Balaibahasajateng, Rabun Senja: Sebab, Gejala, Cara mengatasi dan Mencegah – Pernah dengar istilah Rabun Ayam? Bukan berarti menjelaskan bahwa ayam pun juga perlu kacamata karena rabun, ya. Rabun ayam, atau biasa disebut rabun senja adalah sebuah kondisi dimana mata kehilangan kemampuannya saat digunakan untuk melihat dalam keadaan minim cahaya. Biasa disebut rabun senja karena biasanya terjadi saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, atau jelang malam.
Rabun senja terjadi ketika sel-sel dalam retina, terutama organ mata yang membantu melihat dalam gelap mengalami gangguan. Masalah tersebut berupa pupil mata yang mengecil, sehingga mata sulit menangkap sinar. Kalau tidak ada cahaya yang masuk ke mata, sudah pasti seseorang bakal kesulitan untuk melihat pemandangan di depannya.
Lihat Juga: Cara Mengobati Iritasi Mata Saat Beraktivitas di Luar Rumah
Beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai pertanda terjadinya rabun senja adalah:
- Saat sedang berkendara, Sobat biasanya kesulitan melihat jalan. Sebaliknya, bila pandangan terlalu buram dan terjadi saat petang hari, kemungkinan ini adalah gejala dari rabun senja.
- Kencan nonton bioskop bareng si doi malah berantakan gara-gara mata tidak bisa melihat film dengan jelas. Hati-hati, jangan sampai salah gandeng orang. Bisa kena marah nanti.
- Langit di musim panas tak lagi indah. Kalau biasanya bintang-bintang yang bersinar cerah terlihat jelas, kini keindahan itu musnah begitu saja. Sedih jadinya.
- Ketika berpindah dari ruangan yang terang ke tempat yang minim cahaya, pandangan akan terasa menurun tajam. Ini adalah pertanda bahwa Sobat mengalami rabun senja.
Gangguan yang memiliki istilah medis nyctalopia ini sering terjadi pada anak-anak. Jangan salah sangka, bukan berarti yang dewasa bisa terbebas dari rabun senja. Gejala tersebut bisa terjdi pada siapa saja yang kurang mendapatkan asupan vitamin A. Untuk diperhatikan bahwa vitamin A larut bersama air dan dibawa tubuh ke organ-organ yang membutuhkan. Vitamin ini kemudian dimanfaatkan oleh mata untuk membantu mengubah sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina menjadi suatu proyeksi gambar di otak.
Senyawa yang melakukan tugas tersebut adalah retinol. Bersama dengan rodopsin, retinol kemudian membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak. Sebagai catatan, retinol bisa didapatkan dari vitamin A. Kalau asupan vitamin A saja kurang, maka jangan heran kalau akhirnya indera penglihatan yang jadi korban. Makanya jangan remehkan sayuran atau bahan pangan lain yang memiliki kandungan tersebut dan jadikan menu sehari-hari.
Menurut dr. Iwan Sitompul, spesialis mata di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, rabun senja tidak bisa diatasi dengan menggunakan alat bantu penglihatan. Kalau ingin terhindar berarti harus dari kesadaran diri sendiri, yaitu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, seperti wortel dan tomat. dr. Iwan mengatakan bahwa sayuran tersebut bisa mencegah rabun senja. Selain wortel dan tomat, vitamin A juga bisa diperoleh dari buah-buahan dan sayuran lainnya, seperti brokoli, paprika, mangga dan pepaya.
Demi mencegah terjadinya rabun senja, cobalah telaah baik-baik. Apakah beberapa gejala tersebut pernah Sobat alami atau tidak. Jika gangguan penglihatan terjadi selain dikarenakan hal-hal tersebut, seperti kemasukan benda asing atau terkena debu saat berkendara, hingga akhirnya membuat mata agak kesulitan melihat dengan jelas. Bisa jadi hal tersebut adalah gejala iritasi mata. Jangan dikucek, tetapi segera teteskan 1-2 obat tetes Original. Gunakan 2-3 kali sehari agar mata bisa berfungsi normal kembali.
Baca juga: Inovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik
Nah, dari semua gangguan mata yang berpotensi menghampiri, satu hal yang perlu Sobat garis bawahi, yaitu selalu waspada dan memperhatikan kesehatan mata setiap waktu. Dengan begitu, risiko mengalami beragam gangguan mata yang lebih serius bisa diminimalkan.