Ketahuilah Tujuan dan Manfaat Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif) Yang Belum Banyak Tersorot!

tujuan penelitian

Balaibahasajateng, Tujuan dan Manfaat Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif) – Dalam melakukan sebuah penelitian, ada serangkaian proses yang harus dilalui termasuk membuat laporan tertulis di waktu akhir guna mempresentasikan hasilnya.

Laporan tersebut bisa berupa karya tulis ilmiah, esai, artikel, dan lain-lain─yang di bangku SMA kita sering menyebutnya sebagai laporan praktikum, sementara saat kuliah lebih dikenal dengan skripsi atau thesis.

Menurut aturan penyusunan karya tulis, ada beberapa bagian yang wajib dicantumkan, seperti tujuan dan manfaat penelitian pada bab satu.

Peletakan kedua sub pada bab pertama tersebut diharapkan bisa mengarahkan pembaca supaya lebih memahami maksud dari penelitian yang dilakukan oleh sang penulis.

Sebab, penting sekali bagi mereka untuk memahaminya secara menyeluruh.

Apalagi jika ia hendak melakukan penelitian lanjutan sebagai pembanding.

Nah, agar makin jelas apa itu tujuan serta manfaat penelitian, mari kita simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian adalah pernyataan yang dijadikan indikator atau petunjuk agar penulis tetap terarah ketika mengerjakan laporannya.

Sedangkan bagi pembaca, mereka bisa mengetahui arah dan mengapa penelitian tersebut dilakukan sehingga tetap berada dalam koridor yang sesuai dengan pemikiran penulis itu sendiri.

Pada dasarnya, tujuan penelitian berfungsi untuk menemukan, menyortir, menghimpun, menguji, dan mengembangkan data-data yang dikumpulkan sampai menjadi penemuan baru.

Tentu saja penemuan ini nanti akan dijadikan referensi baru bagi peneliti-peneliti berikutnya.

Dalam pengertian khusus, tujuan penelitian juga disebut sebagai titik utama yang ingin dicapai oleh seorang peneliti berlandaskan beberapa latar belakang atas permasalahan tertentu.

Berdasarkan subjektivitas para ahli, tujuan penelitian terdiri dari tiga jenis yakni Eksploratif, Verifikasi, dan Development (pengembangan).

Tujuan penelitian eksploratif berfungsi untuk memperoleh dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin agar penelitian yang dilakukan lebih mendalam serta dapat dikaji dari berbagai perspektif.

Jadi, seseorang yang menggunakan jenis eksploratif ini harus mencari data dari pelbagai sumber. Makin banyak data yang diperoleh, makin mudah mengukurnya.

Berbeda dengan eksploratif, tujuan penelitian verifikasi lebih menekankan pada pengetahuan yang ditemukan untuk memperkuat atau justru menyanggah hasil penelitian sebelumnya.

Nah, jenis verifikasi ini kerap kita temukan pada model skripsi yang bentuknya replika maupun komparatf.

Yakni menguji data dari beberapa peneliti yang sudah ada dengan tujuan memperkuat simpulan mereka apabila hasilnya sama atau malah menyanggah hasil penelitian mereka jika merasa tidak setuju (pastinya disertai dengan data yang valid dan pengukuran yang sesuai).

Hampir mirip dengan verifikasi, tujuan penelitian development terbilang lebih sulit karena tugas peneliti adalah mengembangkannya berdasarkan tujuan mereka masing-masing.

Di samping ketiga jenis penelitian di atas, berdasarkan sifatnya tujuan penelitian diklasifikasikan ke dalam kualitatif, kuantitatif, dan deskriptif.

Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian kualitatif sifatnya eksploratoris yang dikembangkan dengan teknik eksploratif dan induktif yang prosesnya dilakukan berdasarkan fenomena khusus.

Dikatakan induktif, karena seseorang harus melalui beberapa tahap hingga akhirnya ia hanya mengambil poin-poin utama saja yang nantinya bakal diangkat menjadi sebuah penelitian.

Artinya, seorang peneliti harus melakukan reduksi informasi dari yang kelihatan penting banget sampai nggak penting sama sekali.

Tentu saja, yang penting dipilih dan bagian tidak penting akan dipangkas.

Inilah yang disebut dengan tujuan penelitian kualitatif, yakni berusaha menyimpulkan hasil penelitian secara umum (garis besar) akibat peristiwa-peristiwa khusus di lapangan.

Jadi ringkasnya, seorang penulis sekaligus peneliti harus mampu mengungkapkan peristiwa yang sedang dipilih untuk dikaji sehingga menemukan kesimpulan secara umum.

Dilihat dari teknik pengambilan hingga pemrosesan data, penelitian kualitatif lebih mempercayakan hasil informasi dari responden yang memberikan pendapat atau narasi mereka.

Biasanya peneliti lebih sering menggunakan teknik wawancara, observasi, juga tanya jawab biasa.

Setelah itu, peneliti mengambil kesimpulan yang diperolehnya dari para responden dan informan itu untuk dijadikan temuan baru.

Selanjutnya, temuan itulah yang akan menjadi teori baru dan akan dikembangkan kembali pada penelitian kuantitatif.

Dalam penyusunan penelitian kualitatif, kamu disarankan agar lebih memperhatikan beberapa aspek seperti; penggunaan kata-kata yang lebih netral, fokus pada pengangkatan masalah yang dijadikan gagasan utama, dan berikan batasan bahasa yang mudah dicerna oleh para partisipan sehingga penelitian tetap fokus pada topik permasalahan.

Baca juga: Inilah 8 Metode Penelitian Kuantitatif yang Harus Diketahui

Tujuan Penelitian Kuantitatif

Berbeda dengan kualitatif, tujuan penelitian kuantitatif bersifat konfirmasi karena pengujiannya menggunakan hipotesis yang dirancang berdasarkan beberapa teori.

Tak hanya itu, penelitian ini juga menggunakan metode deduktif, yakni menarik kesimpulan yang tadinya bersifat umum menjadi khusus (lebih eksplisit).

Secara praktik, penelitian sejenis ini lebih mudah karena kita bisa memanfaatkan data sekunder yang tersedia di internet.

Namun, dalam proses pengujiannya juga memakan waktu yang cukup lama.

Hal ini dikarenakan peneliti harus menggunakan waktu lebih banyak dalam mengumpulkan data yang hendak diuji terlebih dahulu dan wajib menentukan variabelnya.

Setelah itu, variabel-variabel tersebut harus dikaji kembali untuk dijadikan sebuah indikator penelitian.

Ketika indikator sudah ditetapkan, maka peneliti bisa membuat kuisioner, nilai atau skor, dan jawaban yang nanti akan diukur.

Bisa kita simpulkan bahwa pengertian tujuan penelitian ini adalah agar peneliti dapat mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antar variabel yang diteliti, keterkaitan antar variabel, dan berapa gap dari variabel yang ditetapkan.

Untuk menulis tujuan penelitian kualitatif, seorang peneliti harus menunjukkan teori, menimbang model yang digunakan, dan membagikan kerangka konseptual secara jelas.

Peneliti sebaiknya juga menarasikan hasil pemikirannya secara alami agar antara variabel bebas dan terikat dapat dihubungan tanpa memaksakannya.

Tekankan pada pembaca, siapa dan berapa partisipan yang turut dalam proses pengembangan penelitian sehingga mereka mengetahui secara jelas sasaran masalahnya.

Tujuan Penelitian Deskriptif

Tujuan penelitian deksriptif sebenarnya bisa dikategorikan ke dalam tujuan penelitian kualitatif karena metodenya hampir sama yakni eksploratif.

Namun, pada penelitian deskriptif penulis harus mendeskripsikan konsep yang diambil dari variabel-variabel terpilih untuk mendukung akurasi keterkaitan antara fenomena dan unit yang tengah diuji.

Karena penjabarannya dilakukan secara deskriptif, maka peneliti harus memahami betul tentang subjek penelitiannya.

Pentingnya tingkat pemahaman tersebut sangat memengaruhi besarnya kemungkinan hasil penelitian dimengerti oleh orang lain.

Bahkan saat proses penggalian informasi dari para informan.

Jadi jika kita tarik garis besarnya, tujuan penelitian deskriptif adalah memberikan pemaparan secara lengkap dan sistematis mengenai isu sosial, peristiwa lapangan, dan beberapa problematika khusus dengan cara mendeskripsikannya dalam bentuk penelitian dengan variabel yang diuji.

Ada pun tujuan lain dalam penelitian ini untuk peneliti dan pembaca yaitu menggambarkan sistematika sebuah hubungan antar dua variabel, baik numerikal maupun verbal, dan mengklasifikasikannya ke dalam subjek penelitian, serta menyimpulkan informasi yang sejalan atau pun kontradiktif terhadap subjek yang diteliti.

Baca juga: Metodologi Penelitian

Cara Menyusun Tujuan Penelitian yang Baik dan Benar

Cara Menyusun Tujuan Penelitian sebagai beriku:

  1. Perhatikan dengan baik rumusan masalah atau latar belakang yang sudah ditetapkan. Dari sanalah, kamu bisa mengetahui ke mana kira-kira tujuan penelitian diarahkan. Nah, barulah setelah itu gunakan kata kerja yang sesuai dengan objek penelitiannya.
  2. Gunakan kata atau kalimat yang diawali dengan ‘Mengidentifikasi, Mengetahui, Mengukur, Membandingkan, Memecahkan, Membuktikan’, dan sebagainya
  3. Setelah itu padukan dengan objek penelitian yang akan dijadikan fokus utama pemecahan masalah

Contoh Tujuan Penelitian

Rumusan masalahnya adalah ‘Apakah ada pengaruh jumlah pertemuan komite audit terhadap kinerja perusahaan dan manajemen laba?’

Maka tujuan penelitiannya disusun seperti ini ‘Mengetahui bukti empiris tentang pengaruh jumlah pertemuan komite audit terhadap kinerja perusahaan dan manajamen laba’.

Begitulah kira-kira.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *