Balaibahasajateng.web.id, 20 Contoh Hewan Ovovivipar, Ciri-ciri dan Gambar – Sebelum kita masuk dalam pembahasan contoh dari hewan opovivipar, apakah kalian sudah mengerti dari pengertian hewan ovovivipar itu? Jika kalian masih belum mengerti tentang pengertiannya, disini akan sedikit saya bahasa tentang pengertian dari hewan ovovivipar.
Jika keterangan yang saya berikan di bawah ini ada kurang atau terdapat kekeliruan, maklum namanya juga manusia biasa, hehe.
Oke langsung saja tidak usah lama-lama, mari kita simak pembahasannya di bawah ini.
Apakah Hewan Ovovivipar itu?
Dalam perkembangan hewan sendiri terdapat 3 jenis perkembangbiakan, yaitu secara vivipar, ovipar, dan ovovivivar. Nah, pada artikel ini akan membahas secara lengkap dari perkembangan hewan ovovivipar.
Secara umumnya, jenis hewan ovovivipar adalah jenis hewan yang cara perkembang biakannya menggunakan dua cara, yaitu bertelur (ovipar) dan melahirkan (vivipar). Jadi secara singkatnya ovovivipar adalah hewan yang cara berkembang biaknya dengan cara bertelur dan beranak atau melahirkan.
Embrio pada hewan ovovivipar umumnya berkembang di dalam telur. Namun, telur masih akan tetap berkembang di dalam tubuh induknya hingga telur tersebut siap untuk menetas.
Ketika telur sudah berhasil menetas, maka individu atau anaknya akan keluar dari tubuh sang induk. Jika kita amati, ciri khas yang dimiliki oleh hewan ovovivipar adalah embrio yang tumbuh dan berkembang berada di dalam tubuh sang induk.
Embrio akan mendapatkan cadangan makanan dari dalam telur itu sendiri, dan bukan dari tubuh induknya. Kebanyakan hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara ovovivipar adalah hewan ular.
Ciri-Ciri Hewan Ovovivipar
Sebelum kita masuk dalam pembahasan contoh hewan ovovivipar, maka kita juga harus mengerti dulu ciri-ciri jenis hewan ini.
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa ciri khusus pada hewan ovovivipar adalah pada cara berkembangbiak dengan bertelur dan beranak. Tapi selain ciri khusus tersebut, ada juga ciri-ciri lain sebagai berikut:
- Proses pembuahan hewan ovovivipar mulai dari menjadi telur hingga menetas terjadi di dalam tubuh sang induk, kemudian akan dikeluarkan menjadi anak.
- Proses reproduksi terjadi secara generatif atau secara seksual. Dari proses reproduksi secara generatif atau seksual tersebut akan menghasilkan sebuah zigot. Kemudian zigot dari betina akan bertemu dengan sperma jantan di dalam ovum betina.
- Masa pertumbuhan embrio pada hewan ovovivipar tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di dalam tubuh induknya. Sedangkan waktu yang akan dibutuhkan oleh individu baru tergantung pada lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan karena telur hewan ovovivipar sudah keluar dari tubuh sang induk.
Baca Juga: Contoh Hewan Karnivora
Contoh Hewan Ovovivipar
Berikut ini akan saya berikan 20 contoh hewan ovovivipar beserta gambarnya untuk lebih mudah kalian pahami.
Ikan Hiu
Contoh hewan ovovivipar yang pertama adalah ikan hiu. Hiu merupakan predator laut yang paling ganas dan sangat ditakuti oleh sebagian besar ikan yang berada di ekosistem laut. Hal ini disebabkan oleh ikan hiu yang dapat memangsa ikan-ikan yang bentuk tubuhnya lebih kecil darinya.
Untuk cara perkembangbiakan ikan hiu adalah dengan menyimpan telur di dalam tubuhnya. Telur tersebut merupakan hasil dari pembuahan yang terjadi di dalam ikan tersebut.
Perkembangbiakan ikan hiu hampir sama dengan ikan pari. Namun masih belum ada informasi yang terpercaya tentang seberapa lama waktu yang dibutuhkan ikan hiu untuk mengandung anak-anaknya.
Dalam masa satu kali kehamilan,ikan hiu akan menghasilkan 5 hingga 20 calon anak.
Ikan Pari
Ikan pari juga termasuk ke dalam contoh hewan ovovivipar sama seperti ikan hiu. Ikan pari merupakan salah satu spesies terbesar di dunia, lebar ukuran tubuhnya dari ujung sirip hingga ujung sirip lainnya dapat mencapai 7 meter.
