Balaibahasajateng.web.id, Apa itu Kepemimpinan? Pengertian, Sifat, Fungsi dan Contohnya – Dalam kehidupan sehari-hari, entah itu di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan hingga pemerintahan tentunya tidak asing lagi dengan istilah pemimpin atau pengertian kepemimpinan.
Satu sama lainnya memang saling berkaitan namun memiliki definisi yang berbeda. Kepemimpinan merupakan sikap yang harus dimiliki sebagai seorang pemimpin untuk bisa melaksanakan tugasnya .
Sedangkan pemimpin, merupakan seseorang yang melakukan sikap kepemimpinan dalam sebuah organisasi maupun lingkungan.
Untuk lebih jelasnya akan disampaikan mengenai pengertian kepemimpinan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan dibawah ini.
Pengertian Kepemimpinan
Apa yang dimaksud dengan pengertian kepemimpinan? kepemimpinan bisa didefinisikan sebagai sebuah kemampuan ataupun kekuatan dari dalam diri seseorang untuk memimpin serta mempengaruhi orang lainnya dalam hal bekerja.
Yang mana bertujuan agar bisa mencapai target atau goal yang sudah ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan pemimpin, pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan menjabat sebagai ketua dalam sistem di sebuah perusahaan atau organisasi.
Dengan begitu, seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam memandu serta mempengaruhi baik seseorang maupun sekelompok.
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai sebuah proses mempengaruhi ataupun memberikan contoh dari pemimpin kepada para pengikutnya untuk bisa mencapai tujuan organisasi.
Baca Juga: Uang adalah
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Pengertian kepemimpinan pun juga beragam dari pendapat masing-masing para ahli. Adapun pengertian kepemimpinan menurut pada ahli antara lain adalah:
1. Wahjosumidjo
Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang meliputi kepribadian, kemampuan dan kesanggupan yang tidak bisa dipisahkan dengan kedudukan, gaya, serta perilaku pemimpin dan interaksinya dengan pengikut dan situasi
2. P. Siagian
Kepemimpinan menurut P. Siagian merupakan kemampuan serta keterampilan seseorang ketika menduduki jabatan sebagai seorang pimpinan di sebuah organisasi atau perusahaan dalam mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya.
Sehingga mereka dapat berpikir serta bertindak sedemikian rupa, agar dapat memberikan sumbangan nyata dalam upaya pencapaian tujuan sebuah organisasi.
3. Moejiono
Pengertian kepemimpinan yang dijelaskan menurut Moejiono adalah sebagai bentuk akibat pengaruh satu arah, dikarenakan seorang pemimpin mungkin mempunyai berbagai kualitas tertentu yang mana membedakan dirinya dengan pengikutnya.
4. George R. Terry
Pengertian Kepemimpinan yang dijelaskan menurut George R Terry adalah sebuah aktivitas yang mempengaruhi orang-orang agar diarahkan untuk bisa mencapai tujuan organisasi
5. Stoner
Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan merupakan sebuah proses mengenai pengarahan serta usaha untuk bisa mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok.
6. Jacob dan Jacques
Jacobs and jacques menjelaskan kepemimpinan merupakan proses pemberian arti kepada usaha kolektif dan mengakibatkan ketersediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan sehingga bisa mencapai sasaran.
7. Hemhiel dan Coons
Menurut Hemhiel dan Coons, pengertian kepemimpinan merupakan perilaku seseorang individu yang memimpin aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan yang nantinya akan dicapai bersama atau shared goal.
Fungsi Kepemimpinan Secara Umum
Kepemimpinan sendiri memiliki fungsi secara umum, yaitu antara lain adalah:
1. Fungsi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang dimaksud adalah kemampuan dalam menganalisis situasi dengan mendapatkan informasi seakurat mungkin, sehingga nantinya permasalahan bisa dituntaskan.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan bisa dilihat dari berbagai macam aspek, yaitu proses serta gaya pengambilan keputusan.
Ada beberapa tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan antara lain adalah Identifikasi masalah, mendefinisikan masalah, memformulasikan serta mengembangkan alternatif, implementasi keputusan, serta evaluasi keputusan.
Misalnya saja dalam sebuah perusahaan mendapatkan masalah, maka untuk pengambilan keputusan demi menyelesaikannya tidak bisa dilakukan terburu-buru yang mengakibatkan salah dalam pengambilan keputusan dan menyebabkan masalah semakin sulit.
Akan lebih baik untuk mencari informasi sebanyak mungkin sebagai bahan pertimbangan, pahami dengan baik, diskusikan keputusan dengan orang-orang di dalam perusahaan sehingga nantinya didapatkan keputusan yang baik dan tepat sebagai solusi
2. Fungsi Instruktif
Pemimpin memiliki fungsi sebagai komunikator yang mana menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah tersebut diberikan sehingga keputusan bisa diwujudkan dengan efektif.
Sehingga fungsi orang-orang yang dipimpinnya hanya untuk melaksanakan perintah
3. Fungsi Konsultatif
Ini memiliki sifat komunikasi 2 arah. Pada tahap I dalam usaha menetapkan sebuah keputusan, terkadang pemimpin membutuhkan bahan pertimbangan yang membuatnya harus berkonsultasi dengan orang-orang yang berada dalam pimpinannya.
Hal ini dilakukan untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam penetapan keputusan. Lalu untuk tahap berikutnya yaitu konsultasi pimpinan kepada orang-orang dalam pimpinannya setelah dilakukan keputusan tersebut dan sedang dalam tahap pelaksanaan.
Konsultasi ini memiliki maksud untuk mendapatkan umpan balik, yaitu kritik atau saran yang nantinya dapat membangun, memperbaiki, serta menyempurnakan keputusan-keputusan yang sudah ditetapkan dan dilaksanakan.
Dengan menjalankan fungsi konsultatif, nantinya diharapkan keputusan-keputusan yang dibuat pimpinan bisa didukung bawahan dan lebih mudah dalam menginstruksikannya. Sehingga kepemimpinan yang berlangsung akan berjalan efektif.
4. Fungsi Partisipatif
Dalam menjalankan fungsi partisipatif, seorang pemimpin berusaha untuk mengaktifkan orang-orang yang ada di jangkauan pimpinannya. Baik untuk mengambil keputusan mahupun ketika melaksanakannya.
Masing-masing anggota kelompok berhak mendapatkan kesempatan sama untuk berpartisipasi melakukan kegiatan-kegiatan yang telah dijabarkan dari tugas pokok sesuai dengan posisi dari masing-masing anggota.
5. Fungsi Delegatif
Saat menjalankan fungsi delegatif, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang untuk membuat ataupun menetapkan keputusan.
Sebenarnya, fungsi delegasi merupakan kepercayaan dari seorang pimpinan kepada orang yang diberikan kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Fungsi delegatif disini harus diwujudkan karena perkembangan dan kemajuan sebuah kelompok tidak hanya bisa diwujudkan pemimpin seorang diri saja, namun juga membutuhkan bantuan anggota-anggota di dalamnya.
6. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian mendefinisikan jika kepemimpinan yang efektif harus mempunyai kemampuan mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif. Sehingga nantinya bisa tercapai tujuan bersama secara maksimal
Dalam melaksanakan fungsi ini, pemimpinan bisa mewujudkannya melalui bimbingan, pengarah, koordinasi serta pengawasan.
Lihat Juga: Wujud kebudayaan adalah
Sifat Kepemimpinan
Upaya menilai sukses atau tidaknya seorang pemimpin dapat dilakukan dengan mengamati serta mencatat sifat-sifat serta kualitas maupun mutu perilaku pemimpinnya. Yang mana hal ini digunakan sebagai kriteria untuk bisa menilai kepemimpinannya.
Teori kesifatan atau sifat kepemimpinan salah satu dijelaskan oleh Edwin Ghiselli, menurut Edwin Ghiselli, ada 6 sifat kepemimpinan sebuah pemimpin yaitu:
- Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas ataupun pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen.
- Kebutuhan terhadap prestasi di dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab serta keinginan untuk sukses
- Kecerdasan, yang mana mencakup kebijakan, daya pikir, serta pemikiran kreatif
- Ketegasan atau kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan serta memecahkan masalah dengan tepat dan cakap
- Kepercayaan diri ataupun pandangan diri sehingga nantinya dapat mampu menghadapi permasalahan
- Inisiatif, kemampuan bertindak tidak tergantung, mengembangkan berbagai kegiatan serta menentukan cara-cara baru ataupun inovasi
Jenis-Jenis Kepemimpinan
Ada beberapa jenis-jenis kepemimpinan dan masing-masingnya memiliki karakteristik masing-masing yaitu:
1. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional terjadi saat adanya pola relasi, yaitu antara pimpinan dan konstituen atau pemimpin dan elit politik yang dilandasi dengan semangat pertukaran kepentingan politik atau ekonomi.
Pemimpin memfokuskan perhatiannya kepada hubungan transaksi atau pertukaran. Transaksi dilaksanakan dengan karyawannya secara interpersonal agar mencapai tujuan tertentu.
Misalnya saja dalam melaksanakan sebuah proyek, pimpinan menawarkan imbalan kepada karyawan mengenai kontribusi yang telah diberikan selama ini.
2. Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan karismatik mempunyai kemampuan lebih dalam menarik atau membuat orang lainnya terpesona dengan gaya bicaranya termasuk dapat membangkitkan motivasi dan semangat.
Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan seperti ini biasanya mempunyai kepribadian yang idealis dan visionaris, yang mana mereka menyukai tantangan dan perubahan.
Hanya saja kekurangannya adalah terkadang hanya dapat berbicara namun tidak adanya perbuatan berarti yang dilakukannya.
Nantinya seiring berjalannya waktu orang akan menyadari jika ucapannya tidak dilakukan oleh dirinya. Dan saat diminta pertanggung jawaban akan banyak alasan serta permintaan maaf yang diucapkan.
3. Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner merupakan tipe kepemimpinan yang ditujukan untuk memberikan arti pada usaha yang dikerjakan bersama serta memberikan arahan yang bermakna kepada usaha yang berdasarkan visi yang jelas.
Pemimpin mempunyai kompetensi tertentu serta memiliki kompetensi kunci seperti:
- Pemimpin mempunyai kemampuan komunikasi efektif dengan manajer serta karyawan di perusahaan atau organisasi
- Pemimpin memahami lingkungan luar serta mempunyai kemampuan bereaksi dengan tepat atas segala peluang ataupun ancaman
- Pemimpin memegang peranan yang cukup penting dalam pembentukan atau mempengaruhi praktik organisasi, prosedur, produk serta jasa
- Pemimpin mempunyai kemampuan dalam mengembangkan imajinasi yang berguna untuk masa depan
4. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis merupakan kemampuan dalam mempengaruhi orang lain sehingga mau untuk diajak bekerja sama dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama dengan pimpinan serta atasan sebagai bentuk tujuan bersama.
Tipe kepemimpinan ini biasanya sangat menjunjung tinggi kesederajatan serta partisipatif. Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan dan meminta saran yang solutif untuk mengambil sebuah keputusan.
Anak buah memberikan masukan seperti saran untuk kesulitan yang dialami serta penyelesaian yang solutif yang nantinya didiskusikan bersama dengan pimpinan dalam pengambilan keputusan terbaik secara bersama-sama
5. Kepemimpinan Militer
Kepemimpinan militer hampir mirip dengan gaya kepemimpinan otoriter, hanya saja ada beberapa karakteristik dari gaya kepemimpinan militer yang dapat diketahui yaitu:
- Lebih banyak menerapkan sistem perintah kaku, kurang bijaksana, dan otoriter
- Menginginkan kepatuhan dari bawahan secara mutlak
- Menyebrangi formalitas, ritual militer, upacara
- Tidak menginginkan saran atau masukan bahkan kritikan
- Menuntut disiplin yang kaku
- Komunikasi hanya berlangsung 1 arah, yaitu dari atasan ke bawahan
6. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan ini dapat dikatakan berpusat kepada diri pemimpinnya, atau yang juga dikenal sebagai tipe kepemimpinan direktif. Pemimpin menjadi satu-satunya dalam pembuatan perencanaan atau pembuatan keputusan.
Secara sepihak, pemimpin akan menentukan segala hal mengenai rencana serta apa yang akan dilakukannya. Pemberian perintah dilakukan secara sepihak. Pemimpin otokratis akan menyukai kepatuhan anak buahnya dan memerintah berdasarkan yang dirinya kehendaki
Pemimpin juga memerintah berdasarkan pada kedudukannya, serta mempunyai kemampuan memberikan hadiah maupun hukuman kepada bawahannya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, segala hal akan ditentukan pimpinan.
Sehingga bisa disimpulkan jika kepemimpinan ini akan terpusat kepada pemimpinnya. Semua keputusan, kebijakan akan dibuat pemimpin. Komunikasi hanya berlaku 1 arah, dari atas ke bawah. Dan pengawasan dilakukan secara ketat tanpa ada pendapat
7. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif mempunyai ciri-ciri seperti jarangnya pemimpin memberikan arahan secara langsung kepada bawahan, keputusan diserahkan langsung kepada bawahan, dan masing-masing anggota diminta untuk menyelesaikan permasalahan sendiri.
Kepemimpinan delegatif juga dapat didefinisikan sebagai pimpinan mendelegasikan kewajiban kepada bawahannya yang dinilai mempunyai kemampuan dalam menjalankan kegiatan untuk sementara dikarenakan beberapa alasan tertentu.
Gaya kepemimpinan ini dapat dilakukan jika atasan memang sedang sibuk serta bawahan dinilai mempunyai kemampuan untuk menanggung tugas tersebut. Bawahan yang ditunjuk pun juga perlu mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi serta skill problem solving yang baik
Baca Juga: Perbedaan PNS dan P3k
8. Kepemimpinan Birokratif
Kepemimpinan birokratif merupakan tipe kepemimpinan yang berdasarkan pada peraturan. Perilaku pemimpin dapat ditandai dengan adanya ketaatan pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada aturan ataupun prosedur yang sudah ditetapkan.
Dalam memutuskan sebuah keputusan, pimpinan selalu berdasarkan pada aturan standar yang ada dan terkesan kaku, tidak bisa fleksibel meskipun kondisi yang terjadi bisa berbeda-beda.
Hampir semuanya berpusat kepada pemimpin serta tidak ada kebebasan pada anggotanya. Pemimpin memberitahukan mengenai aturan baru kepada anak buah serta meminta anak buahnya untuk melakukan sesuai dengan aturan.
9. Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan ini bisa dilihat dari segala kebijakan dan keputusan berada di tangan pemimpin secara penuh. Segala tugas serta tanggung jawab dipegang pemimpin otoriter, sedangkan bawahan hanya mengerjakan tugas yang sudah diperintahkan.
Tipe kepemimpinan otoriter biasanya berkonsentrasi kepada tugas. Bawahan hanya dianggap seperti mesin pekerja yang bekerja sesuai dengan keinginan atasan dan bawahan tak pernah dianggap.
10. Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan dari kepemimpinan diplomatis ini dapat dilihat dari perspektif pribadi. Banyak orang yang melihat dari 1 sisi dalam membaca sebuah situasi, namun pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini bisa memberikan analisa dari berbagai sisi.
Jadi, pemimpin bukan hanya melihat dari sisi dirinya sendiri namun juga dari sisi lawan. Hanya pemimpin yang bisa bersifat netral yang dapat menganalisa apa yang dapat menguntungkan dirinya dan juga lawannya.
Kesabaran serta kepasifan adalah kelemahan dari tipe kepemimpinan ini. Dikarenakan banyak menganalisis dari berbagai sisi, tentunya waktu yang dibutuhkan juga lebih banyak sebelum didapatkan sebuah keputusan.
Namun hal ini tentunya tidak sebanding dengan kemampuan bawahannya untuk berpikir seperti pemimpin. Sehingga terkadang muncul ketidaksabaran dari bawaan. Dan bawahan dapat menganggap jika pemimpin kurang tegas atau bahkan mengabaikannya.
Contoh Kepemimpinan
Ada berbagai macam contoh kepemimpinan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain adalah:
1. Bertanggung Jawab Dengan Apa Yang Dikerjakan
Sifat kepemimpinan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari adalah dari sikap untuk bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan dan dikerjakan.
Misalnya saja seseorang diberikan tugas untuk mengerjakan proyek A. Meskipun ada berbagai masalah atau rintangan selama mengerjakan proyek A.
Namun orang tersebut tetap bertanggung jawab dan mengerjakan hingga akhir. Inilah yang disebut sebagai contoh kepemimpinan.
2. Bisa Dipercaya
Contoh kepemimpinan juga dapat dilihat dari bisa atau tidaknya seseorang dipercaya. Sebagai seorang pemimpin, tentunya harus bisa meraih kepercayaan baik dari bawahannya maupun orang lain untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan
Pelajari Juga: Apa itu Fatamorgana? Pengertian dan Proses Terjadinya
Jadi bisa disimpulkan, pengertian kepemimpinan dan pimpinan berbeda satu sama lainnya. Kepemimpinan merupakan sikap, sedangkan pemimpin merupakan orang yang melakukan sikap tersebut.