Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Singkat yang Baik dan Benar

Cerita Pengalaman Liburan

Balaibahasajateng, Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Ke Pantai – Datangnya masa  liburan merupakan hal yang pastinya ditunggu- tunggu bagi setiap siswa di sekolah manapun. Liburan sekolah, liburan lebaran, liburan semester, tengah semester bahkan liburan tanggal sekalipun pastilah akan selalu ditunggu.

Dengan adanya liburan kita bisa bersenang- senang, berkumpul bersama di rumah bersama keluarga Ayah, Ibu, Kakak, Adik juga Nenek dan Kakek. Atau dengan menghabiskan waktu liburan bersama teman- teman untuk mengunjungi berbagai tempat wisata seperti pantai, taman bermain kota,  gunung, pergi ke rumah Nenek di kampong juga mengunjungi berbagai Kota yang sama sekali belum pernah Kita singgahi.

Ah menyenangkan rasanya bila sudah masuk musim liburan, setelah selama beberapa bulan menghabiskan waktu dengan belajar, belajar dan belajar  kini tiba saatnya untuk mengisi liburan sekolah yang menyenangkan.

Sebelum dimulainya dimualinya hari liburan sekolah tersebut biasanya dari pihak sekolah selalu memberikan tugas terhadap setiap siswanya, hal itulah yang Oncoman rasakan ketika dahulu masih berada zaman- zaman sekolah dan pasti itu jugalah yang kamu semua alami.

Betul bukan?

Guru atau tenaga pengajar akan memberikan tugas sekolah tentang liburan yang nantinya akan Kita alami, entah liburanya kemana saja yang penting adik- adik Oncomers semua diwajibkan untuk membuat tugas cerita pengalaman liburan sebaik dan semenarik mungkin ketika sudah kembali masuk sekolah.

Supaya memudahkan Adik- adik Oncomers semua dalam menyelesaikan tugas sekolah tentang liburan tersebut berikut Oncoman telah sediakan beberapa cerita pengalaman liburan untuk tugas sekolah yang tersusun secara rapih dan dapat dijadikan sebagai contoh untuk diberikan kepada guru-guru di sekolah semua.

Cerita Pengalaman Liburan di Pantai bersama Keluarga

contoh Cerita Pengalaman Liburan di pantai

Berlibur kepantai selalu menjadi Impian semua orang. Di pantai kita dapat dengan bebas berenang, bermain di hamparan pasir yang lembut serta melihat dan mencoba menangkap berbagai biota laut yang ada di pesisir pantai.

Pantai merupakan salah satu destinasi wisata yang akan selalu dipenuhi pengunjung apabila sudah memasuki musim liburan sekolah.

Baca juga: Wisata Candi di Jogja yang Megah dan menawan

Berikut contoh cerita karangan tentang pengalaman liburan ke pantai.

Indahnya liburan di Pantai Pangandaran Bersama Keluarga

Sudah sejak beberapa minggu yang lalu Orang tuaku merencanakan untuk mengisi liburan sekolah kali ini dengan mengunjungi salah satu objek wisata terkenal yang ada di kabupaten ciamis tepatnya di pantai pangandaran.

Selain karena waktunya yang pas dengan waktu liburan sekolah saya dan adik, liburan kali ini juga dalam rangka membahagiakan adik saya akan merayakan hari ulang tahunnya bertepatan dengan berlangsungnya liburan sekolah.

Lokasi pantai pangandaran yang tidak jauh dari tempat tinggal kami menjadi alasan dipilihnya pantai ini untuk dijadikan tempat berliburan bersama, kurang lebih 1- 2 jam perjalanan dari rumah kami di tasikmalaya sampai tiba di lokasi pantai pangandaran tersebut.

Mendengar cerita rencana liburan tersebut membuat Saya dan adik sangat senang dan tidak sabar untuk segera dapat menghabiskan waktu liburan sekolah di pantai bersama keluarga.

Dan singkat cerita, sekolah pun sudah mulai libur dikarenakan kenaikan kelas. Alhamdulillah ranking saya dan adik pada saat itu dapat membuat Ayah Ibu berbangga kepada Kami. Dengan perasaan hati yang sangat bahagia dan penuh semangat Saya bergegas untuk mengemasi barang- barang yang dibutuhkan selama  liburan kepantai tersebut.

Horeeee, Libur sudah tiba. Sahut adik saya sambil mengemasi barang kesukaannya. Adiku pada saat masih duduk dikelas 2 Sd dan di Tahun ajaran berikutnya dia akan masuk di lingkungak kelas baru di kelas 3.

Bagi dia ini adalah liburan keluarga yang kudua kalinya  setelah pada liburan pada hari lebaran yang lalu kami juga berliburan ke Kota Yogyakarta untuk mengunjungi rumah nenek disana.

Baju sudah mulai dikemasi,  dan Kami sekeluaga Ayah, Ibu, Saya dan adiku tersayang sudah siap untuk segera berlibur menuju indahnya pantai pangandaran.

“Kunci- kunci pintu, matikan lampu dan jangan lupa antimonya diminum agar tidak mabuk selama perjalanan”.  Sahut Ibu

Dengan mengucapkan bismillah do’a berpergian serta anjuran dari ibu untuk selalu membacakan shalawat Nabi  di sepanjang perjalanan, seketika  Ayah saya langsung menancapkan gas mobilnya .

Jussssssss!!!!

Ayah mengemudi saya berada kursi depan menemani Ayah yang sedang serius mengendalikan kemudi mobilnya, sedangkan Ibu dan adik perempuan Saya berada di kursi belakang. Selama perjalanan Ayah banyak bercerita tentang perjalanan menuju pantai pangandaran ini. Katanya perjalanan untuk sampai di lokasi pantai pangandaran kurang lebih akan menempuh jarang 1-2 jam.

Baca Juga : Contoh Pidato 17 Agustus yang Singkat

Sesekali saya melihat bagaimana cara Ayah dalam mengendalikan mobilnya. Cekatan sekali dan sangat patuh akan rambu- rambu lalu- lintas. Bukanya apa- apa kata Ayah sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan pengendara jalan raya yang baik haruslah mematuhi setiap rambu lalu lintas yang ada.

Hal ini demi keselamatan jalan raya terutama keselamatan para pengendaranya agar tidak terjadi kecelakaan. Karena banyak contoh seperti yang terlihat di media televisi adanya kecelakaan alat transportasi ini banyak disebabkan oleh kelalaian dari para pengemudinya.

Ketika sedang asik mendengarkan cerita yang disampaikan oleh Ayah, Saya melihat suasana pemandangan alam yang Indah. Hamparan sawah yang Indah, orang- orang yang sedang sibuk dengan pekerjaanya, aneka hewan yang sama sekali belum Saya temui selama hidup di Kota seperti kupu- kupu dan jenis hewan lainnya membuat Saya semakin senang dan melupakan lamanya perjalanan ini.

Pada saat itu adik dan Ibu saya tertidur dengan pulasnya di kursi belakang. Tinggalah Saya juga Ayah yang selalu siaga dalam mengendarai mobilnya.  Biasanya  kalau sedang dalam perjalanan yang lebih jauh lagi missal  perjalanan ke kota Bandung atau Kampung halaman nenek di Yogya Ibu selalu menyediakan makanan kumplit yang kalau kata orang sunda mah biasa disebut dengan nasi timbel.

Dan itu adalah ritual yang sangat unik bagi keluarga Kami karena bukannya mencari rumah makan atau restoran apalah eh ini malah mencari tempat yang sepi bisa di pinggir jalan untuk sekedar berhenti sejenak menghabiskan makanan yang Ibu telah persiapkan dengan baik dari rumah.

Tapi perjalanan liburan sekolah menuju pantai pangandara ini dirasa dekat jadi Ibu tidak menyiapkan makanan tersbut. Kata Ibu ” Udah kalau lapar berhenti saja di rumah makan” seperti itu.

Ketika  sedang asyik mengobrol dengan Ayah adiku terbangun dan mulai menanyakan sudah sampai perjalanan mana perjalanan ini. Sebentar lagi kataku, paling setengah jaman lagi. Dibalik rasa bahagia nya adik dengan adanya liburan ini, sebenarnya ada rasa yang tidak enak dihati juga karena tidak dapat mengajak salah satu hewan peliharaan adik yang begitu sangat ia sayangi yaitu “Si Miaw” si miaw ini adalah sejenis hewan peliharaan kucing yang sedari kecil menemani tumbuh adik.

Memang sebelum keberangkatan adik sempat merengek- rengek untuk dapat membawa si miaw berliburan juga. Tapi Ayah tidak mengijinkan, karena dirasa akan merepotkan ketika sesampainya di Pantai nanti.

Satu setengah jam sudah berlalu dan lamanya perjalanan sudah  dilewati akhirnya Kami pun sampai di pintu gerbang tempat pembelian karcis menuju lokasi  utama dari pantai pangandaran. Ayah mengeluarkan uang untuk membayar karcis, palang pintu perlintasan diangkat dan akhirnya itu menjadi pertanda bahwa Kami sekeluarga telah sampai di Pantai Pangandaran.

Horeeeee… Horeeeeeeee.. Adiku berteriak, teriak di dalam mobil sambil menyanyikan lagu anak anak libur telah tiba- libur telah tiba. Saat itu Saya melihat wajah penuh kebahagiaan terpancar dari imutnya wajah adik. Sama seperti yang adik saya rasakan,  kebahagiaan dan rasa lega dapat dirasakan juga oleh akhirnya saya Ibu dan Ayah.

Alhamdulillah sampai juga dengan selamat yah . Ucap ayah yang langsung mencari tempat penginapan yang strategis. Rencananya Kami sekeluarga akan menghabiskan waktu sampai sore saja di Pantai Pangandaran ini. Dan Tempat penginapan yang saat itu Ayah saya pillih untuk menginap bernama Hotel Hilton yang kebetulan pemiliknnya adalah teman Bisnis ayah Saya.

Kami turun dari Mobil dan menuju tempat penginapan tersebut. Ayah Saya menemui resepsionis hotel untuk memilih kamar yang pas.

Kunci sudah diterima dan Kami sekeluarga bergegas untuk mengunjungi kamar hotel  tersebut. Pintu kamar terbuka dan akhirnya Kami sekeluarga dapat sejenak beristirahat di dalam kamar yang Indah dengan dekorasi hiasan dinding nya yang sangat cantik dan pemandangan dari balkon kamar yang langsung berhadapan dengan Indahnya Pantai Pangandaran.

Tidakberlangsung lama adik yang memang sudah tidak sabar untuk segera berenang  di pantai mengajak Saya untuk menemaninya. Ayolah, pada saat itu ibu menembali ucapan adik dan dengan  menggunakan pakaian yang sudah berubah menjadi pakaian renang Kami turun dari kamar penginapan menuju tepian pantai.

Tanpa pikir panjang lagi setelah tiba di tepian pantai adik langsung kembali mengajak Saya untuk langsung berenang di Pantai yang pada saat itu lumayan cukup ramai dikunjungi karena memang pada saat itu adalah musim liburan sekolah dimana akan ada banyak pengunjung yang menghabiskan waktu  liburan sekolahnya di Pantai yang terkenal se- Jawa Barat ini.

Baca Juga : Perbedaan Hukum Pidana Dan Perdata

Di pantai tersebut kami berenang renang, menyewa ban juga pelampung dan tak ketinggalan juga untuk menaiki kuda yang disewakan oleh para pemandu sebagai fasilitas yang melengkapi Indahnya wisata Pantai Pangandaran. Pokonya semua wahana di pantai tersebut Saya dan adik nikmati satu persatu.

Setelah lama dan merasa bosan dengan keadaan pantai ini kemudian Ayah yang pada saat itu hanya mengawasi saja tanpa berenang mengajak Kami untuk pergi ke Pantai satunya lagi yaitu pantai Pasir putih yang ada diseberang pulau dengan menggunakan perahu sebagai pengangkut menuju pantai pasir putih tersebut.

