Balaibahasajateng, Kerajaan Singasari: Sejarah, Silsilah dan Peninggalan – Seperti yang kita ketahui jika Indonesia sangat kental akan budaya serta sejarahnya. Terdapat sejarah fenomenal yakni kerajaan Singasari. Siapa yang tidak mengenal kerajaan Singasari, sebab kerajaan ini cukup fenomenal dengan kisah serta prasasti peninggalannya.
Nah, untuk Anda yang penasaran seperti apa sejarah singkat dari kerajaan Singosari. Maka anda bisa mengikuti penjelasan di bawah ini.
Sejarah Singkat Kerajaan Singasari di Jawa timur
Keberadaan dari Kerajaan Singasari ini memang sudah dibuktikan dengan adanya candi-candi yang telah ditemukan pada daerah Singosari tepatnya di kota Malang. Bahkan juga telah ditemukan kitab sastra dengan judul Negarakertagama yang merupakan karya dari mpu Prapanca. Dimana kitab tersebut menerangkan mengenai raja-raja yang sedang memerintah Singasari beserta cerita mengenai keajaiban dari Ken Arok.
1. Kisah Ken Arok (1222 – 1227 Masehi)
Ken Arok merupakan orang yang mendirikan Kerajaan Singasari, dimana dia juga yang menjadi raja pertama di kerajaan Singasari yang mempunyai gelar Sri Rangga Rajasa sang amurwabhumi. Dengan kemunculan Ken Arok yang merupakan raja pertama dari Singasari ini menjadi tanda kemunculan dari dinasti baru yaitu dinasti Rajasa atau dinasti girindra.
Ken Arok sendiri menjadi raja kurang lebih selama 5 tahun, sebab pada tahun 1227 Masehi, Ken Arok dibunuh oleh anak buah dari anusapati yang merupakan Anak tiri dari Ken Arok.
Baca juga Donk: Peninggalan Kerajaan Kediri
2. Kisah Anusapati ( 1227 – 1248 Masehi)
Dengan gugurnya Ken Arok maka secara otomatis tahta dari Kerajaan Singasari pun jatuh ke tangan anusapati. Anusapati memang memerintah kerajaan dalam kurun waktu yang lama tapi tidak terjadi perubahan apapun sebab ia sangat gemar melakukan sabung ayam.
Kemudian peristiwa kematian dari Ken Arok pun pada akhirnya terbongkar, dan tohjoyo yang merupakan putra dari Ken Arok dengan Ken Umang mengetahui jika Anusapati sangat suka menyabung ayam. Kemudian Tohjoyo pun memutuskan untuk mengundangnya ke kediamannya di daerah gedong jiwa untuk mengadakan pesta dari sabung ayam.
Ketika Anusapati tengah asyik menyaksikan aduan ayamnya, Tohjoyo secara diam-diam menyebut keris yang merupakan buatan dari Gandring dan langsung menusuk Anusapati.
3. Kisah Tohjoyo (1248 Masehi)
Dengan meninggalnya Anusapati tersebut, maka Tohjoyo merebut tahta dari Kerajaan Singasari. Akan tetapi, pada saat itu Tohjoyo hanya memerintah kerajaan tidak lama, hal ini dikarenakan anak dari Anusapati yang berusaha untuk balas dendam akan kematian dari ayahnya. Anak dari Anusapati tersebut bernama Ranggawuni, yang meminta bantuan kepada Mahesa Cempaka beserta para pengikutnya untuk menggulingkan Tohjoyo dan bisa menduduki singgasana dari Kerajaan Singasari.
4. Kisah Ranggawuni (1248 – 1268 Masehi)
Pada saat Ranggawuni naik tahta menjadi raja di Kerajaan Singasari tepatnya di tahun 1248 masehi dia mendapatkan gelar dengan nama Srijaya Wisnuwardhana yang diberikan oleh Mahesa Cempaka. Yang mana Mahesa Cempaka tersebut merupakan anak dari Mahesa wongateleng. Sedangkan untuk gelar yang diberikan untuk ratu Angabhaya ialah gelar Nasaringgamurti.
Selama pemerintahan yang dilakukan oleh ranggawuni memberikan dampak yang positif bagi rakyat Singasari yang penuh dengan ketentraman serta kesejahteraan. Kemudian di tahun 1245 masehi, Ranggawuni mengangkat putranya menjadi raja muda yang bernama Kertanegara. Dimana ia bermaksud untuk mempersiapkan anaknya menjadi raja di Kerajaan Singasari tersebut. Kemudian tepat di tahun 1268 Masehi, Ranggawuni pun meninggal dunia.
Lihat Juga: Kerajaan Medang Kamulan: Sejarah, Letak, Silsilah, Kejayaan
5. Pemerintahan Kertanegara ( 1268 – 1292 Masehi)
Kertanegara menjadi raja Singasari terakhir dan juga yang paling besar, karena ia memiliki impian untuk menyatukan semua kerajaan di nusantara. Tempat pada tahun 1268 masehi Kertanegara naik tahta dan mendapatkan gelar Sri Maharaja diraja Sri Kertanegara. Terdapat 3 mahamenteri yang selalu membantunya untuk mencapai cita-citanya, yang pertama ialah mahamantri i hino, dan yang kedua ialah maha menteri i halu dan yang terakhir ialah mahamantri i sirikan.
Agar bisa mewujudkan gagasan dalam penyatuan Nusantara, bahkan para pejabat yang sangat kolot pun diganti dengan yang baru, misalnya saja seperti Patih Raganata yang digantikan oleh Patih Aragani. Kemudian Banyak Wide dijadikan sebagai bupati di daerah Sumenep Madura dengan gelarnya sebagai Arya Wiraraja.
Ketika Jawa barat sudah diselesaikan, maka perhatian beralih kepada kawasan yang lainnya. Kertanegara pun mengirimkan utusan ke Melayu yang berasal itu dikenal dengan nama ekspedisi Pamalayu 1275 yang pemimpinnya bernama Adityawarman, dimana pada saat itu dia telah berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Peristiwa tersebut juga ditandai dengan adanya pengiriman arca amoghapasa ke Dharmasraya yang merupakan perintah dari raja Kertanegara. Bukan hanya itu saja, Kerajaan Singasari pun menguasai banyak daerah seperti Bali, Sunda, Kalimantan barat, Pahang dan juga Maluku.
Peninggalan
Kerajaan ini menghasilkan beberapa peninggalan bersejarah yang penting dalam budaya, seni, dan arsitektur. Berikut adalah beberapa peninggalan kerajaan Singasari yang terkenal:
- Candi Singasari: Candi Singasari adalah peninggalan paling terkenal dari kerajaan Singasari. Candi ini merupakan kompleks candi yang terdiri dari tiga candi utama, yaitu Candi Singasari, Candi Kendedes, dan Candi Jawi. Candi Singasari merupakan pusat pemujaan agama Hindu dan didedikasikan untuk menghormati Raja Kertanegara, penguasa terakhir Singasari. Candi ini memiliki arsitektur khas Jawa Timur dengan ornamen-ornamen yang indah dan kompleks relief yang menggambarkan cerita-cerita epik Hindu.
- Patung Dwarapala: Patung Dwarapala adalah sepasang patung penjaga yang biasanya ditempatkan di pintu masuk kuil atau kompleks istana. Patung Dwarapala dari Singasari terkenal karena ukurannya yang besar dan rinci. Patung-patung ini memiliki posisi tegak, dengan tangan kanan memegang gada dan tangan kiri berada dalam posisi siap. Mereka menggambarkan kekuatan dan keberanian dalam tradisi Hindu-Buddha.
- Prasasti Singasari: Prasasti Singasari adalah inskripsi batu yang ditemukan di sekitar kompleks candi Singasari. Prasasti ini berisi catatan sejarah dan pujian terhadap raja-raja Singasari. Salah satu prasasti yang terkenal adalah Prasasti Kudadu, yang menggambarkan kemenangan Raja Kertanegara atas Kerajaan Kadiri. Prasasti ini memberikan wawasan penting tentang sejarah politik dan kekuasaan Singasari.
- Relief-relief Singasari: Relief-relief dari kerajaan Singasari merupakan karya seni yang menghiasi candi dan kompleks arsitektur kerajaan. Relief-relief ini menggambarkan berbagai adegan kehidupan sehari-hari, cerita epik, serta tokoh-tokoh mitologi Hindu-Buddha. Contohnya, relief-relief di Candi Singasari menggambarkan kisah Ramayana dan Mahabharata dengan detail yang halus.
- Kapak Singasari: Kapak Singasari adalah senjata khas yang ditemukan di situs arkeologi kerajaan Singasari. Kapak ini memiliki bilah yang panjang dengan ujung yang melengkung, serta gagang kayu yang ditempatkan di tengah bilahnya. Kapak ini digunakan sebagai senjata dan juga simbol kekuasaan. Mereka sering kali ditemukan sebagai artefak pemakaman kerajaan, menunjukkan pentingnya kapak ini dalam konteks budaya dan spiritual kerajaan Singasari.
Peninggalan-peninggalan kerajaan Singasari ini memberikan wawasan yang berharga tentang kekayaan budaya dan peradaban yang ada pada masa itu. Mereka juga menggambarkan kecemerlangan seni dan arsitektur yang berkembang di kerajaan tersebut. Selain itu, peninggalan-peninggalan ini juga mencerminkan hubungan politik dan keagamaan dengan kerajaan-kerajaan tetangga, serta pengaruh Hindu-Buddha yang kuat dalam kehidupan masyarakat pada masa itu.
Melalui Candi Singasari, kita dapat mengapresiasi keindahan arsitektur Jawa Timur dengan ornamen-ornamen yang indah dan kompleks relief yang menggambarkan cerita-cerita epik Hindu. Candi ini juga menjadi saksi bisu tentang pengaruh agama Hindu pada kehidupan masyarakat dan pemujaan terhadap raja-raja Singasari.
Patung Dwarapala adalah contoh nyata dari seni patung yang berkembang pada masa Singasari. Mereka melambangkan simbol kekuatan, perlindungan, dan penjagaan terhadap tempat suci. Patung-patung ini menunjukkan keahlian seniman Singasari dalam menghasilkan karya seni yang penuh detail dan ekspresif.
Prasasti Singasari memberikan catatan sejarah yang berharga tentang kejadian-kejadian politik dan peristiwa penting dalam sejarah kerajaan. Mereka menjadi bukti dokumenter yang penting untuk memahami perkembangan politik dan hubungan antar-kerajaan pada masa Singasari.
Relief-relief Singasari memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari dan cerita-cerita mitologi yang dihormati pada masa itu. Mereka tidak hanya memperindah struktur arsitektur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada masyarakat.
Kapak Singasari adalah contoh senjata khas yang mencerminkan kekuatan dan simbol keberanian dalam tradisi kerajaan tersebut. Mereka menggambarkan kecanggihan teknologi dan keahlian tukang besi pada masa itu.
Secara keseluruhan, peninggalan-peninggalan kerajaan Singasari ini merupakan warisan berharga yang membantu kita memahami sejarah, budaya, dan peradaban Indonesia pada masa lalu. Mereka juga menunjukkan bagaimana kerajaan ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan seni, agama, dan politik di wilayah Jawa Timur.
Baca juga: Peninggalan Kerajaan Ternate : Sejarah, Masa Kejayaan, Letak, Silsilah dan penghasilan utama rakyat
Itulah cerita singkat kerajaan Singasari yang tentunya sangat menarik untuk dipelajari. Untuk Anda yang sangat menyukai sejarah, maka sejarah dari kerajaan Singasari ini adalah hal yang patut untuk dipelajari.