Balaibahasajateng.web.id, Jenis Jenis Hujan dan gambarnya – Seperti yang Anda ketahui di Indoensia ada dua jenis musim, pasti sudah tahu dong dengan 2 jenis musim ini yap, betul 2 janis musim ini adalah musim hujan dan kemarau.
Dalam artikel sebelumnya kamu menyampaikan materi tentang jenis-jenis tanah, dalam artikel kali ini kami akan menyampaikan materi tentang hujan, mulai dari pengertian, proses terjadinya, jenis-jenis, manfaat sampai dampaknya.
Simak yuk penjelasan berikut ini.
Pengertian Hujan
Apa itu hujan?
Pengertian hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air yang berasal dari langit dan jatuh ke permukaan bumi yang mengakibatkan kondensasi. Hujan dapat diukur sebagai tinggi air yang ikut jatuh dipermukaan bumi dengan smelewati beberapa proses tertentu. (Alam 2011)
Hujan sangat perlu dengan adanya lapisan atmosfer supaya dapat memenuhi suhu diatas titik leleh es yang berdekatan dengan permukaan bumi.
Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer untuk menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasannya tiba di daratan. (Wikipedia 2014).
Pengertian hujan menurut KBBI adalah titik air yang berjatuhan dari uidara karena proses pendinginan.
Proses yang mungkin dalam mendorong udara untuk semakin jatuh sebelum menjelang hujan, ytiu proses pendinginan udara atau penambahan uap air ke dalam udara.
Virga adalah presipitasi yang jatuh ke permukaan bumi namun menguap senbelum mencapai daratan. Presipitasi ini terbentuk melalui tabrakan antara butir air dengan kristal es dan awan. Sehinga butiran hujan yang dihasilkan beragam ukurannya mulai dari pepat, mirip penekuk (butir besar), hingga bola kecil.
Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun pengertian hujan menurut para ahli anatara lain sebagai berikut:
- Lakitan
Menurut lakitan, hujan adalah usnsur fisik lingkungan yang sangat beragam, baik dari sudut pandang waktu ataupun tempat. Selain itu hujan juga memiliki faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum.
- BMKG
Adapun yang dimaksud dengan hujan menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), hujan adalah suatu bentuk dari presispitasi atau endapan dari cairan pada zat padat yang berasal dari proses kondensasi yang jatuh dari awan menuju permukaan bumi.
Namun tidak semua air hujan yang jatuh akan turun ke permukaan bumi, kerena sebagian akan menguap dan kering ketika jatuh melalaui udara kering.
Pengertian Curah Hujan
Semantara pengertian curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh selama periode waktu tertentu yang pengukurannya menggunakan satuan tinggi di atas permukaan tanah horizontal dan diasumsikan tidak terjadi infitrasi, run, off maupun evaporasi.
Definisi curah hujan secara lengkap atau yang sering disebut dengan presipitasi dapat diartikan dengan jumlah air hujan yang turun di wilayah tertentu dalam satuan waktu tertentu juga.
Jumlah curah hujan merupakan volume air yang terkumpul di permukaan bidang datar dalam suatu periode tertentu (harian, bulanan, atau pun tahunan).
Pengertian curah hujan dapat juga artikan dengan air hujan yang memiliki tingkat ketinggian tertentu yang terkumpul dalam suatu penakar hujan, tidak meresap, tidak mengalir dan tidak menyerap.
Proses Terjadinya Hujan
Setelah tahu tentang apa yang dimaksud dengan hujan, kemudian bagaimana proses terjadinya hujan yang sering kita alami, terkhusus lagi di Indonesia yang sering sekali mengalami masa musim penghujan.
Bagaimana proses terjadinya hujan itu?
Mari kita simak pembahasan berikut ini tentang proses terjadinya hujan.
Proses terjadinya hujan berawal dari sinar matahari yang membawa energi panas dan menyebabakan adanya proses evaporasi.
Dalam proses evaporasi ini, air yang barada di bumi meliputi laut, sungai, rawa, danau dan yang lainnya, akan menguap karena panas tersebut lalu menghasilkan uap-uap air.
Uap-uap air ini terangkat ke udara dan mengalami proses kondensasi.
Proses kondensasi uap air akan berubah menjadi embun yang diakibatkan oleh suhu di sekitar uap air lebih rendah dari pada titik embun air.
Adanya tekanan udara di langit menyebabakan pergerakan udara atau yang bisa kita kenal dengan angin. Angin akan membawa ke wilayah yang memiliki suhu rendah.
Awan-awan yang mengandung titik embun air tersebut kemudian berkumpul dan membentuk awan besar, sehingga warnanya menjadi kelabu.
Hal ini terjadi karena banyaknya partikel yang terbawa oleh angin.
Tetesan air hujan yang mengambun pada sekitar potongan mikroskopis yang disebut dengan inti kondensasi awan. Kondensasi ini berbentuk partikel debu, garam, asap, atau polusi.
Kondensasi awan berwarna cerah, seperti debu dan ganggang hijau menyebabakan hujan berwarna, dengan porsi yang kecil.
Adanya perbedaan tekanan udara di langit menyebabakan pergerakan udara atau yang bisa kita sebut dengan angin. Angin yang menggerakan awan dan membawa butiran-butiran air untuk menuju tampat yang lebih rendah.
Awan-awan rendah ini berkumpul dan bergabung menjadi awan besar yang berwarna kalabu nah, proses inilah yang disebut dengan koalensi.
Nah, oleh sebab itu sebelum terjadinya hujan awan pasti mendung dan berangin.
Tapi bagaimana bisa air di awan kemudian jatuh?
Ada 2 jawaban atas pertanyaan di atas, yaitu? jawaban yang pertama adalah kondisi awan sudah jenuh dan tidak bisa lagi menampung air.
Jawaban yang kedua adalah butiran hujan di awan tertarik dengan adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu butiran air jatuh dan menjadi hujan.
Nah seperti itulah proses terjadinya hujan.
Alat Pengukur Curah Hujan
Berdasarkan mekanismenya, alat pengukur hujan dapat dibagi menjadi dua kategori gologan.
Adapun dua kategori golongan dari alat pengukur curah hujan ini adalah:
- Penakar hujan tipe manual.
- Penakar hujan tipe otomatis (perekam).
Berikut ini penjelasan lebih detainya tentang alat pengukur hujan.
Alat Penakar Hujan Manual
Alat penakar hujan manual pada dasarnya hanya berupa container atau ember yang telah diketahui diameternya.
Pengukuran hujan dengan menggunakan alat ukur manual dapat dilakukan dengan cara air hujan yang tertampung dalam tempat penampungan air hujan tersebut diukur volumenya setiap interval waktu tertentu atau setiap peristiwa hujan.
Penakar Hujan Ombrometer Observation
Apa itu ombrometer? berikut ini penjelasannya.
Ombrometer adalah alat pengukur curah hujan yang umumnya dinamakan penakar hujan. Alat ini dipasang di tempat terbuka sehingga air hujan akan langsung diterima langsung dengan alat ini.
Satuan yang digunaka dalam alat ini adalah mm atau milimeter dan ketelitian terhadap pembacaan sampai dengan 0,1 mm.
Pembacaan dilakukan sekali sehari pada pukul 07.00 pada waktu pagi hari, alat pengukur ini terdapat juga versi manual.
Di Indoensia sendiri menggunakan sudah termasuk standar yang digunakan di Indonesia. Adapun kelebihan dari alat penakar hujan manual ini yaitu:
- Mudah untuk dipasang.
- Mudah untuk dioperasikan atau diaplikasikan.
- Pemeliharaan atau perawatannya juga mudah.
Namun juga ada kekurangan dari alat penakar curah hujan ini, diantaranya untuk jumlah curah hujan selama periode 24 jam, beresiko kerusakan gelas ukur, dan resiko kesalahan pembacaan dapat terjadi saat pembacaan permukaan dari tinggu air di gelas ukur sehingga hasilnya dapat berbeda.
Prinsip kerja dari alat penghitung curah hujan ini adalah:
- Ketika terjadi hujan, air akan masuk ke dalam corong penakar.
- Air yang masuk ke dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung penampung.
- Pada jam-jam tertentu pengamatan air hujan yang tertampung akan diukur dengan menggunakan gelas ukur.
- Apabila untuk jumlah curah hujan yang tertampung melebihi kapasitas gelas ukur, maka pengukuran dapat dilakukan beberapa kali sehingga air hujan yang tertampung dapat terukur semua sesaui yang direncanakan.
Alat Pengukur Hujan Otomatis
Adapun alat pengukur curah hujan otomatis adalah alat penakar hujan yang mekanisme pencatatan hujannya bersifat otomatis (perekam).
Dengan menggunakan alat bantu ini, pengukuran curah hujan tinggi maupun rendah selang beberapa waktu tertentu juga dapat di catat lamanya waktu hujan. Dengan demikian besarnya intensitas curah hujan dapat ditentukan.
Pada dasarnya alat pengukur hujan otomatis dan manual yang terdiri dari tiga komponen dasar yaitu:
- Corong.
- Bejana pengumpul.
- Alat ukur.
Dengan demikian besarnya intensitas curah hujan dapat ditentukan. Perbedaannya terletak pada komponen bejana dan alat ukur yang dibuat secara khusus.
Berikut ini alat pengukur hujan otomatis diantaranya:
1. Penakar Hujan Tipe Bendix
Penakar huja otomatis yang pertama dalam artikel ini yaitu tipe bendix yang dalam sekilas terlihat seperti tiang bendera namun ini merupakan salah satu penakar hujan otomatis diamana cara operasinya yang cukup simpel.
Cara kerja dari penakar curah hujan tipe bendix adalah:
- Alat ini bekerja dengan cara menimbang air hujan.
- Air hujan ditampung dalam timbangan yang sudah disediakan.
- Dengan melalui mekanis kerja dari imbangan ini akan di transfer melalui jarum petunjuk berpena.
- Maka akan diketahui curah hujan melalui penimbangan air yang ditansfer dari jarum ke dalam kertas pias.
2. Penakar Hujan Tipping Bucket
Pengukur hujan dengan tipping bucket cocok untuk akumulasi hujan yang berjumlah di atas 200 mm/jam.
Adapun prinsip kerja dari penakar hujan tipping bucket adalah:
- Air hujan akan masuk ke dalam corong penakar, yang kemudian akan mengalir ke dalam pengisian bicket.
- Dalam setiap air yang mask sebanyak 0,5 mm atau sejumlah 20 ml, maka bucket akan berjungkit dimana bucket yang satunya akan menerima air hujan yang masuk berikutnya.
- Pada waktu bucket berjungkit inilah pena akan menggores pias 0,5 skala 0,5 mm.
- Pena akan bergerak naik turun di atas pias.
- Dari goresan pena pada skala pias dapat diketahui jumlah curah hujannya.
3. Penakar Hujan Tipe Weighing Bucket
Jenis alat penakar ini terdiri atas corong penangkap air hujan yang ditempatkan diatas ember penampung air yang terletak diatas timbangan yang dilengkapi dengan alat pencatat otomatis.
Cara kerja dari alat penakar hujan ini adalah:
- Alat pencatat otomatis pada tibangan dihungkan dengan permukaan kertas grafik yeng tergulung di kaleng silinder.
- Setiap terjadinya hujan, air tertampung oleh corong akan dialirkan ke dalam ember yang berada di atas timbangan.
- Setiap ada penambahan air hujan ke dalam emeber dapat tercatat pada kertas grafik.
- Setiap periode waktu tertentu gulungan kertas dilepaskan untuk dianalisis.
4. Penakar Hujan Tipe Optical
Jenis penakar hujan yang terakhir adalah tipe optical memeiliki sensor untuk menangkap curuah hujan sehingga disebut juga dengan optical sensor.
Penakar hujan jenis ini dadapt bekerja dengan sensor lokal karena baru terekam ketika hujan baru mengenai sensor yang terpasang.
Berikut ini cara kerja dari penakar hujan tipe optical, yaitu:
- Tipe penakar hujan ini memeiliki beberapa saluran.
- Pada setiap saluran terdapat diode laser dan photoresistor detector untuk mendeteksi gambar yang terrekam oleh sensor.
- Ketika air telah terkumpul untuk membentuk singgle drop yang kemudian akan jatuh ke dalam batang laser.
- Sensor dapat diatur di angle yang tepat suapaya supaya bisa lengsung mendeteksi sepert lampu flash.
- Flash dari photodetector ini bisa dibaca dan dikirim ke recorder.
Itulah jenis-jenis alat pengukur curah hujan yang bisa dimanfaat untuk mencatata curah hujan berbagai wilayah di permukaan bumi.
Baca juga: Jenis Jenis Batuan
Jenis Jenis Hujan
Terdapat bermacam-macam jenis hujan yang pernah kita ketahui tanpa kita sadari. Namun secara umum terdapat 5 jenis hujan, diantaranya:
- Hujan Frontal.
- Hujan Orografis.
- Hujan Zenithal.
- Hujan Muson.
- Hujan Siklonal.
- Hujan Buatan.
Namun dari 5 jenis hujan di atas yang telak kami sebutkan, afa beberapa jenis hujan lainnya yang akan kami bahas.
Dari sekian banyaknya jenis hujan yang secara umum hujan yang paling sering muncul adalah 5 hujan tersebut.
Setelah tahu tentang penjelasan di atas, akan kami sambung kembali dalam pembahasan mengenai hujan.
Jenis Jenis Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya
Dalam ruang lingkup hujan. Seperti yang kita ketahui ada banyak sekali hujan yag mungkin bisa kita ketahui namuan tidak dari semua hujan ini kita ketahui jenis jenisnya.
Nah, berikut ini jenis jenis hujan.
1. Hujan Frontal
bbc.co.uk
Jenis-jenis hujanyang pertama dalam artikel ini adalah hujan frontal.
Hujan frontal adalah hujan yang sering terjadi atau hanya terjadi di daerah front, yang disebabakan oleh pertemuan antara dua massa udara yang memiliki tekanan suhu yang berbeda.
Massa udara panah atau lembab yang kemudian bertemu dengan massa udara dingin atau padat sehingga berkeondensasi dan terjadi hujan.
Awan dan jenis hujan yang dihasilkan oleh front udara bervariasi, tergantung dengan jenis front, faktor fisik lokal, dan kondisi udara.
Dalamilmu meteorologi, terdapat 3 jenis front udara, yaitu:
- Front hangat.
- Front dingin.
- Front occluded.
Berikut ini penjelasannya tentang jenis-jenis hujan frontal.
Front Hangat
Pada kausus jenis hujan front hangat ini, hujanyang sering terjadi cenderung ringan namun dalam rentang waktu, hujan ini terjadi cukup lama serta mencakup wilayah yang luas.
Hujan front hangat akan menyebabakan terbentuknya awan yang memeiliki radius yang cukup luas serta orientasinya menyebar ke wilayah samping. Awan awan yang terus muncul di front hangat pada umumnya, merupakan awan berjenis nimbostratus, altrostatus, dan awan dari keluarga comulus.
Front hangat yang sering dijumpai di daratan Eropa, terutama di Inggris dan Perancis utara.
Darisinilah kita bisa tahu bahwa nisa mengetahui stereotip bahwa Inggris sering mengalami hujan rintik-rintik.
Front Dingin
Front dingin akan menyebabakan terbentuknya awan cumulus seperti cumulonimbus yaitu awan yang berorientasi vertikal (menjulang ke atas).
Awan ini pada umunya memiliki warna gelap yang disebabkan oleh uap air dan butiran es. Pada kasus ini hujan front dingin akan terjadi dengan deras namun pada lokasi yang sempit dan dalam kurun waktu yang tidak lama.
Hujan pada front dingin umunya diiringi dengan badai guntur.
Front Macet (Occluded Front)
Front macet terjadi ketika front dingin mendahului front hangat sehingga udara hangat akan terjebak di antara dua massa udara udara dingin dan terpaksa untuk naik ke atas.
Terdapat dua jenis hujan front macet yang sudah diketahui oleh beberapa ilmuan, kedua jenis tersebur adalah:
- Cold occlusion, hujan ini dapat terjadi ketika udara yang sangat dingin dan mendorong meju udara dingin. Pada kasusu ini udara hangat dan udara dingin naik ke atas udara yang sangat dingin.
- Warm occlusioan, dapatterjadi ketika udara yang ingin mendorong maju uadar sangat dingin. Sama halnya dengan cold occlusion, udara hangat dan uadar dingin naik di atas udara yang snagt dingin.
Cuaca yang dapat diakibatkan oleh jenis hujan ini adalah hujan ringan dan hujan sedang, jarang untuk hujan front macet untuk menyebabakan hujan badai di wilayah yang dilewatinya.
2. Hujan Orografis
Jenis jenis hujan yang berikutnya adalah hujan orografis.
Hujan orografis atau orografi adalah hujan yang terjadi di wilayah pegunungan, udara yang mengandung aup air bergerak naik ke atas pegunungan, sehingga dapat terjadi penurunan suhu dan terkondensasi sehingga aka terjadi turun hujan di wilayah lereng gunung yang berhadapan dengan datangannya angin.
Secara umum hujan orografis adalah hujan yang terjadi ketika massa udara berada pada titik maik di atas gunung atau bentukan topografi pegunungan.
Hujan jenis ini sering ditemui oleh para pendaki gunung.
Hujan orografis dapat terjadi ketika udara yang mengandung banyak uap air, sehingga terdorong ke atas sebuah gunung dan mengalami pendinginan.
Pendinginan pada jenis hujan orografis ini disebabakan oleh lapse rate atmosfer.
Seiring dengan suhu udara yang semakin dingin , aup air mengalami kondensasi sehingga dapat terbentuk awan hujan.
Nah awan hujan inilah yang disebut dengan hujan orografis yang memiliki nama lain yaitu hujan relief.
Namun ketika hujan kembali ke permukaan atau bawah gunung, kandungan air yang ada dalam awan tersebut sudah hilang. Sehingga proses hujan ini hanya terjadi ketika udara naik ke atas permukaan gunung.
Fenomena inilah yang dapat menyebabakan angin font pada bagian gunung yang tidak mengarah kepada angin (leeward).
Jenis hujan orografis ini juga dapat menyebabkan fenomena rain shadow, apa rain shadow itu?
Rain shadow adalah rendahnya curah hujan pada wilayah leeward gunung.
3. Hujan Zenithal
Hujan zenithal, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan hujan zenith ini?
Dari sekian banyak jenis jenis hujan yang ada di dunia ini, perlu Anda ketahui salah satunya seperti hujan zenithal. Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi sebanyak dua kali dalam setahun dengan fenomena hujan yang sangat lebat dan disertai dengan sambaran guntur.
Hujan yang memiliki nama lain ekuatorial ini turun di wilayah yang memiliki iklim tropis atau yang garis khatulistiwa.
Adapun orang lain juga menganggap hujan jenis ini adalah hujan tengah hari.
Hujan zenithal ini juga disebut dengan hujan konvektif atau hujan orang mati, yang terjadi ketika didapati pemanasan yang tinggi terhadap permukaan bumi.
Pemanasan ini dapat mengakibatkan penguapan yang tinggi dan pemansan udara di bawanh lapisan troposfer, tepat diatas permukaan bumi.
Ketika udara berada dibawah panas, akan terjadi turbulensi kerana udara dibawah akan terdorong untuk pindah keatas, dan udara yang sebelumnya berada di atas maka akan berpindah ke bawah.
Hal ini dapat terjadi karena udara panas memiliki keirnganan dibandingkan dengan udara dingin.
Ketika udara panas tersebut naik ke atas atmosfer bumi, suhu uadara juga ikut berkurang sehingga terjadi proses kondensasi dan menghasilkan awan-awan kecil.
Dengan begitu arus konveksi yang memutar uap air dari udara panas ini akan bisa menyebabakan awan hujan tumbuh semakin besar.
Pada umumnya, awan yang terbentuk terlebih dahulu adalah awan konveksi, seperti awan culunolimbus dan awan cumulus.
Dengan demikian, hujan yang terjadi juga merupakan hujan deras yang berlangsung dengan badai.
4. Hujan Muson
Adapun jenis jenis hujan yang berikutnya adalah hujan muson.
Apa itu hujan muson?
Pengertian hujan muson adalah hujan yang sering terjadi oleh nagara Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Faktor utama yang dapat memicu kemunculan jenis hujan ini adalah angin muson yang mengikuti pergerakan gerak semu matahari.
Angin muson yang membawa uap air, dapat menimbulka curah hujan meningkat pada daerah yang menjadi jalur lintasnya.
Namun angin muson juga memiliki kadar uap air yang rendah, yang dapat mengakibatkan musim kering pada wilayah yang juga dilaluinya.
Selain itu angin muson juga sering terhalang oleh adanya dataran tinggi, yang menyebabkan angin fonh dan juga orografis yang bisa menimbulkan beberada kewaspadaan terhadap wilayah sekitar.
5. Hujan Siklonal
Hujan siklonal adalah salah satu jenis hujan.
Hujan siklonal adalah hujan yang dapat terjadi karena ada sebab naiknya udara panas dari permukaan bumi yang disertai dengan adanya angin yag berputar-putar dalam titik tertentu.
Jenis hujan siklonal hanya dapat terjadi di daerah yang berada pada garis katulistiwa.
Hal ini dapat terjadi karena adanya pertemuan angin pasat tenggara.
Ciri yang paling identik dengan hujan siklonal yaitu bisa dilihat dengan mendung gelap pekat secara mendadak dan menghasilkan guyuran hujan yang sangat deras.
6. Hujan Buatan
Hujan buatan adalah fenomena hujan yang muncul belakangan ini pada komunitas sains, pertanian dan tata negara. Hujan buatan juga merupakan upaya dalam mengkondisikan awan supaya dapat menurunkan hujan.
Kebanyakan orang mengatakan istilah hujan buatan adalah hujan yeng sengaja dibuat oleh manusia. Pada dasarnya hujan buatan adalah bukan pembuatan hujan pada alam yang sebenarnya, namun pembuatan percepatan pada proses fisika yang telah terjadi pada awan supaya hujan dapat turun.
Hujan bauatan terjadi ketika menggunakan garam, perak iodida atau senyawa aktif lainya higroskopis.
Salah satu keuntungan yang diadapat dari salah ssatu jenis hujan ini, pada umunya dilakukan karena suatu wilayah yang telah mengalami musim kemarau yang panjang, yang dapat megancam sistem perekonomian apabila tidak segera disuplai.
Jenis jenis hujan yang lainnya yang juga penting untuk dipelajari.
Jenis Jenis Hujan Berdasarkan Ukuran Butirnya / Partikel
Selain jenis jenis hujan diatas masih ada 3 jenis hujan yang lain, namun jarang terjadi. Tapi dalam belajar sesuatu memang tidak ada batasannya, asal ada sumber yang bagus dan jelas.
Nah berikut ini 3 jenis hujan:
- Hujan Asam.
- Hujan Virga.
- Hujan Es.
- Hujan Salju.
- Hujan Deras.
- Hujan Gerimis.
Berikut ini penjelasan lanjutnya.
6. Hujan Asam
Hujan asam adalah segala jenis hujan yang memiliki pH rendah. Hujan ini memiliki ion hidrogen dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga membuat butiran air bersifat asam.
Hujan asam dapat terbentuk karena adanya kandungan sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (Nox) yang berada di atas atmosfer.
Meskipun manusia sudah berupaya banyak dalam mengurangi emisi gas ini, namun hujan asam tetap dapat terjadi karena kedua gas ini alami yang berasal dari alam sendiri.
Karena sifatnya yang asam, air hujan ini memiliki dampak yang buruk terhadap manusia, tumbuhan serta struktur bangunan.
Kadar asam yang ada pada hujan ini membawa dampak buruk terhadap struktur manusia yang seperti pada besi dan baja.
7. Hujan Virga
Hujan virga adalah fenomena dimana jatuhnya titk-titik air ke dalam permukaan bumi dan biasa kita lihat sehari-hari.
Jenis hujan virga ini dapat terjadi atau terbentuk karena ketika hujan turun dari awan yang tinggi ke bawah udara yang sangat kering dan suhu udara yang tinggi ke bawah.
Hujan ini sering dijumpai pada wilayah gurun, seperti Amerika Barat.
8. Hujan Es
Jenis jenis hujan yang terakhir dalam artikel ini adalah hujan es.
Adapun istilah dalam hujan es dalam ilmu meteorologi disebut dengan hail. Hujan es adalah presispitasi yang terdiri atas bola-bola es, dimana salah satu proses dalam pembentukannya melalui kondensasi uap air lewat pendinginan yang berada di lapisan atmosfer yang berada di atas level beku.
Walapun hujan es turun ke permukaan bumi belum pasti akan menjadi air, seperti hanya jenis-jenis hujan es ini yang bisa kita ketahui seperti:
- Freezing rain.
- Sleet.
- Hail.
- Salju (snow).
Hujan Salju
Hujan salju adalah fenomena hujan yang terdiri atas benda padat yang terbuat dari air secara alami yang membeku dan bisa kita sebut dengan es.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa hujan salju adalah hujan yang menjatuhkan butiran-butiran kristal es dengan suhu yang mencapai 0 derajat.
Biasanya hujan salju akan turun ketika musim dingin muncul, namun hujan salju hanya akan turun di beberapa negara non tropis.
Hujan salju juga tidak datang setiap waktu, namun hunya datang ketika musim dingin datang. Keberlangsungan atau lama dalam terjadinya hujan salju ini juga beragam.
Hujan Deras
Hujan yang dapat menjatuhkan partikel butiran air yang memiliki ukuran lebih dari 7,0.
Hujan Gerimis
Hujan gerimis merupakan fenomena terjadinya hujan yang dapat menjatuhkan air yang memiliki diamter lebih kecil dari 0,5.
Jenis Jenis Hujan Berdasarkan Curahnya
Adapun jenis jenis hujan berdasarkan curahnya ada 3 yaitu:
- Hujan Sangat Lebat, pada umunya hujan yang sangat lebat ii memiliki rata-rata curah hujan atau jumlah air yang lebih besar dalam mencapai 100 mm perhari.
- Hujan Lebat, jenis hujan yang mempunyai jumlah curah hujan sekitar 50 mm sampai 100 mm perhari.
- Hujan Sedang, Merupakan hujan dengan jumlah curah hujan atau jumlah air yang berkisar 20 mm sampai 50 mm.
Nah, itulah beberapa jenis jenis hujan dan contohnya.
Manfaat Hujan Bagi Kehidupan
Apa manfaat hujan
Nah, setelah faham betul dengan jenis-jenis hujan yang kami sampaikan diatas, adapun manfaat hujan bagi kehidupan manusia di bumi ini adalah, diantaranya:
- Air hujan yang memiliki sifat bahagia.
- Air hujan dapat dimanfaatkan sebagai pendorong perekonomian yang dibutuhkan oleh manusia.
- Manfaat air hujan yang dapat mendukung dalam proses kesuksesan para petani.
- Air hujan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga enrgi listrik.
- Air hujan untuk sumber perikanan.
- Air hujan yang menyirami lingkungan.
- Air hujan yang dapat menjaga kelangsungan hidup di wialyah huta.
- Air hujan sebagai sumber air cadangan tanah di silayah tasik.
- Air hujan sebagai sumber yang dapat mengurangi erosi tanah,
- Air hujan melindungi lingkungan alam yang ada.
- Dapat dimanfaatkan sebagai kecantikan.
- Air hujan sebagai pengatur kondisi udara untuk manusia.
- Air hujan sebagai air minum.
- Sebagai obat.
Nah mungkin itulah beberapa manfaat dari hujan.
Baca juga: Jenis Pisces Lengkap Ada Contoh dan Ciri Ciri
Dampak Adanya Hujan
Adapun dampak buruk atau negatif dari hujan yang datang turun dengan besar pada sebuah daerah dapat merusak, yakni meluaonya air sungai yang menyebabkan banjir.
Hujan juga dapat menjadi penyebab utama adanya bencana alam tanah longsor sebagai akibat dari erosi tanah pada lapisan kerak bumi.
Selain dampak dari alam, semua bancana yang bersal dari alam, tidak ada orang yang tahu.
Semua memang sudah menjadi tekdir dan kita sebagai manusia juga harus menjaga dan merawatnya.
Itulah dampak negatif dengan adanya hujan.
Mungkin cukup sekian pembahasan materi tentang jenis jenis hujan beserta gambar dan penjelasannya yang dapat kami sampaikan.