atau berupa aturan-aturan yang mengatur aktivitas anggota keluarga didalam lingkungannya. Pranata ini juga merupakan bagian pranata sosial yang wilayah berlakunya meliputi lingkungan keluarga serta kerabat.

Unsur-Unsur Pranata Keluarga, antara lain:

  • Budaya simbolis berupa mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara.
  • Budaya manfaat berupa rumah, apartemen, alat rumah tangga, dan kendaraan.
  • Pola perilaku berupa afeksi, kesetiaan, tanggung jawab, rasa hormat, dan kepatuhan.
  • Kode spesialisasi berupa izin kawin, kehendak, keturunan, dan hukum perkawinan.

4. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan merupakan suatu proses yang terjadi dikarenakan proses interaksi dari berbagai faktor yang menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan sehingga menampilkan rasa percaya akan lingkungan.

5. Pranata Politik

Pranata politik adalah suatu peraturan yang berguna untuk memelihara tata tertib, mendamaikan pertentangan dan memilih pemimpin yang berwibawa. Pranta politik memiliki tujuan yakni mengatur kepentingan bersama yang berhubungan dengan dunia politik dan pemerintahan.

Unsur-Unsur Pranata Politik, antara lain:

  • Budaya simbolis berupa bendera, materai, mascot, dan lagu kebangsaan.
  • Pola perilaku berupa loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerjasama, dan konsesus

Proses Timbulnya Pranata Sosial

Suatu pranata sosial tidak akan pernah terbentuk secara tiba-tiba, namun akan melalui proses yang sangat panjang. Proses munculnya lembaga kemasyarakatan terkait dengan:

1. Norma-Norma Masyarakat

Agar hubungan antar manusia sesuai dengan yang diharapkan, maka disusun norma-norma masyarakat. Berawal dari norma tersebut terbentuk tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma itu dibentuk dengan sengaja.

Suatu norma dikatakan telah melembaga (institusionalized) ketika norma tersebut sudah memenuhi tahapan diketahui, dipahami atau dimengerti, ditaati, dan dihargai oleh masyarakat.

2. Pengendalian Sosial (Social Control)

Pengendalian sosial dapat dikatakan sebagai segala proses, baik yang direncanakan ataupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar mematuhi norma-norma yang berlaku.

Pengendalian sosial bisa dilakukan oleh individu terhadap individu lainnya atau mungkin dilakukan oleh individu terhadap satu kelompok sosial. Pengendalian sosial juga dapat dilakukan oleh kelompok terhadap kelompok lainnya.

Sifat Pengendalian Sosial

  • Pengendalian sosial bersifat preventif

Pengendalian sosial jenis ini ialah suatu usaha pencegahan terhadap terjadinya gangguan-gangguan pada keselarasan antara kepastian dan keadilan.

Contohnya, menyelenggarakan penyuluhan terhadap bahaya penggunaan narkoba di kalangan siswa SMA. Pada saat para siswa telah memahami tentang bahaya penggunaan narkoba, diharapkan mereka menjauhi penggunaan narkoba.

  • Pengendalian sosial bersifat represif

Pengendalian sosial jenis ini dilakukan setelah kejadian berlangsung. Contohnya, polisi menangkap pengedaran pemakai narkoba.

Bentuk konkret pengendalian sosial harus diwujudkan dalam bentuk alat. Berbagai alat yang digunakan untuk melaksanakan pengendalian sosial bermacam-macam, antara lain:

  1. Memberi sebuah penghargaan untuk anggota masyarakat yang taat pada norma-norma masyarakat yang berlaku.
  2. Menciptakan sistem hukum, yakni sistem tata tertib dengan sanksi yang tegas bagi pelanggan.
  3. Mempertebal kepercayaan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma masyarakat.
  4. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat ketika mereka menyimpang dari norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.

Baca Juga : Pengertian Stratifikasi Sosial, Fungsi, Bentuk, Unsur, Sifat, Kriteria

Penutup

Nah, mungkin hanya itu saja sobat yang dapat saya berikan tentang apa itu fungsi pranata sosial beserta, ciri-ciri, jenis, dan juga fungsinya. Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan juga memberikan sobat tambahan ilmu pengetahuan. Cukup sekian dan salam dari penulis untuk sobat semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *