Rumah Adat Sumatera Selatan – Sumatera Selatan atau yang lebih kalian kenal dengan daerah Sumsel, pada umumnya dikenal sebagai bagian dari provinsi Sumatera dengan Palembang sebagai ibukotanya. Wilayah ini memang dikenal dengan salah kuliner khasnya yaitu pem-pek.
Tapi apakah kalian sudah tau kebudayaan lainnya yang terdapat di kawasan Sumatera Selatan ini? Salah satunya yang akan saya jelaskan adalah kebudayaan rumah adatnya. Rumah adat Sumatera Selatan umumnya berbentuk panggung, yang sama seperti rumah adat panggung suku Betawi.
Namun terdapat beberapa perbedaan yang ada antara rumah adat Sumatera Selatan dengan dengan rumah adat suku Betawi. Oke sobat, langsung saja kita masuk ke pembahasannya.
Rumah Adat Pasemah Sumatera Selatan
Suku Pasemah yang termasuk bagian dari Sumatera Selatan mempunyai berbagai jenis rumah adat yang memiliki keunikan dan filosofinya. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
1. Rumah Adat Tatahan
Rumah adat pertama dari suku Pasemah adalah rumah adat tatahan. Rumah adat ini sering juga disebut dengan bersemah, dimana terdapat nilai kebudayaan yang sangat tinggi. Jika dilihat dari segi penampilannya, rumah adat ini sudah menggambarkan filosofi berupa keindahan dalam bentuk patahan.
Rumah adat yang satu ini berbeda dengan rumah adat Sumatera Selatan lainnya yang cenderung menggunakan ukiran. Istilah tatahan sendiri memiliki arti patahan.
Rumah adat ini memiliki empat pembagian ruang utama, antara lain:
- Bagian depan.
- Bagian tengah.
- Sengkar atas
- Sengkar bawah
Untuk bagian depan berfungsi sebagai area dapur, tempat yang punya rumah untuk menyiapkan hidangan atau masakan. Sementara bagian tengah berfungsi sebagai ruangan berkumpul serta untuk tempat menyambut tamu yang datang.
Tiang pondasinya biasanya memiliki panjang sekitar 1,5 meter. Bahan yang digunakan dalam pembangunan rumah tatahan umumnya berupa kayu dengan kualitas yang super kuat. Misalnya, kayu kelat dan kayu tembesu.
Pemilihan kayu bukan hanya dilihat dari kuatnya saja. Tapi pemilihan kayu tersebut karena dapat bertahan lama dibandingkan jenis kayu lainnya. Kelebihan lainnya dari kayu tersebut adalah tahan dari segala kondisi cuaca.
2. Rumah Adat Padu Ampar
Rumah adat Sumatera Selatan ini menggunakan bambu sebagai bahan utamanya, sehingga dapat ditemui di hampir setiap sudut bangunannya. Konsep yang digunakan rumah adat padu ampar ini juga mirip dengan bangunan rumah adat lainnya, yaitu konsep panggung dengan tiang penyangga di bagian bawahnya.
Rumah adat padu ampar ini menggunakan atap piabung. Bangunannya berupa garang yang dilengkapi dengan tangga terbuat dari bahan bambu.
Jika kalian amati dengan teliti, rumah adat padu ampar bentuknya tidak berundak, sehingga terlihat tidak memiliki sengkar atas atau bawah.
3. Rumah Adat Kilapan
Rumah adat suku Pasemah Sumatera Selatan selanjutnya adat rumah adat kilapan. Rumah adat ini berbeda dengan rumah adat lainnya. Rumah adat kilapan tidak menerapkan desain ukiran untuk hiasannya untuk memperindah eksterior dan interiornya.
Rumah adat Sumatera Selatan Kilapan dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:
- Ruang depan.
- Ruang bawah.
- Ruang atas sengkar.
Tinggi tiang pada rumah adat kilapan sekitar 1, 5 meter dari permukaan tanah. Salah satu keunikan yang dimiliki rumah adat ini adalah tiang-tiang tersebut tidak ditancapkan atau di tanam didalam tanah.
Lebih tepatnya hanya diletakkan diatas permukaan tanah saja. Sehingga rumah ini dapat bergerak pindah ketika terjadi getaran kencang seperti gempa bumi.
Baca juga: Cara Mengobati Sakit Mata Bengkak di Rumah
4. Rumah Adat Padu Kingking
Rumah adat padu kingking merupakan rumah adat yang menggunakan bahan dasar berupa bambu dan kayu. Rumah ini memiliki bentuk ke arah bujur sangkar, atapnya berbahan bambu terbagi menjadi dua (gelumpai) yang dibentuk berupa piabung.
Sama halnya dengan rumah adat kalipan, jenis kingking juga menggunakan konsep tiang panggung yang tidak ditancapkan kedalam tanah. Warga menyebut tiang ini dengan sebutan tiang duduk, yang dapat mengikuti pergerakan tanah akibat kondisi tertentu.
Rumah adat padu kingking ini menjadi salah satu contoh ciri-ciri rumah yang ada di daerah atau kawasan yang masih rentan mendapat dampak bencana alam. Baik bencana yang disebabkan oleh kondisi cuaca, alam ataupun lingkungan sekitar.
Rumah Adat Suku Palembang Sumatera Selatan
Selain suku Pasemah, Sumatera Selatan juga memiliki suku yang khas yaitu suku Palembang. Suku Palembang juga memiliki bentuk-bentuk rumah adat yang unik serta memiliki filosofi pada setiap bagiannya. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Rumah Adat Rakit
Rumah adat pertama dari suku Palembang Sumatera Selatan adalah rumah adat rakit. Tidak jauh dari namanya, rumah ini dibangun dengan menggunakan konsep dari rakit. Rumah adat rakit merupakan rumah tradisional yang disusun dengan bahan dasar kayu, bambu, dan juga balok.
Kalian dapat menemukan rumah adat ini pada tepian tebing sungai dengan kondisi terapung.
Untuk mencegah rumah terbawa arus air sungai, maka rumah adat ini dilengkapi dengan tiang-tiang disisi luarnya. Tiang-tiang tersebut dikaitkan dengan tiang lain yang tertanam kokoh di tebing sungai menggunakan tali dari rotan.
Rumah adat ini sebenarnya memiliki bentuk persegi panjang, tetapi karena perbedaan sisinya tidak terlalu jauh, sekilas rumah rakit terlihat seperti persegi empat. Jumlah ruangan yang terdapat didalam rumah rakit tidak terlalu banyak, serta fungsi-fungsinya pun dibuat sederhana.
Ada sebuah kebiasaan unik dari suku Palembang, khususnya para penghuni rumah rakit, yaitu untuk dapat menghampiri tetangganya, masyarakat setempat menggunakan kendaraan tradisional berupa perahu.
2. Rumah Adat Limas
Rumah adat Sumatera Selatan selanjutnya adalah rumah adat limas. Rumah adat ini merupakan salah satu rumah adat yang paling dikenal dari suku Palembang dibandingkan dengan jenis-jenis rumah suku Palembang lainnya. Istilah kata limas mempunyai arti yaitu lima emas atau lima dan emas. Lima disini diartikan memiliki hubungan erat dengan bentuk bagian atas rumah tersebut berupa persegi lima.
Sementara itu, pada bagian lantai atau dasar rumah, dibuat dalam susunan berundak. Bagian ini biasanya disebut dengan nama kekijing, jumlahnya ada 2, 3, atau 4 buah.
Kemudian dibagian tiang penyangga dasar rumah memiliki tinggi sekitar 1, 5 hingga 2 meter. Juga dilengkapi dengan tangga sebagai jalan menuju pintu masuk rumah.
Biasanya pada bagian ruangan di dalam rumah limas terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian depan yang sering disebut dengan garang, bagian tengah, dan juga bagian belakang.
Dibagian sekitar tangga bawah terdapat gentong (tempat) air yang berguna untuk mencuci kaki sebelum memasuki area rumah. Rumah ini jika dilihat akan nampak begitu besar, hal ini dikarenakan atapnya yang berbentuk persegi lima.
3. Rumah Adat Cara Gudang
Rumah tradisional suku Palembang yang terakhir adalah rumah adat cara gudang. Rumah adat ini mengadopsi konsep yang sama, yaitu menggunakan atap yang berbentuk limas. Sebab ukurannya yang terlihat besar, tetapi terkesan flat memiliki sisi panjang serta tidak memiliki berundak, sehingga rumah ini disebut cara gudang.
Bahan bangunan yang digunakan untuk membuat rumah adat ini biasanya menggunakan bahan yang sangat berkualitas. Sehingga bangunan dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah rusak seperti rumah-rumah adat yang menggunakan bahan kayu biasa.
Kayu-kayu yang digunakan pada rumah ini biasanya adalah kayu petanan, kayu tembesu, dan juga kayu unglen.
Penutup
Mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya berikan kepada kalian tentang jenis rumah adat Sumatera Selatan beserta nama dan penjelasannya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Jika kalian ingin mengetahui tentang rumah adat lainnya silahkan baca pada artikel ini.