Contoh Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian

Balaibahasajateng.WEB.ID, Contoh Hipotesis Penelitian : Pengertian, Karakteristik, Manfaat (Lengkap) – Sobat pastilah sudah pernah melakukan yang namanya sebuah penelitian bukan? Akan tetapi sebelum melakukan penelitian terdapat hal-hal yang harus dilakukan adalah merumuskan suatu masalah.

Setelah selesai menentukan semua rumusan masalah, Anda sudah bisa melakukan sebuah penelitian dan selanjutnya yang Anda butuhkan adalah hipotesis. Apa sih hipotesis itu serta bagaimanakah contoh dari hipotesis penelitian itu?

baca juga: Metode Penulisan Makalah

Nah. pada artikel kali ini, saya akan memberikan penjelasan tentang semua itu, mulai dari pengertian, karakteristik, manfaat, hingga contohnya. Oke langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Pengertian Hipotesis

Pengertian hipotesis penelitian secara umumnya berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata “hypo” yang berarti di bawah dan “thesis” yang berarti pendirian, pendapatan, atau kepastian. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang sifatnya masih praduga sebab harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya.

Ada juga pendapat lain yang mengungkapkan bahwa hipotesis adalah sebuah pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Serta masih harus dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk membuktikan semua kebenarannya melalui sebuah percobaan atau analisis.

Jika percobaan yang sudah dilakukan telah terbukti akan kebenarannya, maka hipotesis itu bisa disebut sebagai teori.

Karakteristik Hipotesis

Pada umumnya, sobat semua bisa membuat sebuah hipotesis, baik yang digunakan untuk keperluan penelitian atau untuk hal lainnya. Berikut ini beberapa karakteristik dari sebuah hipotesis:

  1. Hipotesis yang diungkapkan harus menyertakan adanya sebuah hubungan dengan rumusan masalah.
  2. Hipotesis haruslah sederhana.
  3. Hipotesis harus bisa menjelaskan sebuah fakta.
  4. Pendapat yang diungkapkan harus sesuai dengan faktanya dan bisa diuji kebenarannya.
  5. Hipotesis harus memiliki hubungan dengan ilmu dan juga harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Metodologi Penelitian

Manfaat Hipotesis

Pada umumnya, sebuah hipotesis akan dipakai di dalam sebuah penelitian karena memiliki banyak sekali manfaat bagi semua orang. Berikut ini berbagai manfaat atau keuntungan dari sebuah hipotesis:

  • Berguna untuk menerangkan suatu masalah yang sedang terjadi di dalam sebuah penelitian.
  • Berguna sebagai penentu arah untuk suatu penelitian.
  • Sebagai kerangka dari analisa yang digunakan untuk membuat kesimpulan dari penelitian.
  • Berguna untuk menjelaskan beberapa variabel yang akan diuji.
  • Sebagai panduan untuk menentukan metode analisa data.
  • Berguna sebagai korelasi hubungan antar fakta.
  • Untuk pedoman melakukan pengujian terhadap fakta dan juga antar fakta.

Jenis-Jenis Hipotesis

Sebelum masuk ke dalam contoh hipotesis penelitian, Anda juga harus mengetahui bahwa ada berbagai macam jenis hipotesis. Berikut ini jenis-jenis dari hipotesis:

  • Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan sebuah perkiraan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal atau mandiri.

  • Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif ialah sebuah jawaban sementara atau praduga terhadap suatu rumusan masalah yang berguna untuk mempertanyakan sebuah komparasi atau perbandingan dari dua variabel penelitian.

  • Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif merupakan suatu jawaban sementara dari sebuah rumusan masalah yang di dalamnya mempertanyakan hubungan antara dua variabel penelitian.

Artikel Terkait : Identifikasi Masalah

Contoh-Contoh Hipotesis Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman Anda, saya berikan 3 contoh hipotesis penelitian secara lengkap, sebagai berikut:

Contoh Hipotesis Penelitian 1

Contoh hipotesis penelitian yang pertama ini kita mulai di bahasan topik tertentu. Penting untuk diingat, contoh yang saya berikan ini hanya berupa penggambaran saja, guna untuk memperjelas pembahasan kita kali ini.

Saya akan mengambil contoh tentang penelitian di Indonesia, yakni “Tingkat keaktifan mahasiswa di luar kelas dan indeks prestasi mahasiswa (IPK)”.

Riset rumusan masalah seperti ini pasti terdengar luas cakupannya, namun sering dilakukan. Jika kita melihat apakah mahasiswa yang ikut aktif dalam kegiatan diluar kelas, seperti: mengikuti unit kegiatan mahasiswa, menjadi pengurus organisasi di jurusan atau ikut serta kepanitiaan kampus memiliki IPK lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif atau cuma belajar di kelas.

Nah seperti apakah contoh hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan? Cukup mudah saja. Sebagai seorang yang sedang melakukan penelitian, Anda harus bisa merumuskan sebuah hipotesis sebagai berikut: “Mahasiswa yang aktif dalam organisasi di kampusnya mempunyai IPK lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi”.

Perlu diperhatikan, bahwa semua hipotesis yang dirumuskan oleh sang peneliti disebut dengan hipotesis kerja (HK). Hipotesis diatas tadi termasuk ke dalam hipotesis kerja. Untuk bisa dilakukan pengujian secara statistik, maka dibutuhkan hipotesis perbandingan, yang disebut dengan H0 (hipotesis nol).

Apakah hipotesis perbandingan itu? Hipotesis perbandingan merupakan hipotesis yang diadakan secara seenaknya saja untuk menjadi pembanding hipotesis kerja. Jenis hipotesis perbandingan ini sebenarnya tidak ada, akan tetapi dalam proses penelitian sosial diperlukan sebab hipotesis perbandingan inilah yang diuji.

H0 selalu menjadi formulasi terbaik dari HK, dan jika melihat HK yang sudah dipaparkan diatas, maka H0 yang dapat dirumuskan ialah “Tidak ada perbedaan IPK antara mahasiswa yang aktif ikut organisasi dengan tidak aktif dalam organisasi”.

Setelah H0 dirumuskan, selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis, pengujian ini merupakan uji H0. Pengujian ini adalah bagian dari proses analisa data peneliti, jika hasil analisis menunjukan H0 ditolak, maka HK diterima.

Contoh Hipotesis Penelitian 2

Perlu diperhatikan, bahwa penelitian sosial, sangat jarang sekali penelitian dilakukan diatas asumsi dua variabel saja yang membentuk hipotesis. Berbagai fenomena sosial sering sekali melibatkan lebih dari dua variabel.

Oleh sebab itu, bersifat multivariat dan hipotesis yang dibangun dalam ilmu sosial juga multivariat.

Masih berhubungan dengan contoh hipotesis penelitian diatas, saya berminat melakukan sebuah penelitian tentang hubungan antara tingkat keaktifan mahasiswa di dalam organisasi kemahasiswaan dengan IPK. Variabel yang akan saya pakai bisa dari banyak variabel.

Contohnya saja, jabatan di organisasi mahasiswa yang diikuti, motivasi untuk memperoleh prestasi akademik, target IPK, pekerjaan yang diharapkan, dan lain-lain.

Sampai pembahasan ini, kita sudah bisa menyusun berbagai macam variabel yang nantinya menjadi hipotesis multivariat. Oke langsung saja saya jelaskan contoh hipotesis penelitian ini.

HK yang dapat dibuat rumusan antara lain sebagai berikut: “Jika jabatan organisasi mahasiswa yang diikuti dikontrol, maka mahasiswa yang aktif berorganisasi cenderung mempunyai pekerjaan impian di masa depan sehingga mempunyai target IPK yang akan dicapai, dan lebih termotivasi untuk memperoleh IPK tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi”.

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, H0 merupakan versi kebalikan dari HK. Oleh sebab itu H0 nya ialah “Jika organisasi mahasiswa yang diikuti dikontrol, maka tidak akan ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi dalam hal persepsi tentang target IPK, pekerjaan impian, motivasi untuk mendapatkan IPK tinggi”.

Contoh Hipotesis Penelitian 3

Jika di dalam contoh pertama kalian sudah melihat contoh hipotesis penelitian dengan dua variabel, kemudian pada contoh kedua Anda juga sudah mengetahui contoh hipotesis penelitian dengan lebih dari dua variabel.

Nah, di dalam contoh ketiga ini, saya akan membahas kembali tentang hipotesis penelitian sosial dengan dua variabel dalam topik riset yang sama dengan contoh satu dan dua.

Berbagai hipotesis yang dipaparkan sering juga digunakan dalam penelitian sosial untuk mencati kausalitas atau sebab terjadinya fenomena sosial tertentu. Contohnya, anggap saja hasil penelitiannya menunjukan bahwa mahasiswa yang aktif dalam organisasi mempunyai IPK lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tidak.

Akan tetapi di dalam penelitian, saya ingin menjelaskan apa yang menjadi penyebab mahasiswa yang aktif dalam organisasi mempunyai IPK yang lebih tinggi.

Macam-macam hipotesis yang dapat kita rumuskan antara lain sebagai berikut:

H1: Ada hubungan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dengan minat menjadi pengurus organisasi tersebut.

H2: Ada hubungan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dengan kepemilikan target IPK yang akan dicapainya.

H3: Ada hubungan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dengan target pekerjaan impian yang ingin diperoleh setelah lulus kuliah.

H4: Ada hubungan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dengan apa yang ditargetkan empat tahun selesai kuliah.

Kalian bisa menyusun sebanyak-banyaknya hipotesis yang menjadi dasar asumsi untuk dilakukan pengujian. Jumlah hipotesis disini tidak ada batasan, namun harus sesuai dengan rumusan masalah-masalah yang akan kita jawab dalam penelitian.

Di berbagai contoh hipotesis dua variabel diatas, kita bisa melakukan identifikasi variabel penelitiannya. Penting untuk diingat bahwa hipotesis merupakan pernyataan yang tersusun dari dua variabel atau lebih.

Untuk H1 variabel penelitiannya jelas, aktif dalam organisasi dan minat pada organisasi.

Istilah aktif dan minat itu harus dapat diukur sebab variabel penelitiannya harus terukur, Contoh, dalam penelitian tersebut, aktif dalam organisasi merupakan menjabat minimal pengurus organisasi. Minat merupakan pernyataan minat atau semacam yang disampaikan sebagai alasan saat mendaftar organisasi.

Artikel Terkait: Metode Penelitian Geografi

Penutup

Mungkin hanya itu saja yang dapat saya berikan tentang tiga contoh hipotesis penelitian, pengertian, karakteristik, dan juga manfaatnya. Semoga dengan penjelasan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan sobat semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *