Balaibahasajateng, Gejala Astigmatisma Adalah – Manusia ternyata tidak hanya bisa terkena rabun dekat atau rabun jauh saja. Bahkan kedua jenis mata rabun tersebut bisa menyerang pada satu orang. Dalam dunia medis, hal ini disebut sebagai astigmatisma, atau cacat mata silindris.
Menurut dr. Alia Alianti, SpM., ahli mata di Rumah Sakit Mata JEC, astigmatisma terjadi sebagai akibat dari adanya kelainan refraksi. Kelainan ini terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas, sehingga bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam.
Pada mata normal, cahaya yang masukakan difokuskan tepat pada retina (saraf mata) dan menghasilkan bayangan benda yang jelas. Akibat dari astigmatisma ini, penglihatan kabur pada semua jarak. Biasanya kelainan ini terjadi sebagai akibat dari faktor keturunan, cedera pada mata, bawaan penyakit, atau terjadi setelah adanya operasi pada indera penglihatan.
Bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang mengalami astigmatisma? Berikut gejala-gejala yang bisa dijadikan referensi untuk deteksi dini dari kelainan tersebut.
Penglihatan Kabur
Ini adalah gejala yang paling sering ditemukan pada penderita astigmatisma. Pandangan kabur ini tidak terjadi seketika itu juga, namun secara perlahan, dalam kurun waktu tertentu.
Pandangan Ganda
Ketika memandang sebuah benda, hasil bayangan seperti terlihat ganda. Kemungkinan ini juga merupakan pertanda awal dari astigmatisma.
Gangguan Pandangan Lainnya
Selain penglihatan yang kabur, serta obyek menjadi ganda, tanda-tanda lain dari astigmatisma adalah pandangan yang berkabut, silau, atau berpendar.
Lihat Juga: Gejala Gangguan Mata Yang Harus Diwaspadai Sejak Dini
Sakit Kepala dan Mata Lelah
Mata lelah bisa diatasi dengan menggunakan tetes mata Original dengan 1-2 tetes pada mata yang terasa lelah, 2-3 kali sehari. Namun bila dalam waktu tiga hari rasa tidak nyaman itu tidak hilang juga, serta dibarengi dengan sakit kepala, segera temui dokter mata. Dikhawatirkan mata lelah tersebut gejala awal dari astigmatisma.
Seperti diketahui, mata punya dua bagian yang bertugas memfokuskan cahaya, yaitu kornea dan lensa. Ketika mata tidak mengalami gangguan astigmatisma, kedua elemen mata tersebut memiliki bentuk melengkung sempurna. Dengan kornea dan lensa yang baik, cahaya yang masuh ke mata bisa dibiaskan secara optimal sehingga menghasilkan bayangan yang tajam dan fokus pada retina.
Nah, kalau terjadi astigmatisma, kornea dan lensa tadi lengkungannya tidak sempurna, Sobat. Akibatnya, cahaya yang masuk dan melalui keduanya pun tidak bisa dibiaskan secara sempurna. Karena retina tidak mendapatkan cahaya yang benar, hasil penglihatan pun jadi tak sesuai dengan aslinya. Bila kornea yang memiliki lengkungan tidak sempurna, hal ini disebut sebagai Corneal Astigmatism. Sementara untuk gangguan lengkungan pada lensa mata disebut sebagai Lenticular Astigmatism.
Alia Alianti menambahkan bahwa setiap orang bisa mengalami astigmatisma, baik anak-anak mau pun dewasa, terutama bila ada salah satu orang tua yang memiliki cacat bawaan tersebut sejak lahir. Sayangnya, kelainan ini sulit untuk dicegah, tetapi bisa dideteksi dengan pemeriksaan mata secara intensif, memberikan alat bantu kacamata atau lensa kontak, atau bila perlu dilakukan proses pembedahan untuk memperbaiki gangguan tersebut.
Baca juga: Rabun Senja: Sebab, Gejala, Cara mengatasi dan Mencegah
Jadi tak perlu khawatir bila mengalami gejala astigmatisma. Para ahli mata tentu punya solusi terbaik buat Sobat agar mata bisa bekerja seoptimal mungkin.