Balaibahasajateng.web.id, Agama di Indonesia: Pengertian, Fungsi, Ciri dan jenisnya – Pengertian agama secara umum dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan atau penyembahan dari manusia kepada sesuatu yang mereka percaya memiliki kekuatan yang luar biasa, melebihi manusia. Sesembahan tersebut sering disebut sebagai Tuhan, Dewa, Aten, dan lain sebagainya.
Ada banyak sekali agama dan kepercayaan yang ada di dunia. Di Indonesia sendiri, ada beberapa agama yang resmi dan diakui negara, seperti agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, dan konghuchu. Masing – masing agama dan kepercayaan memiliki ritual dan aturan-aturan yang berbeda.
Supaya kamu bisa lebih memahami tentang agama, pada artikel kali ini kita akan memberikan pembahasan lengkap seputar agama. Mulai dari pengertian agama, pengertian agama menurut para ahli, fungsi, unsur, sampai pada jenis – jenis agama. Berikut pembahasan selengkapnya.
Pengertian Agama
Secara bahasa, kata “agama” diambil dari istilah bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” yang berarti kacau. Jadi, apabila dilihat dari asal katanya, agama diartikan sebagai sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan.
Menurut KBBI, Agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan/ kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata kaidah terkait pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya.
Pengertian Agama Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian agama menurut beberapa ahli :
1. Damianus Hendropuspito
Menurut Damianus Hendropuspito, agama berarti suatu sistem nilai yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.
2. Anthoni F. C. Wallace
Menurt Anthoni, agama adalah seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan kekuatan supranatural agar terjadi perubahaan keadaan pada manusia dan alam semesta.
3. Emile Durkheim
Menurut Emile, agama adalah suatu sistem yang terdiri dari kepercayaan serta praktik yang berhubungan dengan hal suci dan menyatukan para penganutnya dalam suatu komunitas moral (umat).
4. Luckmann
Menurut Luckmann, agama adalah suatu kemampuan organisme yang dimiliki oleh manusia agar mampu untuk mengangkat alam biologisnya, dapat dilakukan melalui cara pembentukan alam-alam maknawi yang objektif, dan mempunyai daya ikat moral serta melingkupi.
5. Hendro Puspito.
Menurut Hendro Puspito, agama adalah suatu sistem nilai yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.
6. H. Moenawar Chalil.
Menurut beliau, agama adalah perlibatan tingkah laku manusia dalam melakukan hubungan dengan kekuatan supranatural sebagai konsekuensi atas pengakuannya.
Fungsi Agama
Dalam kehidupan manusia, kahadiran agama memiliki peran dan fungsi yang cukup banyak. Beberapa fungsi dari agama antara lain :
1. Fungsi Agama Secara Umum
Secara umum, agama memiliki fungsi – fungsi seperti :
- Agama menjadi pedoman hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok
- Agama berfungsi sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan juga sesama makhluk hidup.
- Agama berfungsi sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan segala isinya.
- Agama berfungsi sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
2. Fungsi Lain Agama di dunia
Selain memiliki beberapa fungsi di atas, fungsi lain dari agama yaitu :
- Agama dapat memberikan pandangan dunia kepada manusia dan berpengaruh pada kebudayaan manusia.
- Agama mampu menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin tidak mampu dijawab oleh sesama manusia lain.
- Agama berperan dalam sebuah peranan sosial karena mengandung garis kode etika bagi setiap penganutnya.
- Agama dijadikan sebagai aturan dalam berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, antar sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam kehidupan.
- Agama berfungsi untuk menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang benar.
- Agama berfungsi untuk memberi suatu identitas pada umat manusia karena telah menjadi bagian dari sebuah agama.
Unsur-Unsur Agama
Agama merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Penjelasan dari beberapa ahli tidak dapat menjawab secara tuntas mengenai realita agama dalam kehidupan manusia. Agar kamu dapat lebih mudah memahami agama, maka kamu perlu mengetahui unsur – unsur agama, yaitu :
1. Manusia
Manusia adalah mahluk yang dapat berpikir dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam agama, manusia berperan sebagai penganut yang percaya bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam.
2. Penghambaan
Dalam konteks agama, penghambaan tidak berarti perbudakan. Tetapi, lebih kepada adanya kebutuhan manusia akan kedudukannya dihadapan Tuhan.
3. Tuhan
Ada banyak konsep ketuhanan, seperti teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain. Secara umum Tuhan dipahami sebagai suatu dzat yang Maha Kuasa dari suatu kepercayaan. Dalam ajaran teisme, Tuhan dipercaya sebagai pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.
4. Simbol
Unsur agama selanjutnya adalah simbol yang menjadi identitas dari sebuah agama.
5. Praktik Keagamaan
Praktik dalam keagamaan ini menjadi suatu bentuk konkret adanya hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antar umat beragama.
Lihat Juga: Apa itu Integrasi? Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya
Ciri-Ciri Agama
Secara umum, agama memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
1. Memiliki Tuhan atau sesuatu yang disembah
Tuhan bisa diartikan sebagai sesuatu yang dipercaya oleh manusia sebagai pencipta dan pengatur segala kejadian di alam semesta. Tuhan bisa juga disebut sebagai sesuatu yang diagungkan atau disembah oleh manusia.
2. Memiliki kitab atau tuntunan hidup
Ciri – ciri agama yang selanjutnya adalah terdapat kitab atau tuntunan hidup yang dijadikan pedoman manusia atau penganutnya untuk melakukan segala sesuatu dalam kehidupannya.
3. Memiliki Pemuka Agama
Pemuka agama diartikan sebagai orang yang memahami secara benar atau ahli dalam agama tersebut. Pemuka agama juga memberikan penjelasan agama kepada sekelompok umat beragama mengenai apa saja berdasarkan pada pedoman hidup yaitu kitab.
4. Adanya ritual
Setiap agama tentu memiliki ritual atau rutinitas keagamaan yang menjadi ciri khas agama tersebut. Tidak hanya itu, ritual keagamaan juga dapat diartikan sebagai simbol penghambaan manusia terhadap Tuhannya.
5. Ada kegiatan yang dipersembahkan
Dalam beragama ada beberapa kegiatan yang dipersembahkan kepada sang kuasa, seperti doa, nyanyian, tarian, sesaji, kurban, dll.
Jenis-Jenis Agama
Menurut para ahli, ada dua jenis agama di muka bumi ini. Jenis agama tersebut adalah sebagai berikut:
a. Agama Bumi
Agama bumi merupakan sebuah kepercayaan yang tidak mengenal adanya surga dan neraka, yang ada hanyalah hidup dan mati. Agama bumi serig disebut sebagai agama primitif.
Menurut R.M. Lowie, agama primitif dipengaruhi oleh kesadaran tentang adanya hal yang misterius, supernatural, dan sesuatu yang luar biasa. Dalam agama primitif, ada beberapa ritual magis yang secara psikologis berkaitan dengan peristiwa kerasukan, memercayai kekuatan supranatural yang mampu mengubah dunia, dan lain – lain.
b. Agama Wahyu
Menurut E.E. Evans Pritchard, awal munculnya agama adalah dari Tuhan bersamaan dengan diciptakannya manusia pertama yang juga bertindak selaku nabi, yaitu Adam.
Wahyu dapat dikatakan sebagai firman Tuhan yang disampaikan Nabi dan Rasul pilihan-Nya, kemudian diteruskan kepada umat manusia oleh para Rasul dengan bahasa baru yang muda dipahami oleh manusia. Dalam agama wahyu, terdapat kepercayaan adanya surga dan neraka.
Lihat Juga: Media Sosial: Pengertian, Fungsi, Dampak Positif dan Negatif
Agama di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang percaya adanya Tuhan. Hal ini sesuai dengan pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Saat ini terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu agama Islam, agama Kristen, agama Katolik, agama Hindu, agama Buddha, dan agama Konghucu.
Baca Juga: Perbedaan Hak dan Kewajiban: Pengertian, Hubungan, Jenis dan Contohnya
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman agama yang sangat kaya. Berbagai agama seperti Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu telah tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak lama. Meskipun Indonesia memiliki mayoritas Muslim, namun toleransi antaragama dan golong sangat baik dan menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia.
Agama di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Agama Hindu dan Buddha diperkenalkan ke Indonesia sejak abad ke-5 oleh pedagang dari India dan Tiongkok. Agama-agama ini kemudian berkembang dan menjadi agama mayoritas di Indonesia pada masa Hindu-Buddha. Setelah itu, pada abad ke-13, Islam masuk ke Indonesia dan menjadi agama yang berkembang pesat di Indonesia. Seiring waktu, agama Kristen dan Konghucu juga masuk ke Indonesia dan tumbuh dengan pesat.
Saat ini, Indonesia memiliki mayoritas Muslim yang diperkirakan sekitar 87% dari total populasi, 6,96% beragama Kristen Protestan, 2,9% Kristen Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Konghucu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan. Meskipun demikian, Indonesia adalah negara yang sangat toleran terhadap agama dan keyakinan. Banyak contoh toleransi antaragama di Indonesia, seperti adanya kegiatan bersama antara umat beragama dalam acara-acara keagamaan, pernikahan beda agama yang diakui oleh negara, serta kegiatan sosial dan bantuan yang dilakukan oleh umat beragama bersama-sama.
Salah satu hal yang menarik dari agama di Indonesia adalah adanya kebudayaan Islam Nusantara. Kebudayaan ini muncul karena pengaruh Islam yang masuk ke Indonesia dan disesuaikan dengan kebudayaan lokal. Kebudayaan Islam Nusantara memiliki ciri khas yang berbeda dari Islam di negara lain, seperti adanya tradisi tahlilan, ziarah kubur, serta doa-doa khas Indonesia.
Selain Islam Nusantara, Indonesia juga memiliki keberagaman agama yang menarik lainnya, seperti adat kepercayaan, seperti Sunda Wiwitan, Kaharingan, dan Kejawen. Adat kepercayaan ini adalah kepercayaan lokal yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa agama di Indonesia juga pernah mengalami konflik dan perselisihan. Salah satu contoh terbesar adalah konflik antara agama Islam dan Kristen di Maluku dan Poso pada awal tahun 2000-an. Namun, pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia berhasil menyelesaikan konflik ini melalui dialog dan toleransi yang baik.
Di samping itu, sejak awal kemerdekaan Indonesia, agama juga telah menjadi bagian dari identitas nasional Indonesia. Hal ini tercermin dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, yang mengakui keberagaman agama dan keyakinan. Pancasila juga menegaskan pentingnya kerjasama antarumat beragama untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.
Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, namun Indonesia adalah negara yang sangat toleran terhadap agama dan keyakinan. Indonesia memiliki kebudayaan Islam Nusantara yang khas, adat kepercayaan yang beragam, serta toleransi antaragama yang sangat baik. Penting untuk terus memelihara toleransi dan kerjasama antarumat beragama untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Baca juga: Pengertian Bela Negara dan Contohnya
Itulah tadi pembahasan lengkap seputar agama, mulai dari pengertian agama secara umum, pengertian agama menurut para ahli, fungsi, unsur, jenis – jenis agama, ciri – ciri agama, sampai pembahasan singkat seputar agama di Indonesia. Semoga bermanfaat.