Dalam proses perkembangbiakan, ikan pari jantan dan betina akan melakukan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan sebuah telur. Kemudian telur-telut tersebut tidak akan secara langsung dikeluarkan dan dibiarkan mentas begitu saja.
Namun, telur tersebut akan disimpan di dalam tubuh yang sang induk, hingga embrionya tumbuh dan berkembang dalam kandungan titik yang optimal. Ketika sudah mencapai titik optimal, barulah telur-telur tersebut akan dikeluarkan dari dalam perut sang induk.
Ada satu hal yang unik dari ikan pari ini, yakni pada tahap pembuahannya, mereka hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat hanya sekitar 90 detik saja. Sedangkan untuk masa kehamilannya, ikan pari membutuhkan waktu sekitar 9-12 bulan.
Dalam satu kali masa kehamilan, ikan pari dapat menghasilkan 5-9 calon anak.
Ikan Guppy
Ikan guppy juga termasuk contoh hewan ovovivipar yang proses perkembang biak dengan cara bertelur dan beranak. Ikan guppy merupakan salah satu spesies ikan tawar yang paling terkenal di dunia.
Ikan guppy sangat mudah untuk menyesuaikan diri dan cepat untuk berkembangbiak. Di berbagai tempat kawasan Indonesia, ikan ini telah menjadi ikan liar yang memenuhi parit-parit dan juga selokan.
Ikan ini dapat berkembang biak dengan waktu sekitar 21 hingga 30 hari tergantung dengan suhu air yang digunakan. Setiap indukan ikan guppy, dapat menghasilkan antara 10 hingga 100 ekor benih atau calon akan setiap priodenya.
Namun, banyak juga ikan guppy yang mengalami kematian karena benih atau calon anak sangat rentan terhadap suhu air ataupun lingkungannya. Lingkungan yang tidak pas dengan benih tersebutlah yang akan menjadi penyebab banyaknya benih mengalami kematian.
Bunglon
Bunglon juga termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara berletur dan beranak. Namun tidak semua jenis bunglon berkembang biak secara ovovivipar, ada juga bunglon yang berkembang biak dengan cara langsung mengeluarkan telurnya.
Untuk jenis bunglon yang berkembang biak dengan cara ovovivipar akan menyimpan telur didalam tubuh sang induk. Kemudian induk akan melahirkan bayi bunglon, yang mana akan menetas di kemudian hari.
Bunglon memang termasuk jenis hewan yang unik, sebab mereka dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan bidang yang ditempatinya.
Bunglon dapat kita jumpai dengan mudah didalam semak-semak dan pohon-pohon peneduh yang berada di kebun dan pekarangan. Makanan dari bunglon adalah macam-macam serangga, mulai dari kupu-kupu, capung, lalat, dan lain-lain.
Bunglon memerlukan jangka waktu sekitar 5 hingga 6 minggu untuk proses penetasan.
Iguana
Iguana merupakan jenis hewan yang masih satu marga dengan kadal di daerah tropis Amerika Tengah, Amerika Selatan dan kepulauan Karibia. Kadal-kadal tersebut pertama kali di deskripsikan oleh seorang ahli hewan berkebangsaan Austria, yaitu Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768.
Dalam proses berkembang biak, iguana dewasa yang sehat mungkin dapat memulai bertelur bahkan tanpa adanya iguana jantan yang membuahi telur. Pada umumnya, iguana hijau betina menjadi dewasa ketika umur mereka sekitar dua atau empat tahun. Ketika saat inilah, folikel mulai berkembang di dalam ovarium.
Setiap folikel iguana terdiri dari telur-telur kecil.
Jenis iguana betina yang bertelur atau sedang hamil, biasanya tidak akan makan selam 3 hingga 6 minggu sebelum mereka meletakkan telurnya. Hal ini normal saja, karena perut iguana penuh dengan telur di saluran telur dan perutnya cukup terkompresi. Hal ini yang menyebabkan hanya tersisa sedikit ruang di dalam tubuh iguana untuk menampung makanan.
Baca Juga : Morfologi Tumbuhan Adalah
Kadal
Kadal atau bengkarung merupakan jenis hewan reptilia bersisik, dan berkaki empat yang tersebar luas di dunia. Secara ilmiahnya, kadal ini dikenal sebagai sub-ordo atau anak bangsa Lacertilia yang merupakan anggota dari bangsa reptilia bersisik sama seperti ular.
Kadal umumnya akan bereproduksi dengan cara bertelur, namun ada juga jenis kadal yang berkembangbiak dengan cara ovovivipar. Untuk siklus kehamilan kadal hampir sama dengan iguana, jangka waktunya pun sama, yakni 90-100 hari.
Walaupun demikian, terdapat perbedaan yang mendasar antara reproduksi kadal dengan iguana. Untuk iguna betina tidak didekati dengan siapapun dan cenderung lebih agresif, mereka lebih banyak menyendiri ketika sedang hamil.
Sedangkan untuk kadal, mereka justru akan melindungi satu sama lain. Bahkan ada juga ketika calon bayi akan keluar, sang jantan akan selalu melindunginya dan bertindak agresif.
Salamender
Contoh hewan ovovivipar selanjutnya adalah salamender. Istilah salamender merupakan nama umum bagi sekitar 550 spesies amfibhi. Secara umumnya, penampilan hewan salamender ini mirip dengan kadal dengan tubuh ramping, hidung pendek, dan memiliki ekor yang panjang.
Untuk perkembangbiakan salamender dilakukan secara internal, dimana sang jantan akan menghasilkan sperma yang mengandung spermatofor. Sperma sang jantan inilah yang nantinya akan di tampung oleh salamender betina di dalam kloaka.
Kloaka adalah muara dari saluran urine, genital, dan pencernaan (urogenital) dari salamender. Ketika telur sang betina telah dibuahi oleh sperma jantan, maka akan terbentuk menjadi sebuah telur.
Telur tersebut akan diletakkan di dalam air atau di darat. Hal ini disebabkan karena salamender sama seperti spesies amfibhi yang lainnya yang bertelur di dalam air.
Perlu kalian ketahui bahwa telur salamender tidak memiliki sel pelindung seperti layaknya telur ayam.
Hal itu juga yang menjadikan telur salamender rawan terhadap polutan kimia, radiasi ultraviolet, dan faktor lain yang mengganggu pembelahan sel pada tahap awal embrio. Akibat yang dihasilkan adalah embrio tidak akan dapat berkembang dengan baik dan dapat mengalami kematian.
Baca juga: Alat Pernapasan Hewan dan Fungsinya
Kuda Laut
Contoh hewan ovovivipar selanjutnya adalah kuda laut. Kuda laut merupakan jenis ikan yang hidup di dalam laut dari genus Hippocampus dan famili dari Syngnathidae.
Kuda laut memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 16 mm hingga 35 cm, serta dapat ditemukan di perairan tropis dan menengah di seluruh penjuru dunia. Kuda laut adalah satu-satunya spesies uang jenis jantannya dapat mengalami kehamilan.
Jenis kuda laut jantan mempunyai sebuah kantung layaknya hewan kangguru yang berada di bagian dapat pada tubuhnya. Kantung ini digunakan untuk menyimpan serta mengerami sel telur yang siap dibuahi.
Sehingga, pembuahan akan terjadi ketika sang betina telah matang donadnya dan siap untuk disalurkan ke kantung sang jantan. Jumlah telur yang dapat dihasilkan dalam sekali kehamilan adalah sekitar 50 hingga 200 butir telur, tergantung ukuran dan usia dari kuda laut itu sendiri.
Dalam proses kehamilan, kuda laut memerlukan waktu sekitar 10 hingga 14 hari saja.
Platypus
Platypus merupakan salah satu hewan asli dari kawasan Australia yang melakukan perkembangbiakan dengan cara bertelur dan beranak. Oleh sebab itu hewan platypus ini termasuk ke dalam contoh hewan ovovivipar.
Banyak orang yang mengatakan bahwa platypus merupakan hewan yang aneh, sebab hewan ini memiliki kaki empat dan mempunyai paruh seperti bebek. Untuk bagian dalam tubuhnya lebih mirip dengan jenis reptilia, namun hewan ini menyusui dan bertelur.
Hewan platypus merupakan contoh hewan yang berevolusi dari kelas aves menjadi mamalia. Walaupun mereka termasuk ke dalam kelas mamalia, tetapi mereka juga berkembang biak dengan cara bertelur juga.
Siklus reproduksi platypus sama dengan hewan-hewan yang sudah saya jelaskan diatas. Jadi, ketika sudah terjadi pembuahan, maka embrio akan berkembang di dalam telur dan mengambil nutrisi dari sebagian kuning telur mereka.
Untuk perkembangan embrio dari hewan platypus tergolong sangat cepat. Mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 14 hari untuk mengandung anaknya.
Ular Boa
Contoh hewan ovovivipar dari spesies ular yang pertama adalah ular boa. Ular boa pembelit adalah spesies primitif yang tersebar di sebagian besar daerah tropis Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan juga kepulauan Karibia.
Walaupun pada umumnya ular berkembang biak dengan cara bertelur, akan tetapi berbeda dengan jenis ular boa. Ular boa akan lebih agresif ketika musim perkawinan telah tiba.
Ular boa sudah bersiap untuk kawin ketika usia mereka mencapai 2 hingga 3 tahun. Ketika sudah terjadi pembuahan, maka telur tersebut akan disimpan terlebih dahulu di tubuh ular boa betina dan telur tersebut akan menetas juga di dalamnya.
Dalam satu masa kehamilan, ular boa akan menghasilkan sekitar 10 hingga 40 telur. Ular boa kecil akan memiliki panjang tubuh sekitar 50 hingga 60 cm. Untuk waktu yang diperlukan untuk mengandung adalah 6 bulan.
Ular Kadut
Sama seperti ular boa, ular kadut juga berkembang biak dengan cara ovovivipar. Ular kadut akan menyimpan telur di dalam tubuhnya yang selanjutnya akan menetas menjadi anak ular di dalam tubuhnya juga.
Ketika anak ular kadut sudah keluar memiliki bentuk tubuh yang kecil-kecil. Ular kadut mempunyai warna abu-abu dengan warna belang yang putih. Biasanya ular boa akan hidup di daerah air payau atau air tawar.
Ular ini sangat lemah jika mereka berada di tanah, sebab kulit ular jenis ini sangat tipis, sehingga sangat mudah untuk robek. Ular kadut akan mudah dijumpai di kolam-kolam kecil atau muara, namun ada juga ular kadut yang ditemukan di lautan.
Ular Pucuk
Contoh hewan ovovivipar ini masih tergolong ke dalam jenis reptil yaitu ular pucuk. Ular pucuk merupakan ular yang mempunyai ciri pada bagian kepala yang bentuknya mirip dengan pucuk daun, tubuhnya sangat pipih dan berwarna hijau.
Ular pucuk ini termasuk jenis reptil yang tidak berbahaya, sebab ular ini memiliki kandungan bisa yang tergolong lemah. Akan tetapi, bisa tersebut cukup ampuh untuk melumpuhkan mangsanya, seperti burung kecil dan kodok.
Ular pucuk ini tersebar di berbagai negara seperti India Barat, Cina Timur, dan sebagian negara di Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia. Sedangkan untuk berkembang biak ular ini dengan cara bertelur dan beranak, hanya saja jangka waktunya belum diketahui secara spesifik.
Baca Juga : Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan
Ular Bangkai Laut
Masih dalam jenis reptil, contoh selanjutnya adalah ular bangkai laut. Ular bangkai laut juga sering disebut sebagai ular hijau adalah ular yang berbahaya, karena kandungan bisanya sangat mematikan.
Ular ini mempunyai panjang tubuh sekitar 100 cm untuk jenis jantan, dan ukuran 80 cm untuk jenis betina, namun mereka memiliki ekor yang pendek. Ular bangkai laut ini umumnya akan bergerak di waktu malam hari untuk mencari mangsanya.
Ular ini berbeda dengan ular pada umumnya yang bergerak sangat gesit. Pergerakan ular ini sangat lamban jika dibandingkan dengan ular normal lainnya. Pada saat musim kawin tiba, ular betina akan lebih agresif dibandingkan dengan jenis jantan.
Untuk perkembangbiakan ular bangkai laut sama seperti ular boa, hanya saja waktu kehamilannya masih belum ada informasi yang terpercaya. Sedangkan pada saat sekali kehamilan, ular ini akan menghasilkan 20 hingga 70 ekor ular.
Anaconda
Contoh hewan ovovivipar yang terakhir dai jenis reptil adalah anaconda. Anaconda merupakan golongan ular besar yang bertempat di perairan tawar dan sungai-sungai di daerah tropis Amerika Selatan.
Anaconda mempunyai kemampuan melilit mangsanya dengan sangat kuat dan memiliki pergerakan yang sangat cepat.
Dalam hal perkembangbiakan, anaconda biasanya akan melakukan perkawinan ketika musim kawin datang. Dimana pada masa tersebut sang betina sangat agresif sama seperti ular betina lainnya.
Dalam masa satu kali kehamilan, anaconda dapat menghasilkan 20 hingga 100 calon bayi mereka. Tetapi, untuk masa mengandung anaconda cukup lama, yakni sekitar 6 hingga 7 bulan.
BACA JUGA: 10 Contoh Hewan Mollusca yang Menakjubkan
Penutup
Nah, mungkin hanya itu sedikit informasi tentang contoh hewan ovovivipar yang dapat saya berikan. Semoga dengan penjelasan yang singkat ini dapat membantu dan menambah pengetahuan kalian. Jika informasi yang saya berikan masih kurang lengkap, kalian dapat mencari informasi lainnya yang lebih lengkap.