Pengertian Fermentasi dan Jenis-jenisnya

fermentasi adalah
Fermentasi Makanan / IMG: canva

Balaibahasajateng.web.id, Pengertian Fermentasi dan Jenis-Jenisnya – Tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia. Proses pembuatannya melalui tahap fermentasi. Seperti halnya tempe, tape juga membutuhkan mikroorganisme untuk menghasilkan rasa khas. Nah proses ini dinamakan fermentasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian fermentasi, bagaimana prosesnya berlangsung, dan jenis jenis fermentasi.

Pengertian Fermentasi

Fermentasi adalah suatu proses biokimia yang menggunakan mikroorganisme seperti bakteri atau jamur untuk mengubah suatu bahan baku menjadi produk yang berbeda. Dalam fermentasi, mikroorganisme mengonsumsi gula atau karbohidrat dan menghasilkan alkohol, asam, atau gas sebagai produk sampingan. Proses ini biasanya digunakan dalam industri pangan dan minuman, seperti dalam pembuatan roti, yogurt, kecap, bir, dan anggur.

Fermentasi juga dapat digunakan untuk memproduksi bahan baku biologis seperti asam nukleat, enzim, dan antibiotik. Dalam bidang medis, fermentasi digunakan untuk menghasilkan vaksin dan obat-obatan.

Fermentasi dapat berlangsung dengan atau tanpa oksigen, dan prosesnya dapat dilakukan secara alami atau dalam kondisi kontrol yang dipantau dengan cermat. Kontrol tersebut biasanya melibatkan pengaturan suhu, pH, dan konsentrasi gula untuk memastikan bahwa mikroorganisme yang dipakai akan berkembang dan berfungsi dengan optimal.

Baca juga: Pengertian Etika Beserta Contoh, Ciri ciri dan Manfaatnya

Jenis-jenis Fermentasi

Berdasarkan produk yang dihasilkan, fermentasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Homofermentatif, merupakan fermentasi yang produk akhirnya hanya berupa asam laktat. Contoh homofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembutaan yoghurt.
  2. Heterofermentatif, merupakan fermentasi yang produk akhirnya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Contoh heterofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan tape.

Berdasarkan penggunaan oksigen, fermentasi dibagi menjadi fermentasi aerobik dan anaerobik, yaitu sebagai berikut:

  1. Fermentasi aerobik adalah fermentasi yang memerlukan oksigen.
  2. Fermentasi anaerobik tidak memerlukan oksigen.

Berdasarkan proses yang dilakukan oleh mikroba, fermentasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Fermentasi yang memproduksi sel mikroba (biomass)
    Produksi masal dari biomass bisa dikelompokkan menjadi produksi yeast untuk industri roti, dan produksi sel mikroba untuk digunakan sebagai makanan manusia dan hewan.
  2. Fermentasi yang menghasilkan enzim dari mikroba
    Secara masal, enzim bisa diproduksi oleh tanaman, hewan, dan mikroba, namun enzim yang diproduksi oleh mikroba memiliki beberapa keunggulan yaitu, mampu dihasilkan dalam jumlah besar dan mudah untuk meningkatkan produktivitas bila dibandingkan dengan tanaman atau hewan.
  3. Fermentasi yang menghasilkan metabolit mikroba
    Metabolit mikroba dapat dibagi menjadi metabolit primer dan metabolit sekunder. Produk metabolisme primer yang dianggap penting contohnya etanol, asam sitrat, polisakarida, aseton, butanol, dan vitamin. Sedangkan metabolit sekunder yang dihasilkan mikroba seperti antibiotik, pemacu pertumbuhan, inhibitor enzim, dan lain-lain.

Pelajari Juga: Sel Darah Putih (Leukosit) : Pengertian, Fungsi dan Ciri ciri

Penutup

Nah, Kita telah membahas secara detail tentang pengertian fermentasi dan bagaimana proses ini berlangsung. Kita juga melihat bagaimana fermentasi memiliki dampak besar pada berbagai sektor industri, termasuk pangan dan minuman, kesehatan, dan bahan baku biologis.

Fermentasi adalah proses yang sangat penting bagi kehidupan kita, dan telah memainkan peran besar dalam pengembangan teknologi modern. Namun, juga penting untuk diingat bahwa fermentasi dapat berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar, seperti dalam kasus pembuatan alkohol yang tidak aman atau kontaminasi mikroba yang tidak dapat diterima.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami dan memanfaatkan fermentasi secara bijak. Dengan memahami proses ini dan bagaimana mengendalikannya dengan benar, kita dapat memastikan bahwa fermentasi akan terus memberikan manfaat bagi kehidupan kita sekarang dan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *