Guru  

Evaluasi Pembelajaran : Contoh, Pengertian, Fungsi, Prinsip, Tujuan dan Alat

tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan Evaluasi Pembelajaran/@canva.com

Balabahasajateng.WEB.ID, Evaluasi Pembelajaran : Contoh, Pengertian, Fungsi, Prinsip, Tujuan dan Alat – adalah proses penilaian yang dilakukan secara terus menerus. Kegiatan evaluasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, terutama untuk mengetahui kinerja yang sudah dilalui selama proses pembelajaran.

Evaluasi juga berguna untuk menentukan rencana yang akan dibuat untuk menentukan tujuan yang lebih baik. Kegiatan evaluasi bukan hanya dapat dilakukan dalam bidang pembelajaran, tetapi semua bidang perlu di adakan evaluasi dan harus.

Pada kesempatan ini akan sedikit saya jelaskan tentang apa itu evaluasi pembelajaran beserta fungsi, prinsip, jenis dan juga alatnya. Oke sobat langsung saja kita masuk pembahasannya.

Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Pada awalnya pengertian evaluasi pembelajaran diambil dari bahasa Inggris yaitu Evaluation. Artinya suatu kegiatan untuk memberikan nilai atau pertimbangan sesuai dengan kriteria yang ada untuk mendapatkan hasil evaluasi yang objektif dan meyakinkan.

Kriteria yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran biasanya diperoleh dari data kualitatif dan kuantitatif.

Jadi, pengertian evaluasi pembelajaran secara umum adalah proses penentuan nilai tentang proses pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu, melalui kegiatan pengukuran dan penilaian. Untuk pengertian lainnya tentang evaluasi pembelajaran merupakan laporan akhir dari proses pembelajaran, khususnya laporan tentang kemajuan dan prestasi belajar siswa.

Pengertian Evaluasi Pembelajaran Menurut Para Ahli

Selain pengertian evaluasi pembelajaran secara umum, terdapat juga beberapa pengertian evaluasi pembelajaran yang diungkapkan oleh para ahli, antara lain:

  • Oemar hamalik

Mengatakan pengertian evaluasi pembelajaran adalah proses berkelanjutan yang berhubungan dengan kegiatan penafsiran.  Pengumpulan penafsiran yang digunakan untuk menilai keputusan-keputusan dan kebijakan penting yang dibuat untuk merancang suatu kompetensi atau sistem pengajaran.

  • Bloom (1971)

Mengatakan bahwa pengertian evaluasi pembelajaran adalah proses pengumpulan data fakta secara sistematis. Data ini selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kemampuan atau tingkat perubahan peserta didik atau siswa.

  • Suchman

Mengatakan bahwa pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses dalam menentukan hasil dari kegiatan belajar yang sudah dicapai dengan beberapa kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Evaluasi pembelajaran diperlukan untuk tercapainya tujuan proses pembelajaran.

  • Stufflebeam (1971)

Mengatakan bahwa pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses untuk mendapatkan, menggambarkan, serta menyajikan informasi penting yang bermanfaat untuk menilai keputusan dalam proses pembelajaran di semester atau kegiatan belajar selanjutnya.

Baca juga: Fungsi Badan Golgi, Ciri-Ciri, Struktur Dan Pengertiannya

Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Setelah kita mengetahui tentang pengertian evaluasi pembelajaran, selanjutnya adalah mengetahui fungsi-fungsi dari evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Diagnostik

Fungsi pertama dari evaluasi pembelajaran adalah fungsi diagnostik. Dengan menggunakan evaluasi pembelajaran, seorang guru dapat mengetahui kesulitan atau masalah-masalah yang sedang dihadapi para siswa dalam kegiatan belajar.

Dengan mendapatkan informasi dari evaluasi tersebut dapat dirancang upaya untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.

2. Fungsi Edukatif

Fungsi selanjutnya adalah sebagai edukatif. Evaluasi merupakan sub-sistem dalam suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keseluruhan sistem atau sub-sistem pendidikan.

3. Fungsi Kurikuler

Dengan melakukan evaluasi juga dapat menyediakan data dan informasi yang akurat dan berdaya guna bagi pengembangan kurikulum (perencanaan, uji coba di lapangan, implementasi dan revisi)

4. Fungsi Institusional

Kegiatan evaluasi juga berguna untuk mengumpulkan informasi yang akurat tentang input dan output pembelajaran disamping proses pembelajaran itu sendiri. Dengan adanya evaluasi dapat diketahui sejauh mana para siswa mengalami kemajuan dam proses belajar setelah mengalami proses pembelajaran.

5. Fungsi Manajemen

Komponen dari evaluasi merupakan bagian integral dalam suatu sistem manajemen, hasil dari evaluasi berdaya guna untuk bahan bagi pemimpin untuk membentuk keputusan manajemen pada semua jenjang manajemen.

6. Fungsi Administratif

Kegiatan evaluasi menyediakan data tentang kemajuan belajar para siswa yang berfungsi untuk memberikan sertifikasi (tanda kelulusan) dan untuk melanjutkan studi lebih lanjut. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan para guru dalam proses belajar mengajar (PMB), hal ini berdaya guna untuk supervisi.

Baca Juga Mobilitas Sosial : Pengertian, Bentuk, Faktor dan Saluran

Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Agar evaluasi dapat berjalan seperti fungsi-fungsi diatas, maka diperlukan prinsip-prinsip dalam kegiatan evaluasi, antara lain:

  • Prinsip Valid, artinya evaluasi pembelajaran harus dapat menggambarkan kondisi para siswa sesuai dengan sebenarnya saat dievaluasi.
  • Prinsip Berkesinambungan, artinya bahwa evaluasi pembelajaran harus dilakukan dengan cara terus-menerus, baik di awal atau di akhir proses pembelajaran.
  • Prinsip Reilable, artinya evaluasi pembelajaran harus dapat dipercaya dan dapat menggambarkan kondisi para siswa secara bersambung. Walaupun hal ini dilakukan oleh pihak yang berbeda serta dalam waktu yang berbeda juga.
  • Prinsip Menyeluruh, artinya evaluasi pembelajaran harus dapat menghasilkan gambaran siswa secara menyeluruh, baik pada aspek kognitifpsikomotorik dan aspek afektif.
  • Prinsip  Obyektif, artinya evaluasi pembelajaran harus dapat menggambarkan kondisi para siswa apa adanya.
  • Prinsip Edukatif, artinya evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan dorongan dalam mendidik kepada para siswa, agar para siswa lebih semangat dalam belajar.

Kegiatan evaluasi diperlukan dalam segala bidang, tidak hanya dalam pembelajaran saja. Evaluasi berguna untuk menjadi bahan acuan kemajuan lembaga atau perusahaan dan bisnis.

Jenis Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dibagi menjadi 5 golongan, antara lain:

1. Evaluasi Berdasarkan Tujuan

  1. Evaluasi Selektif, merupakan evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
  2. Evaluasi Penempatan, merupakan evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
  3. Evaluasi Sumatif, merupakan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja para siswa.
  4. Evaluasi Formatif, merupakan evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar-mengajar (PBM).
  5. Evaluasi Diagnostik, merupakan evaluasi yang ditujukan untuk menyelidiki kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor penyebabnya.

2. Evaluasi Berdasarkan Sasaran

  1. Evaluasi Input, merupakan evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya ataupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
  2. Evaluasi Konteks, merupakan evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program. Baik tentang rasional tujuan, latar belakang program, atau kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
  3. Evaluasi Outcom Atau Lulusan, merupakan evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar para siswa lebih lanjut. Misalnya, evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
  4. Evaluasi Proses, merupakan evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik tentang kelancaran proses, kecocokan dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul ketika proses pelaksanaan.
  5. Evaluasi Hasil Atau Produk, merupakan evaluasi yang ditujukan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir.

3. Evaluasi Berdasarkan Ruang Lingkup

  1. Evaluasi Program Pembelajaran, merupakan evaluasi yang mencakup tentang tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi pembelajaran, strategi belajar-mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
  2. Evaluasi Proses Pembelajaran, merupakan evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
  3. Evaluasi Hasil Pembelajaran, merupakan evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan para siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum ataupun khusus, dilihat dalam aspek kognitifafektif, dan psikomotorik.

4. Evaluasi Berdasarkan Objek

  1. Evaluasi Input, merupakan evaluasi yang mencakup kemampuan pribadi, sikap, dan keyakinan.
  2. Evaluasi Output, merupakan evaluasi yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
  3. Evaluasi Transformasi, merupakan evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran. Misalnya, materi media, metode dan lain-lain.

5. Evaluasi Berdasarkan Subjek

  1. Evaluasi Internal, merupakan evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
  2. Evaluasi eksternal, merupakan evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua dan masyarakat.

Alat Evaluasi Pembelajaran

Secara umumnya, terdapat dua jenis alat yang digunakan untuk melakukan evaluasi, antara lain:

1. Teknik Tes

Teknik tes merupakan sebuah alat ukur yang standar dan objektif, sehingga dapat digunakan secara meluas untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Dapat juga dipastikan bahwa akan mampu memberikan informasi yang tepat dan obyektif tentang objek yang akan diukur, baik berupa psikis atau tingkah lakunya.

Contoh tes tulis sebagai berikut:

  • Tertulis (written test).
  • Lisan (oral test).
  • Perbuatan (performance test).

2. Teknik Non-tes

Teknik non-tes sangat penting untuk membantu mengevaluasi para siswa pada bidang afektif dan psikomotorik. Berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankan aspek kognitif.

Contoh teknik non-tes antara lain:

  • Angket (Questionaire).
  • Wawancara (Interview).
  • Pengamatan (Observasion).
  • Inventori (Inventory).
  • Daftar Cek (Checklist).

Setelah evaluasi dilakukan ketika ada permasalahan dalam proses belajar mengajar (PBM), solusi yang dapat dikerjakan untuk meningkatkan suatu kualitas pembelajaran diperlukan sebuah media yang tepat untuk membantu para siswa.

Baca Juga Pengertian Ideologi

Penutup

Nah, mungkin hanya itu saja sedikit penjelasan tentang pengertian evaluasi pembelajaran yang dapat saya bagikan untuk sobat. Semoga dengan sedikit penjelasan ini dapat membantu dan juga menambah pengetahuan sobat semua. Cukup sekian dan salam dari penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *