Asas Kewarganegaraan: Pengertian, Jenis, dan Status

Asas Kewarganegaraan

Balaibahasajateng, Asas Kewarganegaraan: Pengertian, Jenis, dan Status – Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Asas kewarganegaraan. Dalam berbangsa dan bernegara kita mengenal  asas kewarganegaraan yang dianut dalam suatu negara.

Nah, pada artikel kali ini kami akan membahasnya secara ringan dan mudah dipahami. Namun sebelum kita membahasnya lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini

Pengertian Asas Kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan merupakan landasan dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu yang ia pilih.  Asas kewarganegaraan selalu digunakan di setiap negara di dunia untuk menentukan kewarganegaraan semua warganya. Meski setiap negara memiliki aturan aturan tertentu, asas kewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara bersifat umum.

Nah dari penjelasan di atas, kita telah mengetahui mengenai pengertian asas kewarganegaraan. Nah, selanjutnya kita akan membahas mengenai macam-macam asas kewarganegaraaan. Pada umumnya asas dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu asas ius sanguinis dan asas ius soli. Berikut ini adalah penjelasan mengenai macam-macam asas kewarganegaraan.

Macam-macam Asas Kewarganegaraan

Berikut ini adalah macam-macam asas kewarganegaraan beserta penjelasannya;

  1.  Asas Ius Sanguinis (Asas Keturunan)Asas ius sanguinis adalah kewarganegaraan seseorang yang ditentukan berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan. Misalnya, Seseorang dilahirkan di negara Indonesia, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara Malaysia, maka ia adalah warga negara Malaysia. Jadi berdasarkan asas ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana seseorang itu lahir.
  2. Asas Ius Soli (Asas Kedaerahan)Asas Ius Soli adalah kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahhirannya. Misalnya, seseorang dilahirkan di negara Indonesia, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara Malaysia, maka ia adalah warganegara Indonesia. Jadi menurut asas ini kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya. Pada asas ini tidak berlaku asas ius sanguinis, yang menjadi tolak ukur penentuan kewarganegaraan adalah tempat kelahiran orang tersebut, sedangkan faktor keturunan tidak dapat menentukan kewarganegaraan.

Lihat Juga: Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Status kewarganegaraan Seorang Penduduk

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:

  • Apatride
    Apartide adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
    kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa bernegaraan Amerika Serikat yang menganut asas ius soli lahir di negara Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis. Maka orang tersebut tidaklah menjadi warga negara Amerika Serikat dan juga tidak dapat menjadi warga negara Korea Selatan. Dengan demikian orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan yang diakui negara asal keturunan maupun negara kelahirannya.
  • Bipatride
    Bipatride adalah adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan ganda). Misalnya, seseorang keturunan bangsa Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis lahir di negra Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Oleh karena ia keturunan bangsa Korea Selatan, maka ia dianggap sebagai warga negara Korea Selatan. Akan tetapi, negara Amerika Serikat juga mengganggap dia warga negaranya karena berdasarkan tempat lahirnya.

Baca juga: Pengertian Apatride, Bipatride, dan Multipatride

Dalam menetukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara lazim menggunakan dua stelsel, yaitu:

  1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
  2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa)

Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu negara pada dasarnya mempunyai:

  • Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
  • Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif)

Macam-macam Asas Kewarganegaraan di Indonesia

Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:

  1. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan,bukan bersasarkan negara tempat dilahirkan.
  2. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
  3. Asas kewarganegraan tunggal, yaitu asas yang menentukan c. Asas kewarganegraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
  4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

Baca juga: Wajib Tahu! Pengertian Negara, Fungsi, Unsur dan Tujuan

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai macam-macam asas kewarganegaraan. Demikianlah Macam-macam Asas Kewarganegaraan Lengkap.

Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi. Semoga bermanfaat. Jangan lupa share ya guys.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *