Balaibahasajateng.web.id, Pengertian Strategi Pembelajaran : Contoh, Fungsi, jenis, Manfaat – Strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Pada strategi pembelajaran didalamnya juga mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.
Untuk lebih jelasnya, mari kita masuk pembahasan kita secara luasnya. Pada artikel ini akan saya jelaskan secara lengkap tentang pengertian, tujuan, macam-macam, dan contoh dari strategi pembelajaran.
Oke sobat langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.
Pengertian Strategi Pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaran berasal dari bahasa Latin yaitu, “Strategia” yang artinya seni penggunaan dalam meraih suatu tujuan. Pada awalnya, istilah ini sering di gunakan dalam dunia militer, tetapi sekarang istilah ini sudah digunakan dalam berbagai bidang salah satunya dalam pembelajaran.
Secara umum, pengertian strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau cara untuk mengajar yang bisa dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah utama sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat di capai atau sudah ditetapkan.
Namun, strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai rencana kegiatan yang di dalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan sumber daya atau kekuatan yang ada dalam suatu pembelajaran.
Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli
Selain dari pengertian secara umum diatas, terdapat juga beberapa pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli, antara lain:
- Frelberg dab Driscoll (1992)
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan dalam materi pelajaran pada berbagi tingkatan untuk siswa yang berbeda dalam lingkungan yang berbeda juga.
- Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977)
Berpendapat bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu cara mengorganisasikan isi pelajaran disebut sebagai struktur strategi, yang mengarah pada cara untuk membuat urutan dan mensistesi konsep, fakta, prosedur dan prinsip yang berkaitan.
- Kemp
Berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan para siswa, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.
- Gerlach dan Ely (1980)
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri dari sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada para siswa.
- Dick dan Carey (1985)
Mengungkapkan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar para siswa.
Fungsi Dan Tujuan Strategi Pembelajaran
Secara umum, fungsi dan tujuan dari strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Dapat menyediakan informasi atau bahan-bahan yang akan digunakan dalam belajar untuk menunjukan unjuk kerja.
- Dapat memberikan isi pembelajaran kepada para siswa atau pembelajar.
Baca Juga
Jenis Strategi Pembelajaran
Suatu strategi pembelajaran wajib dimiliki para pendidik dan calon pendidik, sebab strategi pembelajaran sangat menentukan pantas atau tidaknya menjadi seorang pendidik.
Sedangkan dalam proses pembelajaran membutuhkan berbagai keahlian, seni dan ilmu yang berguna untuk menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa sesuai dengan tujuan efesien dan efektif.
Strategi pembelajaran mempunyai berbagi macam bentuk antara lain:
1. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran dengan cara mengutamakan proses berpikir secara analitis dan kritis. Maksudnya, berpikir analitis dan kritis dalam mencari serta menemukan sendiri jawaban dari masalah yang di tanyakan.
Strategi ini di lakukan dengan cara tanya jawab antara siswa dan guru.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri ini, maka tujuan siswa akan lebih terbentuk. Sedangkan, strategi ini sangat mengutamakan pada pembangunan intelektual para siswa, perkembangan mental yang di pengarui oleh empat faktor antara lain:
- Social experience (pengalaman sosial).
- Maturation (pematangan).
- Physical experience (pengalaman fisik).
- Equilibration (seimbang).
2. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif adalah serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan para siswa dan kelompok tertentu, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Cara pembelajaran kooperatif ini menggunakan sistem pengelompokan ataupun tim kecil. Sekitar antara 4 hingga 6 orang yang sama-sama mempunyai latar belakang dalam kemampuan akademik, ras, ataupun jenis kelamin.
Namun, untuk sistem penilaiannya juga di lakukan terhadap kelompok. Oleh sebab itu, masing-masing kelompok mempunyai penghargaan ketika kelompok tersebut mempunyai prestasi sesuai yang tekah disyaratkan.
Dengan adanya penghargaan, maka kan menambah motivasi para siswa untuk lebih giat dalam belajar. Misalnya, strategi pembelajaran ekspositori.
3. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah suatu strategi pembelajaran dengan cara mengutamakan pada proses penyampaian ilmu atau materi yang dilakukan secara verbal oleh guru kepada para siswa, agar siswa dapat menguasai metari secara optimal.
Pengajar atau guru mempunyai peran yang sangat penting dan dominan dalam menyampaikan materi kepada para siswa. Sehingga jenis pembelajaran ini termasuk sebagai strategi pembelajaran yang berorientasi kepada pengajar atau guru.
Untuk dapat menggunakan strategi pengajaran jenis ini, maka para pendidik harus menyajikan dalam bentuk secara sistematik, rapi dan selengkap mungkin.
4. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang dapat membantu para pengajar atau guru antara situasi dunia nyata para siswa dengan materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
Tanpa disadari secara langsung, strategi pembelajaran kontekstual dapat mendorong siswa menjadikan hubungan antara kehidupan dengan pengetahuan dapat diterapkan dengan baik.
5. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan mengutamakan pada kemampuan berpikir yang dimiliki setiap siswa. Semua materi yang diberikan tidak di jelaskan begitu saja, tetapi para siswa akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep yang seharusnya dikuasai dengan proses dialogis secara terus-menerus dan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki para siswa.
Untuk strategi pembelajaran yang satu ini lebih menekankan pola berpikir, sehingga strategi pembelajaran ini lebih bersandar pada pengembangan kemampuan berpikir para siswa.
Para siswa akan di ajak berfikir melalui fakta ataupun pengalaman yang dijadikan sebagai bahan dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini harus diajarkan oleh guru atau pendidik kepada para siswa melalui makalah strategi pembelajaran.
6. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang berisi rangkaian aktivitas pembelajaran yang telah mengutamakan pada proses penyelesaian masalah yang telah dihadapi secara ilmiah.
Cara ini bersandar pada psikologi kognitif yang dapat terangkat dari anggapan bahwa belajar merupakan proses perubahan pada tingkah laku melalui pengalaman.
Belajar tidak hanya sekedar menghafal fakta atau ilmu saja. Tetapi belajar juga menjadi suatu proses interaksi yang dilakukan secara sadar antara lingkungan dengan individu.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, secara perlahan para siswa akan mulai berkembang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, dapat membuktikan bahwa perkembangan siswa terjadi melalui aspek afektif dan juga psikomotrik.
7. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah jenis strategi pembelajaran Portable Document Format (PDF) yang berhubungan pada value atau nilai yang tidak mudah diukur. Sebab dikarenakan menyangkut pada kesadaran diri seseorang yang telah tumbuh pada diri siswa.
Proses pembelajaran afektif dapat muncul pada kejadian perilaku, tetapi untuk dapat melakukan penilaian maka harus membutuhkan observasi dan ketelitian secara terus-menerus.
Baca Juga:
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Contoh Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran digunakan bukan hanya untuk memudahkan para siswa dalam menyerap ilmu dari materi yang diberikan para guru atau pengajar. Tetapi, strategi pembelajaran juga dapat menghilangkan rasa bosan yang ada di luar atau dalam kelas.
Dalam penyerapan ilmu pengetahuan, para siswa mempunyai daya serap yang tidak sama sebab itulah menggunakan strategi pembelajaran secara tepat sangat dibutuhkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari strategi pembelajaran, antara lain:
1. Setiap Siswa Berperan Sebagai Guru
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah guru membagikan kertas kepada para siswa, kemudian meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang pokok materi yang telah dipelajari.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat didiskusikan di dalam kelas. Setelah kertas tersebut di acak, kemudian dibagikan kembali kepada para siswa secara acak dan usahakan pertanyaannya tidak boleh kembali kepada dirinya sendiri.
Setelah itu guru dapat meminta para siswa untuk memahami terlebih dahulu kertas pertanyaan yang didapat masing-masing dan juga memikirkan jawabannya. Sebab hal ini akan menjadikan para siswa lebih percaya diri dan tidak takut salah.
Untuk mengembangkan proses diskusi, guru dapat meminta siswa lain untuk melakukan hal yang sama secara bergantian dan sesuai waktu yang disediakan.
2. Debat Aktif
Strategi pembelajaran dengan menggunakan debat aktif akan menjadi lebih tepat. Misalnya, dari debat aktif yaitu guru dapat membagi kelas menjadi dua kelompok, kemudian memberikan tugas kepada siswa dengan posisi pro dan kontra.
Guru dapat meminta pada setiap kelompok untuk menjadi wakil dan untuk 3 orang sebagai juru bicara dengan posisi duduk yang saling berhadapan. Pada setiap kelompok dapat mengeluarkan pandangannya secara bergantian. Kemudian juru bicara kembali ke kelompok masing-masing untuk meminta pendapat dalam mengatur strategi melakukan sanggahan pada kelompok lain.
Tujuan dari penggunaan strategi ini yaitu untuk melatih para siswa agar dapat mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan masalah secara kontroversial.
3. Mencari Informasi
Langkah yang dapat digunakan dalam strategi mencari informasi adalah dengan guru menyediakan referensi yang sesuai dengan topik pembelajaran. Kemudian, guru menyusun kompetensi dari topik melakukan identifikasi karakter dan membuat pertanyaan agar mendapat kompetensi tersebut.
Model cara seperti ini hanya dapat dilakukan pada kelas yang mempunyai kelompok kecil, yaitu maksimal 3 orang.
Guru akan memberikan tugas kepada para siswa untuk mencari informasi referensi atau bahan di internet atau di perpustakaan, inilah yang dimaksud dengan media pembelajaran. Tapi, guru juga harus dapat memastikan bahwa bahan atau materi referensi tersebut benar adanya.
Guru juga dapat membantu para siswa untuk membagi referensi kepada setiap siswa setelah itu hasil akan didiskusikan bersama dengan siswa yang ada di kelas tersebut.