Memang jaraknya tidak jauh, hanya kurang lebih 10 menit saja dari lokasi Pantai utama. Sebenarnya ada dua jalan untuk menuju Pantai dengan hamparan pasir putih tersebut yang pertama lewat jalur darat yaitu dengan menaiki hutan yang didalamya terdapat gua jepang peninggalan jaman penjajahan dulu dan jalan yang  kudua yang kami pilih adalah jalan laut dengan menggunakan kapal nelayan untuk menyeberangi lautan.

Adik saya agak- agak ketakutan pada waktu itu namun Ayah dapat mengatasi ketakutan adik sehingga berani untuk menaiki kapal tersebut.

Ketika sedang melakukan tawar menawar harga sang supir kapal menawarkan paket berlayar dengan mengelelilingi pulau dan tempat yang misterius disekitaran lokasi pantai Pangandaran. Ayah saya tertarik dan menanyakan langsung kepada Ibu dan Saya apakah mau berkeliling dulu sebelum ke pasir putih apa ngga??

Ibu bingung, dan takut juga. Tapi saya meng iyakan aja, karena rasa penasaran untuk dapat mengelilingi layaknya seorang bajak lakut topi jerami dalam serial Anime One Piece hahaha.

Ya sudah, ayo kita berangkat saja, Sahut Ayah mengiyakan terhadap Nahkoda Kapal tersebut.

Jusssssssssssshhhhh!!!! Berangkatlah kapal, dan ternyata setelah berkeliling pulau dengan menggunakan kapal itu sangat mengasyikan sekai Kita dapat melihat keindahan laut luas, terus lokasi patung misterius, kemudian dapat juga berenang bebas dengan menggunakan pelampung di tengah laut luas.

Akhirnya setelah lama berkeliling tibalah Kami di lokasi pantai pasir putih yang sangat Indah. Disana kami menyewa Snorkling untuk dapat melihat ikan ikan laut dipinggiran pantai dan menangkap umang yang sangat lucu.

Ayah yang pada saat itu tidak ikut berenang menuliskan kata- kata di di atas pasir “ Happy Familly” dan kemudian meminta seseorang pengunjung juga untuk dapat mengabadikan momen indah bersama keluarga ini dengan mem fotonya.

Tak terasa sudah jam 12 siang, matahari sudah sangat terik. Ayah dan ibu mengajak kami untuk membersihkan diri. Setelah bersih, kami sholat dhuhur berjamaah di mushola dekat tempat kami mandi. Acara dilanjutkan dengan menikmati pempek palembang dengan cukonya yang mantap di warung yang kebetulan ada di pinggir pantai, rasanya enak sekali makan sambil melihat keindahan pantai.

Saat perjalanan pulang aku dan adik tertidur pulas. Saat kami bangun, tahu-tahu kami sudah berada di rumah. Sungguh menyenangkan liburan kali ini. Aku tidak sabar ke pantai lagi bersama ayah, ibu dan adik. Aku pun kembali tertidur sampai pagi karena masih kecapean

Ah pokoknya liburan sekolah kali ini sangat istimewa sekali, Saya bisa berliburan bersama Adik, Ayah dan juga Ibu Ke Pantai Pangandaran. Sebelum tertidur pulas dalam perjalanan Saya sempat ngobrol singkat kepada Ayah “Semoga di Liburan sekolah tahun depan dapat seperti ini lagi,  dan ketempat yang lebih mengasyikan lagi”  dan Ayah menimpali ucapan saya dengan pertanyaan, bagaimana kalau liburan sekolah tahun depan kita sekeluarga wisata ke Bandung ? Ibu dan Adik juga Saya langsung menyahut

Setujuuuuu .!!!!

Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Harus Menarik

Membuat cerita pribadi mengenai pengalaman liburan sekolah harus dibuat semenarik mungkin. Faktor penting lainnya adalah karangan buatanmu harus detail dan singkat. Agar pembaca tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membaca.

Semoga contoh cerita pengalaman liburan sekolah tersebut dapat membantumu dalam menyusun cerita liburanmu. Sehingga karangan pribadimu menjadi lebih menarik, nyaman dan menyenangkan untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *