Balaibahasajateng, Penjelasan Proses Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi – Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas mengenai proses pembentukan urin pada manusia. Proses tersebut terdiri dari tiga proses yaitu filtrasi, readsorpsi, dan augmentasi. Mungkin sebagian dari anda sudah pernah mempelajarinya ketika duduk di bangku sekolah.
Nah, pada artikel kali ini mimin akan membahasnya secara ringan dan mudah dipahami. Sebelum kita membahasnya lebih lanjut, perhatikan penjelasan berikut ini.
Sekilas tentang Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi manusia yang berbentuk seperti kacang yang terdapat di bagian pinggang kiri dan pinggang kanan (di belakang perut abdomen). Ginjal adalah alat ekskresi yang berfungsi untuk proses sistem urin, yang meliputi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dalam air yang berbentuk urin. Ginjal kiri biasanya mempunyai ukuran yang relatif lebih besar daripada ginjal kanan. Sementara itu ginjal kanan letaknya lebih rendah dari pada ginjal kiri, hal ini dipengaruhi oleh organ hati yang berada tepat di atasnya. Ginjal memiliki dimensi panjang sekitar 6 cm-7,5 cm dan tebal 1,5-2,5 cm. Berat ginjal pada orang dewasa rata-rata mencapai 140 gram.
Lihat Juga: Ginjal: Pengertian, Anatomi, Fungsi dan Bagian-Bagiannya
Pengertian Urine
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa proses ekskresi yang terjadi pada ginjal. Kemudian urine akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin dalam tubuh diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urin terjadi pada tiga tahap yaitu filtrasi-readsorpsi-augmentasi. Berikut ini adalah penjelasannya.
Filtrasi
Proses pembentukan urin yang pertama adalah proses filtrasi atau proses penyaringan darah. dalam proses penyerapan tersebut urin menuju ke glomerulus. Glomerulus adalah kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsula bowman. Ukuran saringan pada glomerulus membuat protein dan sel darah tidak bisa masuk ke tubulus. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium yang berfungsi untuk memudahkan proses penyaringan.
Pada proses filtrasi akan terjadi dua penyaringan yang memisahkan dua zat yang berbeda. Zat bermolekul besar beserta protein akan tetap mengalir di pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan di dalam. Kemudian zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine primer atau iasa disebut “filtrat glomerulus”. Zat-zat tersebut akan masuk dan disimpan sementara dalam Simpai Bowman yang merupakan malpighi.
Darah disaring oleh simpai Bowman dan zat-zat terlarut akan masuk kedalam pembuluh lanjutan simpai Bowman yang terdapat dalam sumsum ginjal. Filtrasi menghasilkan urine primer/filtrat glomerulus yang masih mengandung zat-zat yang masih bermanfaat seperti glukosa, garam, dan asam amino.
Urin primer mengandung zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel. Dalam keadaan normal, urin primer tidak mengandung eritrosit, tetapi mengandung protein yang kadarnya kurang dari 0,03%. Kandungan elektrolit (senyawa yang larutannya merupakan pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus yang terbentuk dari protein) dari urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Komposisi utama urin primer adalah air 900 gram, protein 0 gram, glukosa 1 gram, asam amino 0,5 gram, urea 0,3 gram, dan ion anorganik 7,3 gram.
Baca juga: Respirasi Pada Manusia: pengertian, Organ, Proses, Macam dan Penyakit
Reabsorpsi
Reabsorpsi adalah proses penyerapan kembali urine primer yang telah di proses di badab malphigi. Setelah mengalami proses filtrasi kemudian urine yang masih terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali dalam tubulus kontortus proximal. Zat-zat tersebut, antara lain lain air, glukosa, asam amino, vitamin serta berbagai jenis ion, sentara itu, zat-zat sisa yang tidak dapat digunakan, seperti urea dan kelebihan garam akan dikeluarkan dalam bentuk urine.
Proses reabsorpsi berfungsi untuk mempertahankan komposisi air serta garam dalam cairan tubuh. Proses tersebut dimulai di tubulus kontortus proksimal dan berlanjut di lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan kemudian menuju saluran pengumpul. Dalam proses reabsorpsi, sekitar 50% urea dari jumlah yang ada dalam urine primer berdifusi kembali ke dalam darah karena adanya perbedaan konsentrasi yang disebabkan oleh reabsorpsi air antara urine primer, sel-sel tubulus konvolusi proksimal, dan darah.
Sel-sel tubulus konvolusi proksimal juga secara aktif mengekskresi bahan-bahan beracun dari dalam darah menuju urine primer bersama beberapa bahan-bahan yang mengandung nitrogen, seperti kreatinin. Sebagian besar zat-zat yang masih berguna tadi dapat mengalami proses reabsorpsi beberapa kali. Dari proses reabsorpsi, akan dihasilkan filtrat tubulus atau urine sekunder.
Di dalam urine sekunder sudah tidak ditemukan lagi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Volume urine sekunder yang dihasilkan lebih sedikit daripada volume urine primer, bersifat isotonis terhadap cairan tubuh (darah), dan mengandung urea serta beberapa ion mineral. Selanjutnya, urine sekunder itu mengalir menuju lengkung Henle. Di dalam lengkung Henle juga terjadi proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih berguna, terutama ion-ion natrium (Na+).
Augmentasi
Augmentasi adalah proses yang terjadi setelah proses filtrasi dan reabsorbsi. Proses augmentasi adalah proses akir dari proses pembentukan urine dimana urine dan sisa-sisa zat makanan yang tidak di butuhkan oleh tubuh akan di buang pada proses ini. Augmentasi menghasilkan urin yang sesungguhnya, setalah urine di proses dan di serap kembali pada proses reabsorpsi.
Proses augmentasi yang merupakan proses terakhir pembuatan urine ini terjadi di nefron ginjal tepatnya di tubulus kontortus distal yaitu bagian nefron ginjal yang berupa saluran setelah gelung henle dan sebelum tubulus kolektivus artinya tubulus kontortus distal itu menerima urine berupa urine sekunder yang datang dari tubulus kontortus proximal melalui gelung henle yang kemudian akan dibuang ke tubulus kolektivus sebagai urine sesungguhnya setelah mengalami augmentasi di tubulus kontortus distal ini .
Tubulus kontortus distal ini di ginjal berada di bagian medula ginjal yang hanya melalui sekali saluran lurus tubulus kolektivus urine sudah mencapai pelvis renalis atau rongga ginjal .
Berikut ini adalah tabel proses pembentukan urin
No | Proses | Tempat | Hasil |
1. | Filtrasi | Badan malphigi (glomerulus & kapsula bowman | Urine primer |
2. | Reabsorpsi | Tubulus kontortus proximal – lengkung henle | Urine sekunder |
3. | Augmentasi | Tubulus kontortus distal | Urine sesungguhnya |
Nah, dari beberapa keterangan di atas kita dapat memahami bagaimana proses pembentukan urine.
Baca juga: Pengertian dan Jenis Norma dalam Masyarakat
Demikianlah Proses Filtrasi, Reabsorpsi, Augmentasi dan Penjelasannya. Sekian yang dapat mimin sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga bermanfaat dan terimakasih telah membaca.