4. Membaca Dengan Keras
Fokus para siswa akan lebih terasa saat membacakan teks atau tulisan dengan nada suara yang keras. Oleh karena itu, langkah membaca dengan keras dapat diterapkan, yang mana para guru dapat memilih teks yang menarik untuk dibaca dengan nada keras.
Contohnya seperti membaca teks manasik haji, sebaiknya guru membatasi teks yang tidak lebih dari 500 kata.
Guru dapat memberikan penjelasan tentang poin-poin tekad tersebut kepada para siswa secara singkat, lalu menjelaskan poin-pin kunci masalah pokok yang bisa diangkat. Ketika bacaan teks tersebut sedang berjalan, maka guru dapat menghentikan pada beberapa tempat yang bertujuan untuk menekankan poin tertentu.
Setelah selesai, guru dapat memberi pertanyaan atau contoh-contoh. Hal ini dapat menjadikan suasana kelas lebih terasa hidup dan tidak akan menimbulkan rasa bosan para siswa.
Baca juga: 20 Contoh Kalimat Ambigu
5. Bacaan Terbimbing
Strategi bacaan terbimbing yaitu strategi dengan menentukan bacaan yang akan di pelajari. Guru dapat membuat berbagai pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh para siswa. Boleh dengan skema atau bahan yang dapat diisi siswa dari bacaan yang sudah di pilih tadi.
Guru dapat membagikan bahan-bahan atau kisi-kisi kepada para siswa.
Tugas para siswa adalah untuk mempelajari bahan bacaan yang sudah diberikan dengan menggunakan kisi-kisi atau pertanyaan yang ada. Agar tidak menggunakan banyak waktu, maka bacaan terbimbing harus diberi batasan.
Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk membantu para siswa agar lebih mudah dan terfokus ketika memahami 1 materi pokok.
6. Menuliskan Pengalaman Secara Langsung
Penerapan strategi ini adalah dengan guru memilih jenis pengalaman yang inginkan untuk ditulis para siswa. Pengalaman yang dapat dipilih misalnya seperti peristiwa yang terjadi di masa lampau ataupun masa yang akan datang.
Tujuan dari penulisan pengalaman secara langsung adalah untuk penulisan reflektif. Guru juga harus dapat menjelaskan bahwa cara merefleksikan pengalaman sangat berharga dan menyenangkan.
Strategi ini akan berpengaruh secara dramatik dengan menulis sesuatu yang tidak jelas. Guru juga akan meminta para siswa untuk menuliskan pengalaman secara lengkap dan sebanyak mungkin sesuai yang mereka inginkan.
Ketika para siswa sudah menyelesaikan tugasnya, maka guru akan mengajak siswa untuk membacakan hasil tulisannya tentang refleksinya. Dengan hal ini, guru dapat mendiskusikan hasil dari pengalaman para siswa secara bersama-sama.
7. Bermain Peran
Langkah untuk menerapkan strategi ini adalah dengan cara menetapkan topik, misalnya konflik antar golongan,konflik perbedaan pendapat atau konflik interpersonal. Guru dapat memilih 2 siswa untuk maju ke depan dan memerankan karakter tertentu dalam durasi waktu sekitar 10 hingga 15 menit. Lalu guru dapat meminta kedua peserta didik untuk saling bertukar peran.
Ketika sudah dirasa cukup, maka guru dapat menghentikan perannya. Para siswa lain yang tidak maju ke depan, dapat diminta untuk mengamati kemudian menulis tanggapan mereka. Strategi bermain peran ini sangat mudah dan cocok untuk jenang pendidikan anak usia dini.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk menumbuhkan kepekaan siswa pada suatu permasalahan yang berhubungan dengan sosial.
8. Menggabungkan Dua Sampai Empat Kekuatan
Strategi menggabungkan dua hingga empat kekuatan ini bisa dilakukan dengan cara guru menetapkan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kompetensi dasar indikator tujuan belajar. Guru dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk dapat berpikir sejak mengenali permasalahan yang diberikan tersebut.
Para siswa dapat menulis pemecahan masalah atau jawaban yang dilakukan secara mandiri. Guru dapat melakukan pemeriksaan untuk hasil kerjanya. Guru juga dapat meminta kepada siswa untuk bekerja secara pasangan, yaitu 4 orang. Kemudian 4 orang tersebut melakukan diskusi untuk mencari jawaban yang terbaik.
Setelah semua selesai, guru dapat memberikan penjelasan atau solusi dari permasalahan yang sedang didiskusikan
Baca Juga: Metode Penulisan Makalah
Penutup
Mungkin hanya ini saja yang dapat saya jelaskan tentang pengertian strategi pembelajaran, tujuan, manfaat, macam-macam dan contoh dari strategi pembelajaran untuk sobat. Semoga dapat membantu dan juga menambah pengetahuan. Cukup sekian dan salam dari penulis.