Biografi Raden Saleh Sang Pelopor Seni Lukis Indonesia

biografi Raden Saleh

Biografi Raden Saleh – siapa sih sobat yang tidak mengenal Raden Saleh, yakni seorang tokoh seni terkenal dengan bakatnya yang sangat luar biasa. Beliau juga menjadi pelopor dari sebuah seni lukis modern Hindia Belanda (Indonesia). Sewaktu masa beliau, karya-karya lukisannya sangat populer di Eropa, yakni lukisan perpaduan romantisme.

Nah, jika sobat masih ada yang belum tau siapa itu Raden Saleh sang pelopor seni lukis, saya akan memberikan sedikit biografi beliau. Beliau merupakan salah satu sosok yang dapat dijadikan sebagai teladan dalam kehidupan sekarang ini.

Langsung saja yuk kita masuk ke pembahasan utama.

Biodata Singkat Raden Saleh

Sebelum masuk ke pembahasan tentang biografi Raden Saleh, saya akan membagikan informasi sedikit tentang biodata beliau. Berikut ini biodata singkat tentang Raden Saleh:

Nama Lengkap:Raden Saleh Sjarif Boestaman
Dikenal Sebagai:Raden Saleh
Tempat Lahir:Semarang, Hindia Belanda
Tanggal Lahir:Tahun 1807
Wafat:Buitenzorg (Bogor), 23 April 1880
Nama Ayah:Sayyid Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya
Nama Ibu:Mas Adjeng Zarip Husein
Istri:Raden Ayu Danoediredjo
Profesi:Pelukis (Seniman)

Biografi Raden Saleh

Dalam catatan biografi Raden Saleh, beliau memiliki nama asli Raden Saleh Sjarif Boestaman dan dilahirkan pada tahun 1807. Beliau dilahirkan oleh keluarga Jawa yang masih tergolong keturunan ningrat. Seperti yang telah saya jelaskan di biodata diatas bahwa ayah beliau bernama Sayyid Husein bin Alwi bin Jahya.

Ayah Raden Saleh ini masih termasuk keturunan orang Arab, sedangkan ibu bernama Mas Adjeng Zarip Husein. Raden Saleh Sjarif Boestaman dilahirkan di daerah Terboyo dekat dengan Semarang. Ketika umur beliau masih berumur 10 tahun ikut dengan pamannya yang menjabat sebagai Bupati Semarang.

Raden Saleh kemudian disekolahkan di Volks-Schoo dan dari sinilah beliau mulai nampak bakatnya dalam seni menggambar. Raden Saleh juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah dalam bergaul, oleh sebab itulah beliau mudah menyesuaikan diri di lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elit di Hindia Belanda.

Selanjutnya ada salah satu kenalan beliau yang bernama Prof. Caspar Reinward yang mana dia adalah pendiri Kebun Raya Bogor dan Direktur Pertanian, kesenian dan Ilmu Pengetahuan di Jawa. Menurut Prof. Caspar, Raden Saleh sangat pantas untuk mendapatkan ikatan dinas di tempat departemennya.

Di departemen itu terdapat pelukis yang berasal dari Belgia sengaja di datangkan dari Belanda untuk melukis pemandangan Pulau Jawa yang nantinya akan digunakan sebagai hiasan di Departemen van Kolonieen. Pelukis tersebut bernama A.A.J Payen dan beliau tertarik untuk memberikan bimbingan setelah melihat bakat yang dimiliki oleh Raden Saleh.

Baca juga: Biografi Ir. Soekarno

Biografi Perjalanan Mencari Ilmu Raden Saleh

Seperti yang telah saya singgung di biografi Raden Saleh diatas, bahwa beliau bertemu dengan berbagai seniman dari luar Indonesia. Bukan hanya bertemu saja, beliau juga pernah belajar ke berbagai negara lain, seperti Belanda dan Eropa. Berikut ini penjelasan tentang perjalanan Raden Saleh dalam mencari ilmu.

Belajar Ke Belanda

Pada saat Payen kembali ke Eropa pada tahun 1825, Rade Saleh kemudian menjadi bagian dari keliuarga Jean Baptise de Linge. Beliau merupakan seorang akuntan di Direktorat Jendral Keuangan serta pada saat itu juga de Linge diperintahkan untuk melakukan perjalanan Ke Belanda dan mengajak Raden Saleh.

Setelah de Linge merasa tugasnya telah selesai, beliau ingin pergi dari Belanda, Raden Saleh justru malah ingin tinggal dan belajar lebih lama di Belanda. Niatan ini pun kemudian diterima oleh Mr. G .G. Cliffotd (Menteri Pekerjaan Air Industri Nasional dan Urusan Jajahan). Beliau diberikan izin untuk tinggal selama dua tahun dan segala keperluan Raden Saleh ditanggung oleh kas pemerintahan Belanda.

Selama beliau tinggal di Belanda, yakni di rumah J. W Nibbelink, beliau terus mengasah kemampuannya dalam bahasa Belanda di bawah asuahan J. Verhesy dan Ten Brummeler. Disinilah Raden Saleh mulai belajar melukis di pemandangan di bawah bimbingan Cornelis Krusman.

Selain melukis pemandangan, Raden Saleh juga belajar melukis pemandangan kepada ahlinya, yakni Andries Schelfhout. Akhirnya, penggabungan bimbingan dari dua guru ini sangat cocok dengan kemauan Raden Saleh dan memenuhi selera orang Belanda pada masa itu.

Raden Saleh pun semakin menyukainya dan memantapkan dirinya untuk menjadi penulis dengan menggelar pameran di Den Haag dan Amsterdam. Melihat dari segi keindahan Raden Saleh, masyarakat Belanda terkesima dan tak menyangka seorang pelukis muda asal Hindia Belanda menguasai bisa menguasai teknik dan menangkap watak seni lukis Barat.

Belajar Ke Eropa

Ketika telah selesai belajar di Belanda, Raden Saleh kemudian mengajukan permohonan untuk belajar lebih lama dan mendalami ilmu pasti, ukur tanah, pesawat. Permohonan itu kemudian dirundingkan oleh Raja Willem II dan pemerintahan Hindia Belanda, beliau diberikan izin untuk tinggal lebih lama, akan tetapi tunjangan dari kas pemerintah Belanda sudah dihentikan.

Sekitar tahun 1939, pemerintah Belanda memberikan kesempatan pada Raden Saleh untuk dapat mengunjungi negara-negara di Eropa. Beliau kemudian berkunjung ke Dressden, Jernan Timur untuk menambah ilmu dan tinggal disana selama lima tahun dan mendapatkan sambutan hangat dari kaum elit Jerman.

Di negara Jerman Beliau termasuk salah satu bagian dari sejarah seni rupa Jerman, Raden Saleh adalah orang pertama di Jerman yang melukis dengan gaya orientalisme, pada saat itu, seni rupa Jerman belum mengenal gaya orientalisme. Beliau juga sempat belajar pada seorang pelukis lanskap, yakni Johan Clausen Dahl.

Sekitar tahun 1844, beliau kembali ke Belanda dan Raja Willem II bersedia menerimanya dan menganugerahi penghargaan Bintang Eikenkroon. Raden Saleh pun akhirnya diangkat menjadi pelukis istana Kerajaan Belanda.

Setahun berikutnya, beliau berkunjung ke Paris dan tinggal disana selama beberapa tahun, disaat aliran romantisme sedang populernya yang berkembang sejak awal abad ke-19. Di negara Paris ini juga Raden Saleh bertemu dan bersahabat dengan seorang pelukis militer, yakni Bonapartist Horace Vernet yang begitu berpengaruh dalam hal warna.

Sejak itulah, berbagai karya lukisan Raden Saleh mulai ikut terpengaruh dengan aliran romantisme. Beliau melukis berbagai satwa liar yang dipertemukan dengan manusia, seperti “berburu banteng di Jawa, Perkelahian dengan singa, berburu singa di Jawa dan banjir di Jawa.

Kembali Ke Indonesia

Sekitar tahun 1851, Raden Saleh setelah berkunjung ke Eropa kemudian kembali pulang ke Hindia Belanda. Beliau mendapatkan amanah sebagai konservator “Kumpulan Koleksi Benda-Benda Seni”. Raden Saleh juga melakukan pengembaraan ke Jawa untuk melukis berbagai potret raja dan bangsawan di samping terus melukis pemandangan.

Dikisahkan pada tahun 1853 hingga 1854, beliau bertemu dengan Constancia von Mansfeld, yakni seorang janda muda keturunan Jerman yang lahir di Semarang. Suaminya telah lama meninggal dan menjadi janda di usia muda dan mengambil alih kepemilikan perkebunan terbesar dan terkaya di Jawa.

Pada saat karirnya di dunia seni sudah mulai melambung, Raden Saleh harus menerima kenyataan yang pahit sebab pernikahan pertamanya harus berakhir dengan perceraian. Akan tetapi begitu, pada tahun 1868, beliau kembali menikah dengan Raden Ayu Danordirejo, yakni seorang gadis dari keluarga ningrat Keraton Yogyakarta.

Artikel Terkait: Profil Mohammad Hatta

Akhir Hayat Raden Saleh

Untuk catatan biografi Raden Saleh tentang kematiannya adalah sempat terdengar kabar bahwa penyebab kematian Raden Saleh adalah karena di racuni pembantunya sendiri yang sempat dituduh telah mencuri. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, diketahui bahwa aliran darahnya terhambat oleh pengendapan yang terjadi dekat jantungnya.

Jenazah beliau kemudian dimakamkan di TPU Bondongan, Bogor, Jawa Barat. Berita kematiannya juga dimuat dalam Koran Javanese Bode yang ikut melaporkan bahwa pemakaman Raden Saleh dihadiri oleh sejumlah tuan tanah dan pegawai Belanda, serta sejumlah murid penarasan dari sekolah terdekat.

Dulunya beliau menghibahkan sebagian halaman rumahnya yang luas untuk dijadikan kebun binatang. Saat ini kebun binatang tersebut menjadi Tanaman Ismail Marzuki, sementara rumahnya masih bertahan hingga sekarang dan menjadi Rumah Sakit PGI Cikini.

Penghargaan Raden Saleh

Sebagai seniman yang sangat terkenal, Raden Saleh pernah mendapatkan berbagai penghargaan. Berikut ini penghargaan yang pernah beliau dapatkan:

  1. Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P).
  2. Bintang Ridder der Orde vab de Eikenkoon (R.E.K).
  3. Penghargaan Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia.
  4. Commandeur met de ster der Frans Josph Orde (C.F.J).
  5. Ridder van de Witte Valk (R.W.V).

Lukisan Karya Raden Saleh

Berbagai karya lukisan Raden Saleh dapat sobat temui di berbagai negara-negara Eropa. Sebab memang beliau banyak menghabiskan banyak hidupnya untuk mengembara ke Eropa untuk menuntut ilmu dan pengalaman. Beliau banyak bertemu dengan seniman-seniman di negara Eropa juga banyak mempengaruhi gagasan-gagasannya dalam berkarya.

Beliau banyak berinteraksi dengan banyak guru dan seniman lukis Eropa dengan berbagai aliran sedikit banyak memberikan pengaruh dalam gaya lukisannya. Ciri lukisan yang beraliran romantisme juga cukup kental memberikan kontribusi dalam karya Raden Saleh setelah dirinya menjelajahi Eropa.

Aliran seni lukis gaya romantisme merupakan aliran yang mengutamakan imajinasi, emosi dan sentimen idealisme yang umumnya dituangkan melalui algori alam. Diseimbangkan dengan lukisan-lukisan Raden Saleh yang banyak melibatkan satwa dan pemandangan alam yang dramatis.

BACA JUGA: Biografi Cut Nyak Dien

Penutup

Nah, mungkin hanya itu saja informasi tentang biografi Raden Saleh untuk sobat semua, Semoga dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda, cukup sekian dan salam dari penulis untuk sobat dimanapun Anda berada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *