Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial
Gadis Kecil Kesepian di Rumah, Tampak Belakang/@canva

Balaibahasajateng.WEB.ID, Penyimpangan Sosial : Pengertian, Ciri, Bentuk, Jenis, Beserta Contoh – adalah sebuah permasalahan yang sering muncul di dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia saja. Sebuah penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perilaku menyimpang secara proposional lebih banyak terjadi di kalangan lapisan masyarakat bawah jika dibandingkan lapisan atas.

Akan tetapi, walaupun sudah diakui bahwa perilaku buruk itu relatif lebih umum terjadi di antara populasi kelas bawah. Terdapat banyak pengecualian ketika sobat ilmunik melihat jenis perilaku menyimpang tersebut.

Jenis penyimpangan sosial ini juga bisa terjadi kepada siapapun, kapanpun, dimanapun tempat waktu dan juga kondisinya. Nah pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit penjelasan untuk sobat tentang penyimpangan sosial secara lengkap.

Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Pengertian Penyimpangan Sosial

Pengertian penyimpangan sosial adalah suatu perilaku yang tidak sesuai dengan tata kelakuan di dalam masyarakat. Bisa juga dikatakan sebagai sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk mengekspresikan perilaku satu atau lebih subjek yang berperilaku tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai kesusilaan yang ada, baik dalam sudut pandang individu ataupun agama.

Penyimpangan ini adalah sebuah fenomena yang sudah ada di dalam semua masyarakat di mana ada norma yang berlaku. Terdapat dua kemungkinan bagaimana seorang akan melakukan tindakan dalam menghadapi norma-norma sosial (taat ataupun melanggar).

Berbagai perilaku menyimpang sering dianggap sangat bahaya, sehingga pemerintah memberlakukan undang-undang tertulis yang melarang perilaku tersebut. Perilaku buruk ialah yang melanggar undang-undang ini dan tentu saja adalah jenis penyimpangan yang menjadi perhatian banyak orang.

Ciri-Ciri Penyimpangan Sosial

Berbagai perilaku individu bisa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, teman sepermainan, dan juga keluarga. Oleh sebab itu, banyak faktor yang bisa mengarahkan ke perilaku menyimpang. Ciri-ciri dari perilaku menyimpang juga sangat banyak, seperti berikut ini ciri-ciri paling umumnya:

  1. Tidak memiliki empati.
  2. Berperilaku tidak baik.
  3. Tidak mempunyai prestasi akademik.
  4. Kurangnya perhatian yang serius dari orangtua atau keluarga.
  5. Merasa lebih baik atau unggul dari orang lain.
  6. Tidak mempunyai rasa tanggung jawab.
  7. Individual.
  8. Sering melanggar norma atau hukum.
  9. Tidak mempunyai rasa hormat.

Baca Juga : Kelompok Sosial

Faktor Penyimpangan Sosial

Selain dari ciri-ciri diatas, banyak juga faktor penyimpangan sosial yang menyebabkan semakin banyak bermunculannya. Apa saja sih faktor-faktor penyimpangan sosial tersebut? Faktornya antara lain sebagai berikut:

1. Media Masa

Sudah tidak mengherankan lagi pada zaman sekarang ini, baik itu media cetak ataupun media online seakan-akan sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Seseorang akan lebih mudah terpengaruh jika tidak pintar dalam mengolah informasi yang didapatkannya.

Oleh sebab itu, kita mendapatkan informasi baik ataupun buruk akan bisa merubah pemikiran seseorang tersebut. Bukan hanya itu saja, informasi yang didapatkan juga bisa menjadi salah satu faktor terjadinya penyimpangan sosial.

2. Sekolah

Jika menjadi seorang pelajar maka tentu tidak bisa lepas dari yang namanya dengan kegiatan disekolahan. Terlebih lagi jika hampir setengah waktu yang digunakan anak pelajar adalah dihabiskan di sekolahannya.

Faktor yang patut untuk diwaspadai agar tidak terjadi suatu penyimpangan di sekolah, maka berhati-hati dalam memilih sekolah yang positif.

3. Perbedaan Status

Adanya benteng pemisah antara orang miskin dan orang kaya yang amat mencolok, sehingga menyebabkan timbulnya rasa iri, dengki, syirik. Maka akan berujung dengan adanya penyimpangan seperti menipulasi, kolusi, korupsi, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Ekonomi

Tumbuhnya keinginan untuk hidup serba kecukupan tanpa harus susah payah bekerja dengan keras. Hal ini juga mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas dengan cara merampok, begal, mencuri dan lain-lain.

5. Broken Home (Keluarga yang Berantakan)

Kondisi keluarga yang berantakan juga akan menyebabkan tumbuhnya penyimpangan sosial. Hal ini terjadi akibat adanya perselingkuhan atau perceraian, sehingga mengakibatkan anggota keluarga tidak betah hidup di rumah akibat dari situasi dan kondisi rumah yang selalu bertengkar atau saling diam.

Akhirnya, sebagai pelampiasan kekosongan hatinya ia berjudi, mabuk-mabukan, narkoba, terjun ke dunia prostitusi dan lain-lain.

7. Lingkungan

Faktor terakhir ini memiliki pengaruh yang cukup besar untuk kehidupan sehari-hari manusia. Secara tidak langsung, seseorang akan terbiasa dengan kebiasaan yang dilakukan oleh tetangga atau teman sekitar, sehingga untuk lebih baiknya memilih teman atau lingkungan yang lebih positif.

Pencegah Penyimpangan Sosial

Sebagai tindakan terjadinya penyimpangan di dalam lingkungan keluarga atau sekitar kita, maka berikut ini cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan:

  • Memberikan batasan atau pengawasan pada saat menggunakan media masa baik cetak ataupun online kepada anak dan juga lingkungan.
  • Lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan positif dalam keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar (gotong royong, pengajian).
  • Mencontohkan perilaku yang baik kepada anak atau dilingkungan sekitar dengan cara saling tolong menolong.
  • Memberikan perhatian sesama anak dan lingkungan sekitar, agar tetap terjaga keharmonisannya.
  • Mengajarkan atau mengenalkan anak atau di lingkungan sekitar tentang agama.

Jenis Penyimpangan Sosial

Jika sobat ilmunik amati dan cermati di lingkungan sekitar Anda, maka ada banyak sekali kasus perilaku menyimpang yang terjadi. Hal tersebut merupakan bentuk penyimpangan dari sosial, berikut ini adalah jenis-jenis penyimpangan yang paling banyak terjadi:

1. Penyimpangan Antara Lawan Jenis

Jika secara umumnya, penyimpangan ini merupakan perilaku yang tidak normal. Di dalam dunia medis, penyimpangan lawan jenis adalah semacam gangguan mental yang ditandai oleh preferensi atau obsesi dengan praktik yang tidak pantas untuk ditiru.

2. Kecanduan yang Dilarang

Jenis penyimpangan sosial lainnya adalah kecanduan sejenis obat penghilang rasa sakit yang hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Seorang dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit setelah ada pasien mengalami cidera.

Jika seseorang memakai obat ini tanpa resep dokter, maka orang tersebut mempunyai perilaku menyimpang, dan biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Mengalami muntah-muntah.
  2. Tubuhnya terasa lemas.
  3. Wajahnya sangat pucat dan terasa basa ketika disentuh.
  4. Susah dalam berbicara.
  5. Nafas atau detak jantungnya melambat.
  6. Kukunya atau bibrinya berwarna ungu atau biru.

Akibat lainnya jika menggunakan tanpa resep dari dokter adalah ketergantungan dan mengalami kecanduan. Kecanduan merupakan salah satu penyakit yang membuat seseorang secara kompulsif  mencari, walaupun mereka menyebabkan kerusakan.

3. Berbuat Tidak Baik

Berbuat tidak baik merupakan salah satu bentuk pelanggaran norma hukum sebab telah melukai orang lain atau binatang, atau merusak objek tertentu. Terdapat berbagai jenis yang biasanya dilakukan oleh beberapa kelompok sosial atau individu yang lebih tidak terlindungi seperti perempuan, anak-anak, remaja, lansia, berbagai kelompok agama dan minoritas dari jenis yang berbeda.

Bukan hanya fisik berbuat tidak baik, bisa juga terjadi dalam bentuk psikologis yang menghasilkan  penderitaan pada objek melalui ancaman, penghinaan, tuntunan, isolasi, dan lain-lain. Ada juga bentuk perbuatan tidak baik dalam hal ekonomi yang terdiri dari perampasan harta miliki seseorang atau kelompok.

Baca Juga : Masyarakat Madani

Bentuk Penyimpangan Sosial

Bentuk dari perilaku menyimpang dibagi menjadi dua macam, yakni berdasarkan sifat dan pelakunya. Untuk penjelasannya sebagai berikut:

Berdasarkan Sifatnya

  • Positif, perilaku menyimpang yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial sebab dianggap ideal dalam masyarakat.
  • Negatif, perilaku ini sebuah wujud dari tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela sebab tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Berikut ini bentuk penyimpangan yang bersifat negatif:

  • Primer, perilaku menyimpang ini lebih bersifat sederhana (temporer). Biasanya orang yang melakukannya masih dapat diterima oleh kelompok sosialnya sebab tidak secara terus menerus melanggar aturan. Contohnya seperti melanggar lalu lintas atau pernah meminum minuman keras di suatu pesta.
  • Sekunder, bentuk penyimpangan ini yang dilakukan oleh pelakunya secara terus menerus walaupun sudah diberikan sanksi-sanksi. Oleh sebab itu, setiap pelaku biasanya dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Contohnya siswa yang selalu mencontek pekerjaan temannya.

Berdasarkan Pelakunya

  • Individu, merupakan bentuk atau jenis penyimpangan sosial yang dilakukan oleh individu atau perorangan. Dalam artian hanya dilakukan satu individu saja yang terlibat berlawanan dengan norma-norma yang berlaku.
  • Kelompok, merupakan bentuk perilaku menyimpang yang terjadi jika tindakannya dilakukan secara bersama-sama di suatu kelompok tertentu.
  • Campuran, bentuk penyimpangan sosial ini dilakukan oleh suatu golongan yang mempunyai organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok di dalamnya patuh dan tunduk kepada norma golongan dengan mengabaikan norma masyarakat yang sedang berlaku.

Dampak Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial juga akan menyebabkan banyak dampak seperti kriminalitas yang mengganggu keamanan dan merusak nilai dan norma yang berlaku. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya tentang dampak dari penyimpangan:

1. Kehilangan Masa Depan

Sebuah kriminalitas bisa terjadi apabila seseorang yang telah berbuat keburukan dan mempengaruhi teman di sekitarnya, kemudian berbuat keburukan yang baru lainnya. Akibatnya bisa terjadi muncul secara berkelompok atau organisasi.

2. Terjadinya Kriminalitas

Untuk para pelaku yang telah melakukan perbuatan menyimpang bisa juga mengalami masa depan yang suram. Sebab adanya bagi pelaku hanya berbuat keburukan terus menerus.

3. Merugikan Diri Sendiri

Apabila seorang pelaku berbuat menyimpang bisa juga merugikan bagi dirinya sendiri, sebab tidak ada perbuatan buruk yang bisa mendapatkan hasil yang positif bagi dirinya.

Contoh-Contoh Penyimpangan Sosial

Adapun contoh penyimpangan sosial yang sering terjadi dilingkungan kita yakni sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut:

Sekolah

  • Seringnya ada murid yang membolos pada saat jam belajar tanpa izin.
  • Tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.
  • Sering berbuat kerusuhan dalam sekolah.
  • Sering membantah guru baik perintah ataupun menghina.
  • Timbulnya tawuran antar pelajar.
  • Pergaulan sex bebas.
  • Kecanduan obat-obatan terlarang.

Keluarga

  • Bisa menimbulkan perlakuan tidak baik kepada anggota keluarga.
  • Gaya berbicara yang kurang sopan dalam lingkungan keluarga.
  • Orang tua mendidik anaknya secara keras (membentak, memukul).
  • Perilaku anak yang bisa berbohong kepada orang tua.

Masyarakat

  • Bisa melakukan tindakan-tindakan yang bisa merugikan orang lain.
  • Perilaku menyimpang sering berbuat pencurian harta benda miliki masyarakat.
  • Tidak membuang sampah pada tempatnya.
  • Sering melakukan kerusakan fasilitas milik umum.
  • Adanya praktik balapan liar.

Baca Juga : Perubahan Sosial Budaya

Penutup

Nah, mungkin hanya itu saja informasi yang bisa saya berikan tentang penyimpangan sosial kepada sobat ilmunik semua. Semoga dengan sedikit penjelasan ini bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda, cukup sekian dan salam dari penulis untuk Anda dimanapun berada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *