Horizon Tanah: Pengertian, Definisi, Lapisan dan Teknik Identifikasi

horizon tanah adalah
sumber: https://4.bp.blogspot.com/-Byhq_GgzghM/WZb6G61N00I/AAAAAAAAE9w/67d5L8560TodYAZsnfvRCeR3-4CujzuqACLcBGAs/s1600/horizon%2Btanah.jpg

Balaibahasajateng, Horizon Tanah: Pengertian, Definisi, Lapisan dan Teknik Identifikasi – Pada pembahasan kali ini, kami akan sedikit mengulas bagaimana itu horizon tanah. Bagi sobat yang membutuhkan materinya silahkan bisa simak berikut ini.

Pengertian Horizon Tanah

Horizon tanah adalah lapisan tanah yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang berbeda dengan lapisan tanah yang lain. Horizon tanah biasanya terbentuk oleh proses alamiah yang melibatkan pengendapan bahan organik dan mineral, pergerakan air, dan pengaruh dari faktor lingkungan seperti iklim, topografi, dan jenis batuan induk.

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), horizon tanah didefinisikan sebagai lapisan-lapisan yang dapat dibedakan dalam profil tanah yang dibentuk oleh faktor-faktor lingkungan selama berabad-abad. Lapisan-lapisan ini dibedakan berdasarkan warna, struktur, konsistensi, dan komposisi kimia. Horizon tanah berbeda-beda dalam ketebalan, baik dalam hal bahan organik maupun mineral.

Lihat Juga: Jenis-jenis Bahan Organik Basah dan Contohnya

Definisi Horizon Tanah

Horison tanah berbeda dengan lapisan tanah, terutama pada proses pembentukannya.

Pada horison tanah proses terbentuknya karena proses perkembangan tanah sementara pada lapisan tanah terbentuk oleh proses pengendapan tanah karena tenaga geomorfik.

Horizon tanah juga terdiri dari lapisan, dan jika diurutkan dari permukaan hingga ke bawah permukaan maka akan mengikuti logika pembentukan tanah.

Hal ini termasuk oleh berbagai proses translokasi, transformasi, penambahan dan pengurangan atas senyawa kimia dan partikel tanah.

Sedangkan untuk urutan perlapisan tanah mengikuti logika pengendapan material batuan yang tergantung dengan tenaga geomorfik yang mengendapkannya.

Sebagai contohnya adalah terbentuknya lapisan tanah oleh hasil pengendapan air maka akan mempunyai urutan material paling kasar berada di lapisan bawah dan material halus ada di lapisan atas.

Menurut Soil Science Society of America, Tanah adalah material mineral yang tidak terkonsolidasi pada permukaan bumi yang berfungsi sebagai media bagi pertumbuhan tumbuhan darat.

Tanah memiliki banyak jenis tanah, mulai dari tanah di gurun pasir, rawa-rawa, tanah di delta, hingga tanah di puncak gunung bersalju.

Sedangkan faktor utama pembentuk tanah dapat berupa iklim, topografi, makhluk hidup, dan waktu.

Proses pembentukan tanah sendiri merupakan interaksi langsung dari faktor-faktor pembentuk tanah tersebut sehingga hasilnya adalah tanah yang terdiri atas beberapa lapisan dengan karakteristik tertentu.

Lapisan Horizon Tanah

Pada akhirnya lapisan-lapisan tanah inilah yang disebut horizon tanah. Terdapat berbagai macam horizon tanah, sebagai berikut penjelasanya:

  1. Horizon O: Jenis ini terdiri dari berbagai material organik seperti sisa dedaunan serta bangkai hewan maupun tumbuhan. Horizon O ini biasanya terdapat di permukaan tanah paling atas tapi juga dapat terkubur.
  2. Horizon A: Jenis ini terdiri dari topsoil yaitu materi organik berwarna gelap yang bercampur dengan butiran mineral akibat aktivitas organisme. Pada partikel yang lebih halus akan mudah larut dan terbawa ke lapisan bawah.
  3. Horizon E: Jenis ini terdiri dari lapisan di bawah permukaan yang telah kehilangan sebagian besar kandungan mineralnya. Pada lapisan jenis ini sering melekat pada jenis Horizon A atau menggantikan lapisan tersebut.
  4. Horizon B: Jenis ini terdiri dari partikel dan liat yang tercuci oleh Horizon E yang terakumulasi. Pada lapisan ini hanya terdapat sedikit material organik.
  5. Horizon C: Jenis ini merupakan lapisan tanah paling bawah yang terdiri dari bahan induk tanah seperti batuan dasar atau sedimen yang belum padat.
  6. Horizon D atau R: Jenis ini menjadi dasar tanah yang terdiri dari batuan yang sangat padat, pejal dan belum mengalami pelapukan.

Dengan mengetahui kelengkapan dan penyebaran horizon tanah, maka kita akan mengetahui pencirian dari tingkat perkembangan dan umur tanah.

Hal ini karena pembentukna lapisan tanah membutuhkan kurun waktu tertentu dan usia pembentukan dapat diketahui dari mempelajari lapisan-lapisanya.

Semakin banyak, lengkap dan majemuk suatu horizon tanah maka akan semakin baik dan tua usia tanah tersebut.

Sedangkan untuk warna pada tanah dapat mencerminkan kondisi aerob atau anaerob tanah.

Jika warna tanah terang, maka menandakan kondisi aerob, jika warna tanah kelabu, maka menandakan kondisi anaerob.

Baca Artikel Lainnya : Pengertian Tanah Gambut beserta Jenisnya

Selain itu, jika tanah berwarna hitam maka menandakan tingkat unsur organik yang tinggi, walaupun ini juga tergantung kondisi penyebab warna tersebut. Namun setidaknya, dengan warna kita dapat mengetahui kesuburan pada tanah.

Teknik Identifikasi Horizon Tanah

Teknik identifikasi horizon tanah melibatkan pengamatan dan analisis karakteristik fisik dan kimia dari lapisan-lapisan tanah. Teknik ini penting untuk memahami sifat dan kualitas tanah, yang pada akhirnya akan membantu dalam menentukan jenis tanaman atau tanah yang paling cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Beberapa teknik identifikasi horizon tanah yang umum digunakan antara lain:

  1. Pengamatan lapangan: Teknik ini melibatkan pengamatan langsung di lapangan menggunakan indera penglihatan, perabaan, dan penciuman. Karakteristik fisik seperti warna, struktur, dan konsistensi, serta karakteristik kimia seperti pH dan kandungan bahan organik dapat diidentifikasi melalui pengamatan lapangan.
  2. Analisis laboratorium: Teknik ini melibatkan analisis fisik dan kimia dari sampel tanah yang diambil dari berbagai horizon tanah. Beberapa parameter yang dapat diukur melalui analisis laboratorium antara lain kadar air, kandungan bahan organik, kandungan unsur hara, dan keasaman tanah.
  3. Penggunaan alat bantu: Beberapa alat bantu seperti penetrometer, auger, dan soil color chart dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi horizon tanah. Penetrometer digunakan untuk mengukur kepadatan tanah, sedangkan auger digunakan untuk mengambil sampel tanah secara vertikal. Soil color chart digunakan untuk mengukur warna tanah secara kuantitatif.

Dalam melakukan identifikasi horizon tanah, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan seperti iklim, topografi, dan jenis batuan induk. Keterampilan dan pengalaman dalam identifikasi horizon tanah juga sangat diperlukan untuk menghasilkan hasil identifikasi yang akurat dan konsisten.

Baca juga: Teknik dan Jenis Konservasi Tanah dengan Metode Vegetatif

Penutup

Horizon tanah merupakan lapisan-lapisan tanah yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang berbeda-beda. Pembentukan horizon tanah melibatkan proses alamiah yang melibatkan pengendapan bahan organik dan mineral, pergerakan air, dan pengaruh dari faktor lingkungan seperti iklim, topografi, dan jenis batuan induk.

Teknik identifikasi horizon tanah sangat penting dalam memahami sifat dan kualitas tanah serta menentukan jenis tanaman atau tanah yang paling cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Dengan memahami karakteristik horizon tanah, kita dapat mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel tentang horizon tanah ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami karakteristik dan pentingnya identifikasi horizon tanah. Jangan lupa untuk terus mempelajari tentang tanah dan lingkungan agar kita dapat menjaga dan mengelola sumber daya alam dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *