Balaibahasajateng.web.id, Pengertian Kebudayaan Beserta 7 Unsur, 3 Wujud dan Contohnya – Indonesia merupakan negara agraris yang terdiri dari ribuan pulau, dengan ribuan adat dan budaya. Tapi, apa kamu tahu pengertian kebudayaan itu sendiri? Apakah sebuah budaya muncul dengan sendirinya, atau bisa dipelajari? Apakah kebudayaan milik semua orang, atau sebagian kecil?
Kalau bicara soal budaya, kebanyakan dari kita akan langsung merelasikannya dengan benda-benda peninggalan sejarah, tarian, atau makanan. Padahal, budaya bukan sekedar karya, tapi juga aturan dan norma. Sampai ada pepatah yang menuliskan : dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian kebudayaan menurut para ahli, unsur, wujud, fungsi, ciri, serta contoh kebudayaan itu sendiri. Selamat menyimak ya.
Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi, budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (akal), sehingga kebudayaan berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Secara umum, kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil pemikiran manusia yang digunakan untuk menjalin hubungannya dengan masyarakat. Memang, bicara soal budaya, pasti juga membahas soal kemasyarakatan dengan sesama manusia.
Pelajari Juga: Pengertian Etika Beserta Contoh, Ciri ciri dan Manfaatnya
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli
Kebudayaan dapat didefinisikan secara berbeda oleh setiap orang. Berikut ini adalah beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli yang bisa dijadikan acuan pelajaran.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ada dua pengertian kebudayaan menurut KBBI. Yang pertama, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
Pengertian kedua dari kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya yang menjadi pedoman tingkah lakunya.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan dibentuk dari tingkah laku manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan dan hubungan sosialnya dengan masyarakat.
2. Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia yang tersusun dalam kehidupan bermasyarakat sebagai hasil proses pembelajaran, merupakan definisi dari kebudayaan menurut Koentjaraningrat.
Beragamnya kebudayaan di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat yang berbeda di setiap wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Kultur yang berbeda, lingkungan dan alam yang berlainan, tentunya juga memberikan pengaruh dalam adat istiadat tiap daerah.
3. Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian kebudayaan adalah hasil budi manusia yang didapatkan melalui dua pengaruh kuat, yaitu alam dan zaman (kodrat dan masyarakat).
Berdasarkan pengertian tersebut, kebudayaan dapat dianggap sebagai bukti kejayaan manusia untuk berjuang mengatasi kesukaran dalam hidupnya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Dengan budaya, terciptalah ketertiban dan kedamaian di lingkungan dan masyarakat tempat ia hidup.
4. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Hasil karya, cipta, dan rasa, adalah definisi kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi.
Karya meliputi produk teknologi dan kebendaan lainnya. Cipta meliputi kemampuan kognitif dan mental untuk mengamalkan pengetahuannya. Rasa meliputi jiwa manusia yang selaras dengan norma dan nilai sosial.
Dari pengertian tersebut, kita dapat memahami bagaimana budaya bukan cuma bicara soal aturan masyarakat, tapi juga wujud seni, estetika, dan keindahan yang dapat dilihat dalam bentuk hasil karya.
5. Melville J. Herskovits
Pengertian kebudayaan menurut Melville J. Herskovits adalah produk manusia sebagai bagian dari lingkungannya. Menurutnya, kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan masyarakat, sehingga kebudayaan mempengaruhi segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat tadi.
Masih menurut Herskovits, kebudayaan dipandang sebagai sesuatu yang secara turun temurun dari generasi ke generasi diturunkan, yang kemudian dikenal sebagai istilah superorganic.
6. Ralph Linton
Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu. Hal ini dinyatakannya dalam bukunya yang berjudul The Cultural Background of Personality.
Ralph Linton menegaskan bahwa budaya yang berlaku disuatu masyarakat diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur ke generasi berikutnya, atau dikenal dengan istilah “man’s social heredi.”
7. Edward Burnett Taylor
Pengertian kebudayaan menurut E.B. Taylor dalam bukunya Primitive Culture, adalah kompleksitas yang menyeluruh dari pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, dan lain-lain yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan yang muncul dalam suatu masyarakat akan menciptakan norma adat yang harus dipatuhi oleh penduduk setempat. Seperti peribahasa bilang, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
8. James P. Spradley
Kebudayaan menurut James P. Spradley merupakan suatu sistem ide atau gagasan. Fungsi sistem tersebut adalah sebagai pedoman dan penuntun masyarakat dalam bersikap dan bertingkah laku.
Sebuah kebudayaan merupakan aturan tidak tertulis yang memiliki kekuatan dalam membuat masyarakatnya disiplin. Jadi, secara alamiah, seseorang akan mengikuti kebudayaan yang ada sebagai bentuk ketaatan perilaku terhadap budaya setempat.
Lihat Juga: Apa itu Wacana?
Ciri-Ciri Kebudayaan
Suatu kepercayaan, kebiasaan, hukum, dan kesenian dapat dianggap sebagai suatu kebudayaan apabila dapat memenuhi kriteria tertentu. Secara umum, ciri-ciri suatu kebudayaan dan contohnya menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Kebudayaan memposisikan dirinya sebagai simbol
Adanya kebudayaan seringkali dihubungkan dengan norma suatu masyarakat daerah tertentu. Karena itu, kebudayaan seringkali dianggap sebagai simbol dari masyarakat setempat dengan segala ciri khasnya.
Contoh dari penggunaan budaya sebagai simbol adalah dalam ritual-ritual adat yang banyak dilakukan masyarakat. Misalnya, pengadaan ingkung (ayam yang dimasak utuh) dalam berbagai upacara adat Jawa, misalnya slametan atau nujuh bulanan.
Ingkung, yang menurut bahasa dan istilah Jawa berasal dari kalimat ingsun tambah manekung memiliki makna penyembahan dan permohonan kepada Tuhan. Penyisipan unsur simbolik budaya Jawa juga banyak ditemukan dalam bentuk seni rupa, seperti wayang dan candi.
2. Kebudayaan bersifat selektif
Kebudayaan juga memiliki sifat selektif, yang artinya tidak mewakili masyarakat secara universal, melainkan sejumlah manusia di lingkungan tertentu dengan jumlah terbatas.
Contoh sederhananya adalah bahasa daerah di Indonesia. Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sama-sama berbahasa Jawa, punya variasi kata dan frasa yang berbeda lho.
3. Kebudayaan dapat disampaikan dari orang ke orang
Suatu tradisi budaya punya karakter bisa diwariskan dari orang yang satu ke orang yang lain, kelompok ke kelompok lain, juga generasi ke generasi lain. Kebudayaan keberadaannya akan tetap langgeng selama penerusnya tetap ada.
Pengertian kebudayaan bukanlah sebatas kebudayaan daerah maupun nasional saja, melainkan kebudayaan keluarga yang lebih kecil lagi cakupannya. Selama tetap bisa diaplikasikan oleh penerusnya, kebiasaan atau adat dalam keluarga tetap bisa dianggap kebudayaan.
4. Kebudayaan bukan bawaan, namun dipelajari
Tidak ada orang yang terlahir dengan naluriah untuk bisa menjalankan kebudayaan tertentu. Karena suatu budaya sejatinya adalah ilmu, yang dipelajari dan diaplikasikan, bukan talenta yang dibawa sejak lahir.
Contoh yang paling sederhana adalah cara berpakaian daerah, bahasa tradisional, dan membuat makanan khas lokal, yang untuk melakukannya tidak membutuhkan kriteria spesifik bagi siapa yang mau mencoba, selain dari kemauan untuk belajar.
5. Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan
Beberapa unsur yang terkandung dalam kebudayaan antara lain unsur ekonomi, bahasa, religi, pengetahuan, kesenian, kekerabatan, dan lain-lain. Berbagai unsur tersebut dapat berkaitan satu sama lain dalam membangun suatu kebudayaan.
Contoh sederhana dari ciri kebudayaan satu ini adalah kepercayaan astronomi tradisional yang dimiliki masyarakat pedesaan yang digunakan untuk mendukung mata pencahariannya sebagai petani. Melalui perbintangan, mereka memperkirakan kapan waktu menanam dan menuai.
Sifat alam yang dipelajari para leluhur di daerahnya juga mempengaruhi bentuk peralatan hidup yang mereka buat disesuaikan dengan kondisi alam. Makanya, antropolog menemukan berbagai variasi bentuk peninggalan sejarah yang sesuai dengan kondisi lingkungan penemuannya.
6. Kebudayaan bersifat dinamis
Seperti halnya manusia yang selalu berubah, kebudayaan pun sifatnya dinamis. Pengaplikasian kebudayaan selalu disesuaikan dengan kondisi masyarakat modern, namun tetap memiliki relasi yang kuat dengan asal usul budaya tersebut.
Contoh sederhananya adalah upacara pernikahan adat Batak dan Jawa pada jaman dulu yang berlangsung berhari-hari, dipersingkat pada masa sekarang ini, dengan mengurangi beberapa ritual yang dianggap bisa dikesampingkan, mengingat waktu yang terbatas.
7. Etnosentrik
Kebudayaan memiliki sifat etnosentrik, yang artinya menganggap kebudayaan sendiri memiliki nilai yang lebih baik dan menjadi standar dalam menilai kebudayaan lain.
Sama seperti manusia yang memiliki kecenderungan arogan, kebudayaan tertentu selalu dianggap lebih baik oleh penganutnya bila dibandingkan dengan kebudayaan lainnya.
Contoh etnosentrik yang sering terjadi misalnya kita sebagai warga negara Indonesia, pasti merasa kebudayaan kita lebih istimewa dibandingkan kebudayaan asing. Begitupun warga negara lain, mungkin merasa budaya kita terlalu ribet dan tidak sebaik budaya mereka.
Baca juga: Pengertian Etnosentrisme: Mengenali dan Melawan Prasangka Budaya
Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut C. Kluckhohn, terdapat 7 unsur kebudayaan dalam masyarakat. Ketujuh unsur budaya yang disebut sebagai cultural universals tersebut antara lain :
1. Bahasa
Bahasa merupakan cara ucap, dan merupakan elemen budaya yang menjadi alat bantu utama untuk meneruskan dan mengadaptasi suatu kebudayaan. Bahasa sendiri dapat disampaikan dalam dua cara, yaitu lisan dan tulisan.
Bahasa daerah merupakan unsur budaya yang paling dikenal dan diaplikasikan secara lisan, sementara bentuk tulisannya tidak terlalu populer, mengingat cara penulisannya yang khas dan agak “ruwet” aksaranya.
2. Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan yang merupakan bentuk ketakwaan kepada Tuhan sehingga mempengaruhi pola tingkah lakunya, merupakan salah satu unsur kebudayaan yang banyak kita temui di tanah air.
Kalau kita perhatikan, ada banyak relief, candi, serta peninggalan sejarah kuno di Indonesia yang dipengaruhi oleh unsur religi Hindu dan Islam, yang dibawa masuk ke negara kita oleh pihak asing di masa lalu.
3. Ilmu pengetahuan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan tentang alam, maupun pengetahuan sosial dan tingkah laku manusia. Adanya pengetahuanlah yang mendasari terbentuknya suatu kebudayaan yang akhirnya kita kenal hingga sekarang.
Astronomi, ilmu tanah, dan hukum adat adalah contoh peran pengetahuan dalam kehidupan manusia. Selain itu, teknik pengolahan makanan dan alat perkakas rumah tangga juga mendapat pengaruh ilmu pengetahuan dalam perkembangan budaya.
4. Sistem teknologi
Teknologi merupakan unsur yang sangat erat hubungannya dengan kebudayaan dan peradaban kuno maupun modern. Dengan adanya teknologi, muncullah berbagai alat rumah tangga, sarana transportasi, senjata, pakaian, pemukiman, dan lain sebagainya.
Teknologi yang kita miliki sekarang tentunya merupakan perkembangan dari apa yang dimiliki leluhur untuk mempermudah kehidupannya. Dulu, tombak dan pisau mungkin menjadi penemuan yang luar biasa, namun sekarang menjadi peralatan yang tidak lagi istimewa.
5. Sistem kemasyarakatan atau kekerabatan
Hingga sekarang, sistem kekerabatan masih sangat kental pengaruhnya dalam kehidupan modern. Contohnya budaya patrilineal pada suku Batak dan matrilineal pada suku Padang yang tidak pernah berubah dari awal kebudayaan tersebut terbentuk.
Musyawarah warga dalam mengambil keputusan juga diadaptasi oleh kebudayaan modern dalam pemerintahan. Contoh pengaplikasiannya adalah terbentuknya RT, RW, dan kegiatan karang taruna di berbagai wilayah pemukiman sekarang ini.
6. Sistem ekonomi
Letak geografis Indonesia membuat budaya mata pencaharian di negara kita dimulai dengan pertanian, perdagangan, dan perikanan.
Hingga saat ini, ketiga sektor tersebut masih menjadi pekerjaan yang banyak dijalani, terlebih sekarang ini lebih banyak variasi dan pengembangannya.
Pengetahuan yang bertambah-tambah menjadi sarana pengembangan sistem ekonomi di Indonesia, sehingga kebudayaan semakin maju dan mengalami modernisasi yang menguntungkan.
7. Kesenian
Sebagai ekspresi terhadap keindahan, demikianlah definisi dari kesenian. Upacara adat, kerajinan, lagu daerah, dan tarian tradisional merupakan contoh keindahan budaya yang dicurahkan dalam bentuk kesenian.
Secara garis besar, kesenian dibagi menjadi seni rupa, seni suara, dan seni tari. Namun dalam perkembangannya, seni juga mencakup bidang yang lebih luas, seperti seni musik, seni terapan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pengertian Hukum menurut para ahli beserta Unsur, Tujuan dan Jenisnya
Wujud Kebudayaan
Dalam pandangan Koentjaraningrat, terdapat 3 wujud kebudayaan. Ketiganya adalah nilai budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
1. Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang telah dipelajari oleh masyarakat sejak masa kecilnya sehingga sulit digoyahkan. Di kemudian hari, nilai-nilai tersebut dapat memberikan suatu gagasan atau buah pikiran yang mempengaruhi kehidupan penganutnya.
Nilai budaya memiliki bermacam-macam bentuk. Bisa berupa tingkah laku, buah pikiran, ataupun benda-benda tertentu.
2. Sistem sosial
Sistem sosial merupakan penggambaran dari tingkah laku manusia yang berjalan berdasarkan aturan dan pola tertentu. Kebudayaan dalam sistem sosial sifatnya konkret dan juga bisa diabadikan.
Tata krama, adat dan kebiasaan, serta nilai-nilai yang berlaku di masyarakat adalah contoh sistem sosial yang terdapat dalam budaya. Keberadaan sistem sosial akan mempengaruhi bagaimana negara akan membentuk aturan dan norma dalam kehidupan masyarakatnya.
3. Kebudayaan fisik
Kebudayaan fisik dapat diartikan sebagai kebudayaan yang memiliki wujud dan bentuk. Para antropolog memahami bagaimana kebudayaan suatu masyarakat berdasarkan kebudayaan fisik yang mereka temui.
Contoh sederhana dari kebudayaan fisik adalah alat musik daerah, senjata tradisional, aksara, dan benda-benda bersejarah lainnya.
Fungsi Kebudayaan
Secara umum, kebudayaan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi masyarakat dalam mengambil sikap ketika menghadapi suatu permasalahan sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Dengan kebudayaan, hal-hal yang bersifat problematis dalam masyarakat dapat diselesaikan, serta tercapai persatuan.
Secara khusus, fungsi kebudayaan antara lain :
1. Pedoman hubungan manusia atau kelompok
Kebudayaan diharapkan menjadi pemersatu suatu kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama dan satu arah. Dengan adanya budaya, masyarakat dengan berbagai perbedaannya dapat mengalami persatuan karena adanya keterikatan.
Contoh sederhananya adalah budaya Yogyakarta yang masih tunduk kepada kesultanan. Seluruh lapisan masyarakat Yogya sepakat untuk menghormati warisan leluhur tersebut, sekalipun keberadaan sultan hanya ada di provinsinya saja dari seluruh provinsi di Indonesia.
2. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Kebudayaan bukan melulu soal adat istiadat, tetapi juga pola tingkah laku manusia itu sendiri. Dengan adanya kebudayaan, manusia dapat memenuhi kebutuhannya sesuai dengan tata cara yang dianut dan dipelajarinya.
Sebagai contoh, budaya masyarakat di daerah dataran tinggi yang secara turun temurun mempelajari cara berkebun dan bercocok tanam. Budaya tersebut tentunya diwariskan dan dipelajari sebagai cara bertahan hidup dan mendapatkan penghasilan.
3. Mendorong perubahan masyarakat
Kebudayaan juga digunakan untuk melakukan perubahan dalam masyarakat. Karena itu, dibutuhkan kebijaksanaan untuk dapat memilah mana budaya yang positif untuk ditiru, ataupun yang kurang tepat untuk dihindari.
Sebagai contoh, adalah banyaknya budaya asing yang dengan gampang masuk dan diadaptasi oleh penduduk Indonesia. Demam K-pop yang melanda tanah air bukan cuma memperkenalkan siapa idol korea, namun juga adat budaya mereka yang mulai diminati oleh masyarakat.
Contoh Kebudayaan
Kebudayaan Indonesia yang merupakan negara kepulauan tidak terlepas dari banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke tanah air. Berikut ini adalah contoh sejarah kebudayaan kita yang dipengaruhi kebudayaan luar dan akhirnya menjadi kebudayaan sendiri.
1. Kebudayaan Bascon-Hoabinh
Istilah Bascon – Hoabinh berasal dari nama tempat di wilayah Vietnam Utara yang merupakan lokasi pembuatan alat-alat yang terbuat dari batu pada era sekitar 7000 SM. Bacson merupakan daerah di pegunungan, sedangkan Hoabinh merupakan daerah di dataran rendah.
Kebudayaan Bascon-Hoabinh sendiri dikenal sebagai kebudayaan masyarakat berburu dan meramu, dengan corak Mesolitikum, yaitu menggunakan perlengkapan berbahan dasar material batu yang diasah sebagian.
Masyarakat dengan kebudayaan tersebut tinggal secara semi nomaden. Mereka tinggal di pinggir pantai dalam timbunan fosil kerang dan siput (dikenal dengan istilah Kjokkenmoddinger) dan dalam gua-gua (disebut juga Abris sous Roche).
Salah satu peninggalan kebudayaan Bascon-Hoabinh adalah flakes, alat serpih dari batu yang fungsinya seperti pisau pada masa sekarang. Flakes banyak ditemukan di Pacitan, Ngandong (Jawa), Lahat (Sumatera), Cabbenge (Sulawesi), Mangeruda (Flores), dan Batturing (Sumbawa).
2. Kebudayaan Dongson
Peningkatan taraf hidup disusul pula dengan peningkatan kebudayaan. Hal inilah yang terjadi dengan kebudayaan Dongson. Setelah sebelumnya menggunakan perlengkapan batu, kebudayaan berkembang dengan penggunaan perunggu sebagai bahan dasar logam untuk membuat perkakas.
Kebudayaan ini juga berasal dari Vietnam, tepatnya lembah Hong Song. Di Indonesia sendiri, kebudayaan Dongson dikenal dengan masa perundagian. Era megalitikum di Indonesia mempunyai hubungan yang erat dengan kemunculan kebudayaan Dongson.
Peninggalan kebudayaan Dongson banyak ditemukan berupa perhiasan perunggu yang direlasikan juga dengan kepercayaan masyarakat pra-aksara. Yang paling terkenal adalah nekara, yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Maluku Selatan.
3. Kebudayaan Sa huynh
Berkembang pada akhir kebudayaan logam, kebudayaan Sa huynh membaca corak tersendiri dalam perkembangannya. Selain penggunaan logam, kebudayaan satu ini juga memanfaatkan penggunaan tanah liat sebagai material dasar pembuatan perkakas.
Kebudayaan yang dibawa oleh orang-orang Austronesia ini juga memperkenalkan tradisi penggunaan kubur tempayan sebagai cara mengebumikan jenazah. Selain itu, gerabah dan tembikar dengan pola anyaman banyak ditemukan sebagai hasil peninggalan sejarah budaya Sa huynh.
4. Kebudayaan India
Kebudayaan India masuk ke tanah air ketika masyarakat telah memiliki tatanan hidup dan pengetahuan yang cukup tinggi. Pada masa itu, mereka telah mengenal ilmu bercocok tanam, astronomi, serta pelayaran.
Kemunculan agama Hindu dan Budha, serta terbentuknya kerajaan-kerajaan di tanah air merupakan hasil pengaruh kebudayaan India yang cukup signifikan di tanah air. Sistem kasta dan penggunaan bahasa Sansekerta juga merupakan kultur India yang disadur Indonesia dengan sangat kuat.
Pelajari Juga: Wajib Tahu! Pengertian Negara, Fungsi, Unsur dan Tujuan
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian kebudayaan menurut ahli beserta unsur-unsur, wujud dan contohnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu, terutama yang sedang mengerjakan tugas sekolah, misalnya membuat makalah tentang kebudayaan. Selamat belajar!