Balaibahasajateng, Biografi Sutan Sjahrir – Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 5 Maret 1909. Sutan Sjahrir merupakan seorang pelopor dan tokoh terpelajar Indonesia yang juga merupakan seorang pemimpin revolusioner kemerdekaan Indonesia.
Biografi Sutan Sjahrir
Nama | Sutan Sjahrir |
---|---|
Tanggal Lahir | 5 Maret 1909 |
Tempat Lahir | Padang Panjang, Sumatra Barat |
Tanggal Meninggal | 9 April 1966 |
Pendidikan | Universitas Amsterdam, Belanda |
Universitas Leiden, Belanda | |
Orang Tua | Ayah: Sutan Mahmudsyah |
Ibu: Sitti Rohana | |
Pasangan | Maria Johanna Duchateau, pernikahan pada 10 April 1932 |
Siti Wahjunah, pernikahan pada 20 Oktober 1951 | |
Anak | Kriya Arsyah dan Siti Rabyah Parvati |
Jabatan | Perdana Menteri Indonesia ke-1 (1945-1947) |
Menteri Luar Negeri Indonesia pertama (1945-1947) | |
Anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) (1945) | |
Ketua PNI (Partai Nasional Indonesia) (1931-1933) | |
Anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) (1945) |
Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri pertama Indonesia di tahun 1945, setelah karirnya sebagai kunci dari pengatur nasionalis Indonesia di tahun 1930an dan 1940an.
Sutan Sjahrir lahir di keluarga Minangkabau dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan kepala jaksa umum di Medan dan penasehat bagi Sultan Deli.
Saudara tiri perempuannya Siti Rohana merupakan seorang advokat pendidikan bagi perempuan dan seorang jurnalis dengan surat kabar perempuan pertama di Sumatera.
Sutan Sjahrir mengenyam pendidikan ELS dan juga MULO di Medan dan melanjutkan pendidikan AMS pada tahun 1926 di Bandung. Di Bandung, Sutan Sjahrir juga menjadi salah satu pendiri People University, berjuang melawan buta huruf dan mengumpulkan uang untuk pertunjukan permainan patriot di Priangan.
Meskipun Sutan Sjahrir merupakan satu dari politikus-politikus Indonesia yang paling signifikan pada masa itu, Sutan Sjahrir tidak menggunakan politik untuk tujuan pekerjaan dan atau kepentingan melainkan masuk dunia politik dikarenakan rasa tanggung jawab dan tugas untuk negaranya dan kesesuaian serta komitmen untuk idealisme demokrasinya.
Digambarkan sebagai sebuah intelektualitas dan Sutan Sjahrir memiliki pendidikan di hati dan semangatnya. Sutan Sjahrir pernah mengatakan bahwa saya benar – benar menemukan mengajar merupakan pekerjaan terhebat, untuk menolong anak – anak muda dalam membentuk diri mereka sendiri merupakan satu dari tugas paling mulia yang ada di dalam kehidupan.
Sutan Sjahrir merupakan seorang rekan dari negarawan Mohammad Hatta yang merupakan salah satu pemimpin utama dari revolusi Indonesia dan pemimpin pertahanan rahasia Indonesia selama penjajahan Jepang.
Ketika Muhammad Hatta berumur 50 tahun hubungannya dengan Soekarno memburuk, Sutan Sjahrir menjadi sasaran. Di tahun 1962, Sutan Sjahrir dipenjara dengan tuduhan konspirasi dugaan keras atas sesuatu yang tidak dia lakukan dan Sutan Sjahrir tidak pernah dilakukan pemeriksaan pengadilan.
Selama penahan Sutan Sjahrir menderita tekanan darah tinggi dan di tahun 1965 Sutan Sjahrir memiliki penyakit stroke, kehilangan suaranya. Sutan Sjahrir dikirim ke Zurich, Switzerland untuk perawatan dan meninggal dalam penjara di sana pada tahun 1966. Nama Sutan Sjahrir tercemar dan dihapus dari buku bacaan Indonesia oleh pemerintahan Masa Orde baru.
Meskipun revolusi melawan kolonialisme Belanda, kecerdasan Sutan Sjahrir diakui oleh musuh dalam hal ini Belanda dan Sutan Sjahrir masih dihormati di Belanda. Setelah kematiaannya di tahun 1966, mantan perdana menteri Belanda Profesor Schermerhon memperingati Sutan Sjahrir di dalam sebuah siaran public di radio nasional, menyebutnya seorang pejuang politik yang mulia dengan ideal yang tinggi dan mengekspresikan harapan bahwa di akan diakui oleh generasi berikutnya di Indonesia.
Di abad 21 ini pustaka Sutan Sjahrir di Indonesia diperbaiki di depan umum. Pada tahun 2009, menteri luar negeri Hassan Wirajuda mengatakan bahwa Sutan Sjahrir merupakan seorang pemikir, bapak pendiri, pemimpin kemanusiaan dan negarawan. Sutan Sjahrir seharusnya menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia.
Pemikirannya, gagasannya dan semangatnya masih dirasakan sampai sekarang seperti kita menghadapi tantangan global dalam demokrasi dan ekonomi.
Baca juga: Biografi KH. Ahmad Dahlan: Pendiri Muhammadiyah yang Juga Seorang Penulis!
Penutup
Sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Sutan Sjahrir memberikan banyak kontribusi bagi bangsa dan negara. Selama hidupnya, ia telah terlibat dalam berbagai gerakan nasional dan politik, termasuk sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama pada masa kemerdekaan. Kehadirannya sebagai seorang intelektual dan pemikir kritis juga sangat dibutuhkan dalam membentuk arah dan visi negara.
Melalui biografi Sutan Sjahrir, kita dapat mengenal sosok yang cerdas, berani, dan tegas dalam mengambil keputusan demi kepentingan bangsa. Kiprahnya di bidang politik, akademik, dan sosial sangat inspiratif untuk diikuti dan dicontoh, terutama bagi generasi muda Indonesia yang ingin turut berkontribusi dalam membangun negeri.
Harapan kami, semoga semangat dan tekad yang dimiliki oleh Sutan Sjahrir dapat terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda Indonesia untuk berjuang dengan sepenuh hati demi kemajuan dan keberhasilan bangsa. Semoga perjuangan dan kontribusinya selama hidupnya dapat terus dikenang dan diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia.