BBJ.Web.Id, Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup – Kata ideologi bisa diartikan sebagai suatu pemikiran atau gagasan. Ideologi sendiri mempunyai 2 macam jenis sifat, yakni ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Ideologi sendiri bukan berupa cita-cita yang lahir dari masyarakat, namun berupa cita-cita satu kelompok yang mendasar, suatu program untuk mengubah dan membarui masyarakat.
Nah, apa sih yang dimaksud dengan ideologi terbuka dan ideologi tertutup itu?
Untuk sobat yang masih belum mengetahui tentang pengertian dari ideologi terbuka dan tertutup, saya akan memberikan sedikit penjelasannya. Oke kita langsung simak pembahasannya.
Apa Itu Ideologi?
Apa sih sebenarnya yang dimaksud ideologi terbuka dan tertutup itu? Nah, jadi kata ideologi itu berasal dari kata “ideas” yang berarti gagasan atau konsep, dan “logos” yang artinya ilmu.
Selain itu, secara umumnya, ideologi adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan secara menyeluruh dan sistematis dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan keagamaan.
Ideologi juga bisa diartikan sebagai suatu pandangan atau sistem nilai secara menyeluruh dan mendalam yang berkaitan dengan bagaimana cara sebaiknya. Dalam hal ini bisa secara moral dianggap benar dan adil, serta mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Jenis-Jenis Ideologi
Sebelum masuk ke pembahasan perbedaan ideologi terbuka dan tertutup, berikut ini adalah pengertian dari keduanya, yakni ideologi terbuka dan tertutup, antara lain.
1. Ideologi Terbuka
Apa sih ideologi terbuka itu? pengertian dari ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat mengikuti perkembangan zaman dan bersifat dinamis atau suatu sistem pemikiran terbuka yang berupa hasil konsensus dari masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini, unsur nilai dan cita-cita bukan dipaksakan dari luar, namun lebih digali dan diperoleh dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat.
Jenis ideologi terbuka ini sebenarnya hanya berisikan orientasi dasar dan penerjemahannya ke dalam tujuan. Norma sosial-politik akan bisa disesuaikan dan dipertanyakan terhadap nilai dan prinsip moral yang ada di masyarakat.
Pemberlakuan cita-cita yang mencoba diwujudkan tidak bisa dipastikan secara apriori, akan tetapi harus disepakati secara demokratis.
Oleh karena itu, ideologi dengan sendirinya akan lebih terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak bisa digunakan untuk melegalkan kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya bisa ada dan terdapat dalam sistem yang demokratis.
Ciri-Ciri Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka bisa dikatakan sebagai ideologi yang tidak dimutlakkan. Berikut ini adalah berbagai ciri-ciri dari ideologi terbuka, antara lain:
- Bukan diciptakan dari negara, akan tetapi ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Bisa dikatakan dimiliki oleh seluruh rakyat dan bisa digali atau ditemukan dalam kehidupan masyarakat.
- Isinya tidak langsung berupa operasional. Masing-masing generasi baru bisa dan perlu menggali kembali filsafah tersebut dan mencari kembali jawaban implikasinya.
- Tidak pernah memaksakan kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Akan tetapi menginspirasi masyarakat untuk tetap berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
- Ideologi terbuka tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat normatif, dinamis dan terbuka. Artinya adalah, jika bersifat aktual, dinamis, antisifasif, dan bisa menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
- Bersifat menghargai pluralitas, jadi dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
- Berupa kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi bukan berupa keyakinan ideologis sekelompok orang, namun kesepakatan masyarakat.
2. Ideologi Tertutup
Setelah mengetahui ideologi terbuka, selanjutnya apa sih ideologi tertutup itu? Jadi, ideologi tertutup bisa dikatakan sebagai ajaran atau pandangan dunia yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial. Selain itu, juga sudah ditetapkan menjadi kebenaran yang tidak boleh di permasalahkan lagi, tapi harus bisa diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi atau harus dipatuhi.
Selain itu, ideologi tertutup juga bisa dikatakan sebagai ideologi yang sudah dimutlakkan, dan kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh di permasalahkan berdasarkan nilai atau prinsip moral yang lain.
Jenis ideologi tertutup ini memiliki sifat yang dogmatis dan apriori.
Dogmatis diartikan sebagai mempercayai terhadap suatu keadaan tanpa daya yang valid. Sementara apriori diartikan sebagai berprasangka lebih dulu terhadap suatu kondisi.
Ideologi tertutup menggunakan paksaan dalam bentuk pengesahan yang dipatuhi setiap individu yang dipimpin oleh masyarakat elit atau kelompok masyarakat. Oleh hal ini, bisa dikatakan memiliki sifat otoriter yang dijalankan dengan totaliter.
Ciri-Ciri Ideologi Tertutup
- Dihilangkannnya pluralisme pandangan dan kebudayaan.
- Dilarang untuk mempermasalahkan kebenaran ideologi tertutup berdasarkan nilai atau prinsip moral yang lain.
- Tidak mengakui hak masing-masing individu untuk memiliki keyakinan dan pertimbangan sendiri.
- Mewajibkan masyarakat untuk memiliki totalistas kesetiaan dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
- Berisikan dogmatis dan apriori, jadi tidak bisa diubah atau di modifikasi berdasarkan pengalaman sosial dan isinya juga tidak hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita. Namun memuat tuntunan-tuntunan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
- Bukan berupa cita-cita yang sudah hidup di dalam masyarakat. Akan tetapi, cita-cita sebuah kelompok yang dipakai untuk dasar mengubah masyarakat.
- Bersifat totaliter, yakni mencakup atau mengurusi semua bidang kehidupan. Sebab ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan. Karena kedua bidang tersebut sangat efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.
- Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, maka ideologi itu akan dipaksakan kepada masyarakat. Berbagai nilai, norma dan segi masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
Baca Juga: Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik
Perbedaan Ideologi Terbuka Dan Tertutup
Untuk memudahkan pemahaman kalian, berikut ini perbedaan ideologi terbuka dan tertutup, antara lain:
- Perbedaan Berdasarkan Sistem Pemikiran
Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup yang pertama bisa dilihat dari sistem pemikirannya. Sistem pemikiran ideologi terbuka cenderung lebih bebas dan terbuka, sedangkan sistem pemikiran ideologi tertutup lebih tersembunyi atau tertutup.
- Perbedaan Berdasarkan Pengambilan Nilai
Ideologi terbuka tidak memaksakan nilai-nilai dan cita-cita dari luar, namun lebih mencari dan mengambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Sementara ideologi tertutup biasanya lebih memaksakan mengambil nilai-nilai dari luar masyarakat yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya.
- Perbedaan Berdasarkan Dasar Pembentukannya
Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup juga bisa dilihat dari dasar pembentukannya. Jika ideologi terbuka memakai dasar pembentukan berupa keyakinan ideologis sekelompok orang, akan tetapi hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat. Sementara dalam ideologi tertutup dasar pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologi perorangan atau sekelompok orang.
- Perbedaan Berdasarkan Milik Penciptanya
Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara, namun dari masyarakat itu sendiri, oleh sebab itu menjadi miliki seluruh rakyat atau masyarakat. Sementara ideologi tertutup diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh masyarakat. Dalam hal ini bisa dikatakan menjadi perbedaan ideologi terbuka dan tertutup yang cukup mencolok.
- Perbedaan Berdasarkan Dibutuhkannya
Ideologi terbuka bukan hanya dibenarkan saja, namun juga dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat. Sementara ideologi tertutup hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaan dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa.
- Perbedaan Berdasarkan Isinya
Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup bisa juga dilihat dari isinya, yakni isi dari ideologi terbuka tidak bersifat operasional. Namun baru bersifat operasional jika telah dijelaskan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang undangan lainnya.
Sementara isi dari ideologi tertutup berupa tuntunan-tuntunan aktual dan operasionalnya cenderung keras da wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat.
- Perbedaan Berdasarkan Sifatnya
Sifat dari ideologi terbuka adalah miliki dari seluruh masyarakat dan menjiwai ke dalam kepribadian masyarakat. Sementara ideologi tertutup cenderung memiliki sifat yang loyalitasnya kaku.
- Perbedaan Berdasarkan Penyelesaiannya
Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup yang terakhir adalah dilihat dari sifat penyelesaiannya. Bentuk penyelesaian dari ideologi terbuka lebih bersifat aktual, dinamis, antisifasif, serta selalu dapat menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan dinamika perkembangan masyarakat.
Sementara ideologi tertutup cara penyelesaiannya lebih mutlak, bahkan biasanya memaksakan kekuatan dan juga kekuasaan.
Baca Juga Perbedaan Hukum Pidana Dan Perdata
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka ialah ideologi yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dengan tanpa merubah isi dasarnya. Dalam artian, meniadakan pancasila sama saja dengan menghapus identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Upaya dalam perumusan pancasila sebagai dasar negara yang resmi sudah dapat usulan pribadi dari BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Terdapat dua hal pokok yang dikemukakan dan menjadi tolak ukur lahirnya pancasila sebagai ideologi terbuka bangsa Indonesia.
Pertama, merupakan lima dasar pokok yang diungkapkan oleh Muhammad Yamin dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1946 dengan rumusan pancasila sebagai berikut:
- Peri Kebangsaan.
- Peri Kemanusiaan.
- Peri Ketuhanan.
- Peri Kerakyatan.
- Kesejahteraan Rakyat.
Muhammad Yamin juga menyatakan ke dalam lima sila yang diberikannya tersebut berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan sesuai yang sudah berkembang lama di Indonesia.
Akan tetapi. Mohammad Hatta di dalam mamoarnya justru meragukan hal-hal yang diungkapkan oleh Muhammad Yamin.
Kedua, yakni pancasila yang dikemukakan oleh Soekarno tanggal 1 Juni 1945 dalam pidatonya spontan yang dikenal dengan tanggal lahirnya pancasila.
Di dalam pidato tersebut, Ir Soekarno melahirkan beberapa dasar-dasar, antara lain:
- Kebangsaan.
- Internasionalisme.
- Mufakat.
- Dasar Perwakilan.
- Dasar Permusyawaratan.
- Kesejahteraan dan Ketuhanan.
Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup
Ideologi adalah pandangan hidup yang menjadi sebuah pedoman dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, pancasila lebih memberikan untuk selalu dapat berpikir ke depan, serta mewajibkan bangsa Indonesia untuk selalu bisa menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapi.
Khususnya untuk dapat membangun karakter bangsa di tengah era globalisasi dalam keterbukaan dunia di berbagai bidang kehidupan.
Akan tetapi, pada umumnya ideologi seperti ini diterapkan oleh negara-negara yang bersifat otoriter dan digunakan sebagai alat legitmasi untuk melanggengkan kekuasaan pemerintah.
Berbagai pengaruh tang datang dari luar selalu dianggap berbahaya, jadi pemerintah akan melakukan kontrol yang sangat ketat pada masyarakat. Tidak jarang juga pemerintahan yang menganut ideologi tertutup ini berlaku sewenang-wenang terhadap siapapun warga negara yang dianggap bertentangan dengan paham negaranya.
Mereka biasanya dijatuhi hukuman dan dilarang menyebarluaskan pengaruhnya terhadap orang lain. Dalam hal ini, kepala negara menjadi puncak pemimpin yang bersifat diktator serta menjadi penerjemah tunggal dari paham ideologi negara.
Penggunaan berbagai alat kekuasaan sangat terasa dalam tindak pengawasan terhadap masyarakat. Bidang kepolisian, intelijen, dan aparat militer dikerahkan hingga ke lapisan masyarakat yang paling bawah.
Aparat akan diberikan hak secara penuh untuk menangkap dan memenjarakan seseorang tanpa perlu mengantongi bukti-bukti dulu, hanya cukup dengan alasan “mencurigakan atau preventi” saja.
Dalam hal ini, hukum bisa diabaikan demi kepentingan keselamatan ideologi suatu negara.
Baca Juga: Perbedaan Moral dan Etika
Penutup
Nah, mungkin hanya itu saja penjelasan yang dapat saya berikan untuk sobat tentang perbedaan ideologi terbuka dan tertutup. Semoga dengan sedikit penjelasan ini bisa membantu dan menambah pengetahuan kalian tentang apa itu ideologi. Jika ada saran dan masukan bisa di sampaikan di kolom komentar, usahakan meninggalkan komentar yang positif.