Sejarah Taekwondo di Dunia dan di Indonesia

sejarah Taekwondo

Sejarah Taekwondo tidak bisa dipisahkan dari perjuangan masyarakat Korea melawan penjajahan. Olahraga beladiri taekwondo yang kita ketahui sekarang ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Menurut sejarah, taekwondo berkembang seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Korea. Nama taekwondo sendiri baru dikenal pada tahun 1954 berdasarkan hasil penyempurnaan dari gabungan berbagai bela diri tradisional Korea.

Pada zaman dahulu, taekwondo dikenal dengan berbagai nama karena berasal dari berbagai daerah. Di beberapa daerah seperti Silla, di daerah tenggara semenanjung Korea, mereka mempunyai sekelompok pasukan ksatria yang diberi nama ‘hwarang’ atau ‘sonbae’ di Koguryo, sekitar daerah semenanjung Korea bagian utara. Mereka berlatih taekwondo sebagai kekuatan militer negara dan menjadi warga negara yang dianggap terpandang. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan lukisan-lukisan dinding yang menggambarkan dua orang yang saling berhadapan dalam sikap taekwondo, ini membuktikan taekwondo telah dilakukan sejak 2000 tahun yang lalu.

Pada masa penjajahan Jepang terhadap korea, taekwondo sempat mengalami kemunduran karena tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah yang melakukan modernisasi tentaranya dengan penggunaan senjata api. Namun seiring dengan kemerdekaan Korea, taekwondo berkembang pesat dan menyebar ke berbagai kalangan. Hingga akhirnya, diakui sebagai program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea, dan menjadi olahraga bela diri wajib bagi para tentara dan polisi hingga sekarang. Kala itu, tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian taekwondo. Sejak itulah, taekwondo mendapatkan perhatian besar di dunia. Peningkatan populasi dan hubungan baik antara perguruan bela diri akhirnya menyatukan berbagai nama seni bela diri mereka dan menyebutnya taekwondo.

Pada tahun 1954, taekwondo sempat mengalami perubahan nama menjadi tesoodo hingga tahun 1961. Namun, kembali berubah menjadi taekwondo pada tahun 1965 dengan nama organisasi Korea Taekwondo Association (KTA)

Pada tahun 1972, berdiri markas besar taekwondo di dunia bernama Kukkiwon. Kukkiwon bertujuan sebagai pusat penelitian dan pengembangan taekwondo, pelatih instruktur, sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada bulan Mei 1973, berdiri World Taekwondo Federation (WTF). Taekwondo sudah dipertandingkan di berbagai even di seluruh dunia. Salah satunya di Olimpiade Sidney tahun 2000. Atlet taekwondo Indonesia yang pernah mengikuti ajang empat tahunan ini di antaranya Juana Wangsa Putri dan Satriyo Rahadani.

Baca juga: Lempar Lembing : Sejarah, Teknik dan Peralatan

Sejarah Taekwondo di Indonesia

Sejarah olahraga bela diri Taekwondo di Indonesia bisa dilihat melalui situs resmi PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia). Seperti halnya sejarah taekwondo di dunia, perjalanan olahraga bela diri taekwondo masuk ke Indonesia pun sedikit rumit.

Sejarah taekwondo masuk di Indonesia pada tahun 1970an, saat itu aliran yang masuk adalah Mauritsz Dominggus yang datang ke Indonesia di tahun 1972 di Tanjung Priok, Jakarta. Ketika itu Taekwondo di Indonesia belum mengalami perkembangan pesat karena olahraga Bela Diri karate lebih dulu hadir di Indonesia seperti aliran Karate Shindoka beberapa pelatih diantaranya : Simon Kaihena – Jopi Yan Rainong – Hady Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri (Alm) – Drs. Rosid M. Siregar (Alm) – Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala(Perguruan Karate PERKINO). Mereka tersebut bergabung dengan Mauritsz Dominggus berasal dari Ambon yang merupakan pemegang sabuk hitam Taekwondo yang belajar di Belanda dan membentuk perguruan dengan nama KATAEDO. Gabungan kata karate dan Taekwondo. Sejarah taekwondo memang begitu menarik untuk dipelajari.

Tepatnya tanggal 15 Juli 1974 atas saran Professor Kim Ki Ha, seorang Ketua Asosiasi Korea di Indonesia, KATAEDO di ganti nama Institut Taekwondo Indonesia (INTIDO). Ketika itu Prof.Kim Ki Ha dijadikan sebagai penasehat INTIDO dan atas saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta Besar Korea Selatan dan beliau diutus ke Korea Selatan mengikuti sidang umum II WTF pada tanggal 27 Agustus 1975. Dan Prof.Kim Ki Ha memperjuangkan INTIDO untuk dapat diterima sebagai anggota WTF dan persyaratan WTF supaya INTIDO dirubah menjadi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) sebagai ketua umum Marsekal Muda (TNI) Sugiri. Pada tanggal 17 juni 1976 FTI resmi menjadi anggota WTF ditandatangani oleh presiden WTF Kim Un Yong.

Pada tahun 1976 Indonesia mendatangkan pelatih dari Korea Selatan dalam rangka program peningkatan mutu dan prestasi Tae kwon-do Indonesia bernama Kim yeong Tae Dan V. Mantan juara kelas berat. Seiring dengan berkembangnya Taekwondo di Indonesia ada 2 organisasi Taekwondo yaitu FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri dan PTI(Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Leo Lapulisa.

Hingga pada akhirnya FTI dan PTI pada tanggal 28 Maret 1981 membuat sebuah pertemuan yang bertajuk MUSYAWARAH NASIONAL I, untuk kemajuan Taekwondo di Indonesia. MUNAS tersebut tersebut melahirkan sebuah kesepakatan bersama untuk menyatukan FTI dan PTI ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo yang sekarang kita kenal Pengurus Besar Taekwondo Indonesia(PBTI) yang diakui oleh WTF dan KONI.

Demikian penjelasan ringkasan lengkap mengenai sejarah taekwondo di dunia dan sejarah taekwondo di Indonesia, semoga mampu menjadi salah satu referensi atau rujukan bagi anda yang sedang mencari sejarah taekwondo, selamat berjuang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *