Jateng, Pengertian Daging Hewan dan daging Buah – Secara umum, daging diartikan sebagai kumpulan sel-sel yang diikat oleh jaringan ikat yang mengandung protein dan lemak. Nah, lebih spesifik, daging sendiri menurut sumbernya dibagi menjadi dua yakni daging hewan dan daging buah.
Dalam banyak hal, penyebutan daging langsung merujuk pada daging hewan. Padahal, istilah daging ini bisa memunculkan dua jenis seperti yang telah disebut pada paragraf di atas, daging hewan atau daging buah.
Baca juga: Pengertian dan Definisi Hutan Wisata serta Manfaatnya
Dua hal ini tentu saja secara kasar berbeda baik dari segi rasa, tekstur maupun kandungan.
Daging Hewan
Menurut Gaman dan Sherrington (1992) dalam bukunya “Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi, dan Mikrobiologi”, daging adalah otot hewan yang tersusun dari serat-serat yang sangat kecil, masing-masing berupa sel memanjang yang disatukan oleh jaringan ikat.
Zat terpenting yang terkandung dalam daging adalah protein yang terdiri dari aktin dan miosin. Dan yang tak kalah penting adalah kandungan lemak marbling.
Lemak marbling (lemak intraseluler) yang terdapat pada daging bisa diamati secara visual melalui uji organoleptik. Ciri-ciri lemak ini secara organoleptik adalah adanya warna putih pada serat-serat daging. Selain proteinnya, sumber energi dari daging adalah lemak ini sendiri.
Zat-zat yang terkandung dalam daging (sapi), secara detail menurut Lawrie (2003) dalam buku Ilmu Daging, daging sapi mengandung protein 19%, lemak 2,5%, air 75%, dan substansi non protein seperti mineral dan vitamin sebanyak 3,5%.
Selain daging sapi, daging ikan juga tak kalah dengan daging sapi, bahkan banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan daging ikan lebih baik dari daging sapi, terutama ikan yang berasal dari laut. Ikan laut seperti kelompok ikan-ikan tongkol, selain protein, juga memiliki kandungan omega 3 dan omega 6. Dan inilah yang disebut dengan asam lemak tak jenuh.
Pada daging ikan, selain mengandung protein, ikan juga kaya akan mineral seperti kalsium, fosfor yang diperlukan untuk pembentukan tulang, serta zat besi yang diperlukan untuk pembentukan haemoglobin darah. Yang lebih menguntungkan, daging ikan juga mengandung asam lemak tak jenuh sebanyak 70%.
Asam lemak tak jenuh merupakan ikatan asam yang memiliki lebih dari satu ikatan ganda. Ikatan-ikatan hidrogen ini berikatan dengan atom-atom karbon. Peranan omega 3 dan omega 6 pada tubuh adalah untuk membantu proses metabolisme, pertumbuhan, dan juga mengaktifkan sel-sel otak.
Pada umumnya, konsumen dalam menilai daging dari karakteristiknya. Karakteristik itu misalnya, pH, daya ikat air, susut masak, warna dan tingkat kekenyalan daging.
Daya ikat air sendiri merupakan kemampuan daging dalam menahan air selama daging diberi pengaruh fisik, seperti pemotongan, penggilingan, pemanasan, dan juga tekanan.
pH merupakan pangkat negatif dari derajat keasaman. Penurunan pH pada daging terjadi karena proses biokimia dari jaringan otot dan jaringan lainnya sebagai konsekuen tidak adanya aliran darah ke jaringan tersebut. Dalam proses biokimia ini, akan terjadi glikolisis anaerob, kemudian dari proses glikolisis, akan menghasilkan ATP dan asam laktat. Nah, hasil dari glikolisis inilah yang berupa asam laktat, yang kemudian akan menurunkan pH daging.
Daging Buah
Daging buah merupakan jaringan pembungkus buah. Secara biologis, pada buah yang termasuk ke dalam aren-arenan seperti kelapa, salak, aren, nipah, palem, pinang, dan lontar daging buah merupakan bagian endosperma yang mengendap.
Sama seperti daging hewan, tiap-tiap buah mempunyai struktur serta jaringan yang berbeda. Sulit untuk menyebutkan struktur jaringan daging buah secara umum.
Baca juga: Perbedaan Etika dan Moral
Secara umum, kandungan daging buah mengandung vitamin, air, karbohidrat, dan juga mineral.
Nah itulah sedikit penjelasan tentang apa itu daging hewan dan daging buah berdasarkan pakarnya. Semoga artikel ini menambah wawasan dan pengetahuan anda. Salam sehat selalu dengan jaga prokes.