Balaibahasajateng, Bali Tempo Doeloe – Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan sejuta pesona keindahannya. Bali menjadi pintu gerbang dalam pariwisata di Negara Indonesia. Ha ini karena banyak sekali turis yang datang ke Indonesia untuk berlibur yang tujuan utamanya adalah ke pulau Bali ini. bukan warga mancanegara saja yang sangat kagum dengan pesona yang dimiliki oleh Pulau bali ini, bahkan warga Indonesiapun juga ingin rasanya mengelilingi Pulau Bali ini.
Bali yang sangat terkenal dengan kekentalan budayanya, toleransinya yang sangat kuat dan pastinya keindahan alam yang sangat indah dipandang membuat Pulau Bali menjadi primadonanya Negara Indonesia. Mungkin, kita yang sebagai masyarakat hanya mengetahui keadaan Pulau Bali yang sekarang, Bali yang memiliki banyak pantai yang indah dan juga banyaknya turis yang berdatangan.
Sejarah Singkat Tentang Bali Tempo Doeloe
Bali tempo doeloe merupakan sejarah untuk mengenang bagaimana kehidupan masyarakat Bali pada zaman dahulu. Melalui bali tempo dulu inilah anda bisa mengetahui bagaimana tradisi dari masyarakat Bali di zaman dahulu. Dalam Bali tempo dulu terdapat satu tradisi yang mungkin kalau saat ini sangat dianggap tidak masuk akal. Pada zaman dahulu di pulau Bali terdapat tradisi yang unik yaitu kaum wanita yang bertelanjang dada. Wanita pada Bali tempo dulu, mereka menggunakan pakaian yang hanya dari batas pinggang sampai kebawah saja dan untuk dibagian atasnya mereka bertelanjang.
Baca Juga: Keunikan Pakaian Adat Bali
Gaya berpakaian wanita Bali tempo dulu mungkin akan terlihat begitu aneh, namun mereka memakai memang hanya mengikuti tradisi dan juga situasi. Gaya berpakaian wanita Bali yang seperti itu adalah mengartikan ekspresi dari sebuah kejujuran. Dengan membiarkan bagan tubuh atas terbuka, itu menunjukkan bahwa bagian terlarang yang dimiliki oleh tubuhnya tersebut memang sangat terlarang dan juga mahal, selalu dapat dijaga, tak dapat disentuh, hingga akan terlihat bugar dan tidak layu. Dengan begitu, wanita pada zaman dahulu akan sangat gamang dalam mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Juga kaum laki-laki yang nantinya akan menjadi pasangan hidup wanita bali tersebut.
Bali tempo doeloe, ketika zaman kolonial Belanda sedang ada di Pulau Bali, akan menjadi daya tarik tersendiri untuk para wanita Bali tempo dulu. Hal ini dapat dibuktikan jika anda sedang menelusuri bagaimana potret Bali tempo dulu melalui film atau foto-foto yang semua itu diambil oleh orang-orang Belanda yang memang mereka sengaja datang ke Pulau Bali. Banyak sekali pada saat wanita Bali zaman dahulu itu melakukan aktivitas seperti berjualan di pasar, atau sedang mengikuti upacara keagamaan bahkan saat melakukan kegiatan apapun yang didokumentasikan oleh orang Belanda.
Bali tempo doeloe selain di dokumentasikan, bahkan juga dilukiskan oleh seniman dari keturunan Spanyol yaitu Don Antonio Blanco, seniman asing ini cukup sangat lama tinggal di Pulau Bali tepatnya di Ubud, Bali. Hasil karya lukisan dari seniman asing ini sebagian besarnya mengangkat bagaimana kehidupan Wanita pada zaman Bali tempo dulu yaitu wanita yang sengaja membiarkan bagian atasnya bertelanjang dan dalam lukisannya diberikan estetisme yang sangat tinggi sehingga tidak terlihat kesan lukisan itu seperti lukisan pornografi. Selain, Don Antonio Blanco, juga terdapat seniman Andrien Jean Le Mayeur De Merpres yang merupakan seniman legendaris yang berdarah Belgia. Seniman ini menjadikan istrinya sebagai model wanita Bali tempo doeloe dalam karya lukisannya.
Seiring waktu yang berjalan, dan situasi serta jaman yang semakin berbeda, tradisi atau kebiasaan Bali tempo dulu itu perlahan- lahan sudah mulai menghilang. Dengan perkembangan zaman, sudah banyak wanita Bali tempo dulu yang bersekolah di luar pulau. Mereka diajarkan bagaimana cara berpakaian yang benar dan setelah kembali ke Pulau asal mereka mengajarkan apa yang sudah didapat pada saat bersekolah diluar Pulau.
Dengan begitu, kini sudah tidak ditemukan lagi gaya berpakaian pada wanita Bali tempo dulu. Hal ini mengingat Pulau Bali yang menjadi destinasi wisata, terutama wisata untuk para domestik yang memiliki adat ketimuran, mereka akan merasa tidak nyaman jika melihat wanita yang membiarkan bagian atas tubuhnya terbuka. Maka dari itu, kebiasaan atau adat Bali tempo dulu saat ini sudah dihapuskan dan saat ini juga sudah tidak bisa menemukan tradisi wanita Bali tempo dulu.
Baca juga: Tari Kecak: Sejarah, Pola Lantai, Makna, Gerakan dan Properti yang digunakan
Nah itulah sedikit informasi tentang sejarah singkat Bali tempo doeloe yang bisa kami bagikan. jika anda merasa masih belum puas atau ingin melihat bukti bagaimana kehidupan Bali tempo dulu, anda bisa memanfaatkan teknologi yang canggih ini untuk mencari dokumentasi ataupun film dokumenter yang saat ini sudah sangat mudah untuk ditemukan.